Konten Media Partner

Bagaimana Mengidam Melahirkan Tren Kuliner? – Kisah Sukses Cokelat Dubai

3 Mei 2025 16:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical

Bagaimana Mengidam Melahirkan Tren Kuliner? – Kisah Sukses Cokelat Dubai

Batangan cokelat Dubai menjadi populer karena isian pistachionya yang tebal dan cita rasanya yang menyerupai hidangan penutup Knafeh yang khas.
zoom-in-whitePerbesar
Batangan cokelat Dubai menjadi populer karena isian pistachionya yang tebal dan cita rasanya yang menyerupai hidangan penutup Knafeh yang khas.
Saat berlibur ke Uni Emirat Arab (UEA) pekan lalu, hanya ada satu misi yang terpatri dalam benak saya: mendapatkan batangan "cokelat Dubai" yang sedang viral.
Siapa pun yang aktif di TikTok pasti sudah tidak asing dengan cokelat ini. Rasa cokelat, pistachio, dan tahini yang berpadu dengan renyahnya tekstur filo, camilan ini terinspirasi dari hidangan penutup khas Arab, Knafeh.
Cokelat orisinalnya, Can't Get Knafeh of It, produksi FIX Chocolatier, secara eksklusif dijual di UEA sejak 2022.
Popularitasnya meroket di media sosial sampai-sampai penjualannya dibatasi hanya dua jam sehari dan sering kali ludes dalam hitungan menit.
Namun kini, berbagai imitasi yang dikenal dengan julukan "cokelat Dubai" telah merambah supermarket di Inggris, termasuk Waitrose, Lidl, dan Morrisons.
Kepada BBC, Yezen Alani, salah satu pemilik FIX bersama istrinya Sarah Hamouda, mengaku tersanjung akan perhatian dunia terhadap cokelat Dubai.
Ide awal batangan cokelat FIX muncul di benak Sarah pada 2021. Kala itu, Sarah sedang hamil dan terus-menerus menginginkan cita rasa yang akhirnya dituangkan ke resep camilan.
Yezen dan Sarah mulai mengembangkan produk ini setahun kemudian. Keduanya menjalankan bisnis di sela-sela pekerjaan kantoran mereka.
"Sarah dan saya dibesarkan di Inggris dan pindah ke Dubai 10 tahun lalu, jadi kami memiliki akar budaya Barat dan Arab," ungkap Alani.
"Kami ingin menciptakan rasa yang terinspirasi dari perpaduan itu," lanjutnya.

Baca juga:

Salah satu daya tarik cokelat ini adalah eksklusivitasnya. Anda hanya bisa memesannya melalui aplikasi pesan antar makanan, bukan dengan datang langsung ke toko atau membelinya di supermarket.
Harganya sekitar 15 poundsterling (sekitar Rp300 ribu) per batang dan hanya bisa dibeli pada jam-jam tertentu dalam sehari untuk memastikan perusahaan dapat memenuhi semua pesanan.
Selama di sana, saya juga melihat batangan cokelat serupa dijual di banyak toko, dengan sebutan "cokelat Dubai" dan dihiasi gambar pistachio serta pastry filo.
Yezen mengaku barang-barang tiruan ini membuatnya frustrasi.
"Orang-orang mencoba produk palsu sehingga merusak merek kami," ujarnya.
Knafeh adalah hidangan penutup populer di Timur Tengah. Terbuat dari adonan yang disuwir, isian keju manis, dan taburan pistachio.
Popularitas cokelat ini tidak lepas dari media sosial. Video viral dari pengguna TikTok bernama Maria Vehera pada 2023 disebut-sebut sebagai salah satu alasan mengapa camilan ini menjadi terkenal.
Video itu menampilkan Vehera mencoba batangan Knafeh untuk pertama kalinya—bersama dengan beberapa varian lain dari produsen cokelat yang sama. Unggahan itu telah disukai hampir tujuh juta kali.
Tampilan batangan cokelat ini memang diciptakan untuk menarik minat warganet. Mulai dari bintik-bintik oranye dan hijau yang menarik di atas cokelat susu yang lembut, hingga bunyi renyah saat dipatahkan.
Cokelat yang dipadukan dengan pistachio sebenarnya bukan hal baru, tetapi elemen yang benar-benar menonjol adalah tekstur renyah pada isiannya, dengan adonan filo menambahkan tekstur dan ketebalan yang unik pada batangan cokelat.
Batangan cokelat imitasi kini bermunculan di mana-mana, baik di Dubai maupun di seluruh dunia.
Batangan Can't Get Knafeh of It hanya tersedia di satu negara. Perusahaan lain mulai menjual produk versi mereka di Inggris.
Salah satunya adalah produsen cokelat Swiss, Lindt, yang cokelat Dubainya dijual seharga 10 poundsterling (sekitar Rp200 ribu) di supermarket.
Sejak menjual produk tersebut, pihak Waitrose mengatakan mereka terpaksa memberlakukan batasan pembelian maksimal dua batang per pelanggan demi menjaga ketersediaan stok.
Versi lain juga dijual oleh Home Bargains, sementara supermarket Lidl memiliki versinya sendiri seharga 4,99 poundsterling (sekitar Rp100 ribu) sekaligus membatasi jumlah pembelian.
Setelah mencoba cokelat Lindt dan beberapa versi lain yang dijual di toko-toko kecil, perbedaan yang cukup signifikan terasa.
Cokelat FIX dipasarkan sebagai "makanan penutup" dan perlu disimpan di lemari es, dengan tanggal kedaluwarsa yang relatif singkat seperti produk susu lainnya.
Hal ini berbeda dengan produk lainnya yang dirancang untuk memiliki masa simpan yang lebih lama.
Perbedaan rasa dan tekstur juga terlihat jelas. Batangan orisinal hampir dua kali lebih lebar dari batangan Lindt, yang lebih mirip ukuran dan bentuk batangan cokelat standar.
Ketika Yezen dan Sarah pertama kali memulai bisnis mereka, mereka mempekerjakan satu orang untuk menangani sekitar enam hingga tujuh pesanan per hari.
Sekarang, mereka mempekerjakan 50 orang yang menangani 500 pesanan setiap harinya.
Salah satu topik pembicaraan utama adalah harga produk ini, yaitu 15 poundsterling (sekitar Rp300 ribu) per batang.
"Semua produk kami dibuat dengan tangan, setiap desain dikerjakan secara manual," jelas Yezen.
"Kami menggunakan bahan-bahan premium dan prosesnya tidak seperti membuat batangan cokelat lainnya—ada proses memanggang, mencetak cokelat sesuai desain, dan untuk isiannya sendiri, bahkan pistachio pun dipilih dan diproses dengan tangan."
Kepada Arabian Business tahun lalu, Sarah mengatakan: "Ibu saya dulu membuat Knafeh. Cita rasa itulah yang ingin saya interpretasikan ulang dengan cara saya sendiri."
"Knafeh adalah rasa pertama yang kami sempurnakan. Kerenyahannya, pistachionya, semuanya harus pas," tambahnya.
Meskipun produk ini sukses besar, Alani mengakui bahwa "perjalanan ini sangat berat" karena mereka berdua bekerja penuh waktu sambil membesarkan kedua anak mereka.
"Ada saat-saat dimana kami ingin menyerah, tetapi kami berkata pada diri sendiri 'kami akan terus berjalan selama kami masih bisa membayar sewa rumah'."
"Sekarang kami tidak menyesal karena semuanya berhasil."