Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Kereta Api Bandara YIA yang Mengobati Rindu
7 Januari 2022 13:16 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari Bayu Susena tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Libur sekolah telah usai. Anak-anak sekolah mulai sekolah tatap muka langsung di sekolah (luring), walaupun masih masa pandemi COVID-19. Kerinduan sekolah tatap muka langsung di sekolah (luring) pasti sudah mencapai puncaknya bagi anak-anak sekolah. Bertemu dengan teman-teman sekolah menjadi hal yang sangat membahagiakan.
ADVERTISEMENT
Sejak Maret 2020 putra kami tidak bisa sekolah kelompok bermain (KB). Kebijakan dari pemerintah pusat untuk melarang sekolah dibuka. Apalagi KB rata-rata siswanya masih di bawah usia 5 tahun dan termasuk usia rentan terpapar COVID-19.
Belajar dan bermain mau tidak mau harus dilakukan dengan daring. Ustadz dan ustadzah membuat timeline tiap pekan. Tiap hari berbeda-beda materi yang disampaikan. Materi dan kompetensi harus semua terpenuhi. Metode-metode dilakukan agar anak-anak KB tertarik belajar dan bermain di depan laptop atau smartphone.
Semua hal di atas telah usai. Sekolah tatap muka langsung di sekolah (luring) sudah diterapkan. Sekolah sudah dibuka kembali. Anak-anak sekolah di Yogyakarta atau Indonesia sangat merindukan sekolah. Tidak hanya putra kami yang rindu sekolah dibuka kembali. Sekolah daring membuat bosan karena tidak dapat bermain langsung dengan teman-teman. Apalagi usia anak-anak KB pasti sangat senang jika sekolah dilakukan secara luring.
ADVERTISEMENT
Membahas soal kerinduan, ada kerinduan yang lain bagi kami sekeluarga. Naik kereta api yang dirindukan. Biasanya ketika liburan sekolah, kami sekeluarga naik kereta. Pernah ke Malang Jawa Timur dan seringnya naik kereta ke Solo, Jawa Tengah. Hampir tiap akhir pekan kami sempatkan naik kereta api ke Solo, Jawa Tengah. Naik dari Stasiun Tugu ke Stasiun Balapan Solo hanya untuk sarapan soto ataupun memberi sate kambing/tengkleng kambing dan kembali lagi ke Stasiun Tugu Jogja.
Ketika pandemi COVID-19 semua terhenti aktivitas naik kereta api. Apalagi anak usia di bawah 5 tahun tidak diperkenankan naik transportasi umum. Secercah harapan naik kereta api terbuka kembali dengan menurunnya angka penyintas COVID-19. Anak-anak diperbolehkan naik kereta api. Libur sekolah minggu lalu kami naik kereta api Bandara YIA.
ADVERTISEMENT
Obat kerinduan berefek besar bagi putra kami. Senyum manis berkembang ketika kami memberitahukan bahwa Ahad pagi 2 Januari 2022 kami sekeluarga bisa naik kereta api Bandara Yogyakarta Internasional Airport (YIA). Walaupun kereta api ini hanya kereta lokal dan jarak pendek, tetap membuat bahagia anak-anak.
Dimulai dengan bangun pagi dan sholat subuh berjamaah di Masjid Al-Umar Parakan Wetan. Bada sholat subuh mencari jajan pasar di pasar Balangan. Kemudian pulang ke rumah untuk persiapan naik kereta api.
Persiapan selesai maka kami segera berangkat menuju Stasiun Tugu Jogja, dengan terlebih dahulu mampir di Soto Sholeh Barokah. Kami memang sengaja mampir di sini untuk sarapan agar putra kami sudah kenyang dan tidak rewel ketika perjalanan di dalam kereta api.
ADVERTISEMENT
Sampailah di Stasiun Tugu Jogja, wow banget penuh sesak di sini. Kami mencari parkir mobil sampai berputar-putar dua kali di area parkir. Alhamdulillah mendapatkan tempat parkir walau harus parkir parallel mobil. Tantangan selanjutnya hanya untuk naik kereta api adalah padatnya antrean tiket kereta api. Memang 2 Januari 2022 merupakan hari terakhir libur sekolah.
Alhamdulillah kami memutuskan memberi tiket kereta api pakai aplikasi KAI Access. Ternyata di KAI Access tiket kereta api Bandara YIA ada. Sangat mudah tinggal klik dan transfer selesai. E-tiket sudah ada di smartphone. Tinggal masuk di ruang tunggu dengan terlebih dahulu scan barcode di petugas jaga.
Kereta api Bandara YIA sudah datang, siap langsung naik. Ternyata di dalam kereta tidak hanya penumpang pesawat yang akan ke Bandara YIA. Banyak anak-anak kecil yang mengobati rindu naik kereta api ini. Jarak dekat dan harga tiket yang relatif terjangkau serta kereta api yang bersih karena masih baru. Semoga tetap terjaga kebersihan kereta api Bandara YIA ini.
ADVERTISEMENT
Perjalanan di dalam kereta api hanya membutuhkan waktu 39menit saja. Putra kami ceria dan melihat pemandangan luar yang membuat mata sejuk. Hamparan sawah-sawah nan hijau menghiasi perjalanan kereta api ini.
Kereta api Bandara YIA ini tepat waktu. Memang KAI sudah mengalami perbaikan-perbaikan fasilitas dan sistemnya. Tidak seperti naik kereta api era 90an yang masih carut marut. Ketahuan usianya ini, kalau generasi tua.
Sampai Bandara YIA kami langsung menuju kios Roti O, lumayan untuk mengisi perut lagi, makanya kami gemuk sekeluarga karena makan terus. Ini ketiga kalinya kami di Bandara YIA. Tetapi sebelumnya kami menuju Bandara YIA dengan naik mobil. Naik kereta api ke Bandara YIA ini merupakan pengalaman pertama kami.
ADVERTISEMENT
Sambil menunggu adzan dhuhur kami pun memutuskan makan kembali, yah makan terus pokoknya. Kami makan siang di AW. Ayam AW kata putra kami lebih enak daripada ayamnya KFC, Rocket chicken, Olive, Jogja Chicken. Memang sih golden aroma chicken dari AW memiliki aroma yang kuat. Padahal putra kami ini pertama kali makan ayam AW. Atau mungkin efek lapar saja jadi AW terasa enak banget bagi putra kami. Ini kembali lagi masalah selera dan lidah masing-masing orang. Bisa berbeda tiap orang.
Pasca makan siang kami sholat dhuhur di Masjid Bandara YIA yang megah. Fasilitas wudhu, luasnya masjid dan yang utama sangat bersih masjid ini. Hanya kurang jamaah dhuhurnya saja jadi terlihat kosong jamaah.
ADVERTISEMENT
Sedikit hiburan di Bandara YIA adalah ada replika Dinosaurus. Cukuplah buat hiburan anak-anak. Bisa juga sewa dinosaurus kecil untuk dinaiki selama 6 menit keliling area Bandara YIA dengan biaya sewa Rp 30.000.
Waktu hampir jam 14.00 kami pulang menuju stasiun Bandara YIA untuk kembali lagi ke Stasiun Tugu Jogja. Kami membeli tiket pakai aplikasi lagi untuk ke Stasiun Tugu Jogja. Antrean beli tiket di sini juga ramai sekali. Maka saran kami belilah tiket pakai KAI Access. Liburan murah sederhana dan yang paling penting kerinduan naik kereta api terobati.