Konten Media Partner

Apa Dampak Garam terhadap Tubuh Manusia?

19 Oktober 2024 15:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical

Apa Dampak Garam terhadap Tubuh Manusia?

Banyak orang mengonsumsi garam secara berlebihan.
zoom-in-whitePerbesar
Banyak orang mengonsumsi garam secara berlebihan.
Garam membuat makanan terasa lebih enak. Garam juga penting bagi kehidupan manusia.
Natrium dalam garam sangat penting untuk menjaga jumlah air yang tepat dalam tubuh. Garam juga membantu sel menyerap nutrisi.
Program BBC World Service The Food Chain membahas peran penting garam dan seberapa banyak takaran garam yang masuk kategori berlebihan untuk tubuh manusia.

Manfaat garam

“Garam diperlukan untuk kehidupan,” kata Paul Breslin, seorang profesor ilmu gizi di Universitas Rutgers, Amerika Serikat.
Di Inggris, ada aturan yang memaksa semua produsen makanan tidak menambah garam melebihi patokan.
“Garam sangat penting bagi sel-sel yang aktif secara elektrik, yang meliputi semua neuron, otak, tulang belakang, dan semua otot kita. Garam juga merupakan komponen yang penting bagi kulit dan tulang”.
Profesor Breslin memperingatkan, jika kita tidak memiliki natrium dalam jumlah yang cukup, kita akan mati.
Kekurangan natrium menyebabkan hiponatremia, yang dapat menyebabkan kebingungan, mudah tersinggung, refleks yang melemah, muntah, kejang, dan koma.
Di Kazakhstan, garam digunakan untuk mengawetkan daging sepanjang musim dingin.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan asupan garam harian sebanyak lima gram, yang mengandung dua gram natrium. Itu kira-kira setara dengan satu sendok teh.
Namun, asupan global rata-rata hampir 11 gram. Jumlah tersebut dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular, kanker lambung, obesitas, osteoporosis, dan penyakit ginjal.
WHO memperkirakan bahwa 1,89 juta orang meninggal setiap tahun karena konsumsi garam berlebih.

Konsumen garam berlebih

Di banyak negara, konsumsi garam berlebih disebabkan oleh banyaknya garam yang tersembunyi dalam makanan olahan.
Namun, alasannya juga bisa jadi karena faktor sejarah. Orang-orang di Kazakhstan mengonsumsi sekitar 17 gram garam per hari, lebih dari tiga kali lipat jumlah yang disarankan.
Maryam tinggal di Astana, ibu kota Kazakhstan.
“Itu karena faktor sejarah kami", katanya. "Selama berabad-abad kami mengembara melintasi padang rumput, membawa banyak daging yang harus diawetkan dengan garam.”
“Keluarga-keluarga akan menimbun persediaan untuk musim dingin. Mereka mungkin mengawetkan seekor sapi utuh, seekor domba, dan bahkan setengah ekor kuda.”
Delapan tahun lalu, putri Maryam mengalami beberapa masalah kesehatan.
Dokter menyarankan agar ia mengurangi makanan yang mengandung banyak gula, lemak, dan garam. Keluarga itu segera berhenti menambahkan garam ke dalam makanan mereka.
“Ketika kami memulai diet baru, rasanya menjijikkan. Kami mencoba makanan itu tetapi kami tidak mengenalinya.”
Perubahan dramatis tersebut akhirya dapat dijalani. Keluarga Mariyam kini terbiasa hidup tanpa garam berlebih.

Reaksi tubuh terhadap gram

Ketika kita mengonsumsi garam, garam akan terdeteksi oleh sel-sel pengecap di lidah dan langit-langit lunak di tenggorokan.
“Garam membuat tubuh dan pikiran kita bergetar,” kata Profesor Breslin.
“Ion natrium yang membentuk kristal garam larut ke dalam air liur Anda”.
Ion-ion tersebut kemudian memasuki sel-sel pengecap dan langsung mengaktifkan sel tersebut.
“Ion tersebut menghasilkan percikan listrik kecil.”
Garam menyalurkan sinyal-sinyal listrik yang mendasari pikiran dan sensasi sehingga tubuh dan pikiran kita menjadi bersemangat.

Berapa takaran garam yang berlebihan?

Dampak kadar garam pada tubuh bergantung pada susunan genetik seseorang.
Lebih dari satu miliar orang di seluruh dunia menderita tekanan darah tinggi. Mengurangi asupan garam dapat membantu mencegah dan mengobatinya.
“Saat Anda mengonsumsi terlalu banyak garam, hal pertama yang dilakukan tubuh Anda adalah mengencerkannya. Tubuh Anda menahan air, sehingga tekanan darah Anda naik untuk memompa cairan ekstra ke seluruh bagian tubuh,” jelas Claire Collins, Profesor Nutrisi dan Diet di Universitas Newcastle, Australia.
Konsekuensinya berpotensi menghancurkan.
“Jika Anda memiliki kelemahan pada pembuluh darah Anda, seperti yang ada di otak, pembuluh darah tersebut dapat pecah dan menyebabkan stroke”.
Mariyam masih menyantap hidangan beshbarmak yang mengandung banyak garam.
Di Inggris, konsumsi garam rata-rata telah turun menjadi sekitar delapan gram per hari, masih lebih dari enam gram yang direkomendasikan. Karena itu, ada peraturan di Inggris yang memaksa semua produsen makanan untuk mengurangi kadar garam.
Asupan garam yang direkomendasikan bervariasi di masing-masing negara.
Tes urine dapat mendeteksi apakah tubuh Anda menampung terlalu banyak atau terlalu sedikit garam.
Untuk membantu memperkirakan asupan garam, Anda dapat menggunakan buku harian makanan atau aplikasi yang menghitung kandungan natrium yang tertera pada label makanan.
Tidak ada satu pun metode yang akurat, kata Collins, tetapi setiap metode dapat menjadi indikator yang berguna.

Tips mengurangi konsumsi garam

Jika kadar garam pada tubuh Anda tinggi, menguranginya mungkin tidak semudah itu.
Di Astana, Maryam masih berjuang untuk menahan diri dari hidangan nasional Kazakhstan, beshbarmak, yang merupakan daging rebus dengan pasta.
Orang tuanya yang sudah lanjut usia juga enggan mengonsumsi garam berlebih, meskipun mereka mengetahui risikonya.
Prof Collins mendesak kita untuk mencari roti atau pasta atau makanan lain yang memiliki kadar garam paling rendah.
“Jika Anda memasak makanan sendiri, tambahkan bumbu dan rempah-rempah sebagai pengganti garam.”