Konten Media Partner

Berkunjung ke Mesa, Kota Pertama di Amerika Serikat yang Ramah Autisme

18 Juni 2023 11:00 WIB
·
waktu baca 7 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Berkunjung ke Mesa, Kota Pertama di Amerika Serikat yang Ramah Autisme
zoom-in-whitePerbesar
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Liburan bisa membuat stres bagi orang-orang dengan neurodiversitas, tetapi di Mesa, Arizona, AS, keadaan itu menjadi lebih inklusif sehingga semua orang dapat menikmati manfaat perjalanan.
Ketika sedang berlibur bersama keluarga pada 2018, Marc Garcia terkejut dengan ekspresi aneh dan ketidaksabaran para staf perhotelan ketika menghadapi putranya yang autis.
Sebagai CEO dan presiden biro pariwisata Visit Mesa di Arizona, dia bersumpah memastikan para pelancong neurodiverse (orang yang punya cara berpikir dan merasa yang berbeda) yang mengunjungi kotanya akan mendapatkan pengalaman yang lebih baik daripada yang dialami keluarganya saat berlibur itu.
Nyatanya, perjalanan bisa sangat menegangkan bagi mereka yang mengalami gangguan pada saraf, sehingga 87% keluarga-keluarga dengan anggota keluarga yang autis tidak bisa berlibur, menurut survei oleh Autism Travel, yang merupakan bagian dari International Board of Credentialing and Continuing Education Standards (IBCCES).
Banyaknya 'gangguan' dalam perjalanan seperti suara keras, perubahan pola makan, dan gangguan rutinitas dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan ledakan emosi, jika tidak dikelola dan ditangani dengan baik.
Akan tetapi kota-kota seperti Mesa akhirnya menerapkan pelatihan-pelatihan dan peralatan aksesibilitas sehingga semua orang dapat menikmati perjalanan.
Sebagai langkah awal, Garcia mengusahakan agar seluruh biro pariwisata dilatih dan disertifikasi oleh IBCCES, yang bertugas untuk memberikan pelatihan dan sertifikasi gangguan kognitif kepada para profesional. Tujuannya, agar mereka dapat lebih siap berinteraksi dengan orang-orang yang memiliki keragaman saraf di lingkungan yang berbeda.
Untuk bisnis seperti hotel, restoran, dan objek wisata, artinya staf yang langsung berhadapan dengan publik dilatih untuk memahami apa itu autisme, bagaimana berempati tentang bagaimana individu autis mengalami dunia dan potensi munculnya sensitivitas secara umum, dan bagaimana berkomunikasi secara lebih efektif dengan mereka.
Pada 2020, satu dari 36 anak didiagnosis autisme di AS, menurut Pusat Pengendalian Penyakit. Organisasi Kesehatan Dunia memperkirakan satu dari 100 anak menderita autisme di seluruh dunia, jumlah yang terus meningkat dari tahun ke tahun, menjadikannya perkembangan gangguan tumbuh kembang yang tercepat di dunia.
Bersamaan dengan berbagi statistik dan pendidikan tentang autisme, pelatihan IBCCES juga memberikan panduan praktis yang lebih baik tentang cara mengakomodasi individu dengan gangguan saraf.
"Misalnya, beberapa orang belajar lebih banyak pada tingkat visual, sehingga kami dapat membantu mereka mencapai tempat tujuan secara lebih visual melalui brosur, pamflet, dan peta," kata Zoey Shircel dari Visit Mesa, yang juga seorang profesional perjalanan autisme bersertifikat.
Dia juga belajar bahwa beberapa orang mungkin memerlukan lebih banyak waktu untuk menyerap informasi, seperti lokasi tempat wisata atau apa yang harus dilakukan di sana.
Pelatihan tersebut membuka matanya tentang berapa banyak pelancong yang mungkin berjuang dengan tantangan yang tak terlihat.
"Sebelum mendapat sertifikasi, saya tidak memperhatikan orang-orang yang mungkin memiliki disabilitas tersembunyi," katanya.
"Tetapi setelah mengetahui tentang sertifikasi, lebih banyak orang yang terbuka untuk mengatakan apa yang mungkin mereka butuhkan atau bantuan tambahan apa yang dapat kami berikan, tanpa merasa takut atau malu."
Visit Mesa adalah kota pertama di AS yang mengadopsi program Hidden Disabilities Sunflower pada 2021.
Program ini pertama kali diperkenalkan di Inggris, dengan kantor pariwisata dan tempat wisata lainnya menyediakan lanyard dan gelang bertema bunga matahari secara gratis kepada pengunjung.
Simbol cerah itu menjadi tanda bagi para karyawan perhotelan dan anggota komunitas lainnya bahwa ada orang atau keluarga yang mungkin memerlukan bantuan ekstra atau kesabaran untuk menemukan arah.
Setelah melihat kesuksesan sertifikasi di biro pariwisata, seluruh kota Mesa memahami pentingnya menjadi lebih inklusif dan mulai mendaftarkan 80% karyawan yang berhubungan langsung dengan publik. Karyawan taman dan tempat rekreasi, polisi dan petugas keamanan publik serta petugas pemadam kebakaran, dilatih untuk menjadi Certified Autism Center (CAC) secara resmi.
Pada November 2019, kota ini menjadi Kota Bersertifikat Autisme pertama di dunia, kemudian biro serta kota pariwisata lainnya mulai mengikuti.
Tetapi syarat sertifikasinya jauh dari cuma sekadar satu kali saja.
Program ini membutuhkan pelatihan setiap tahun dan sertifikasi ulang untuk memastikan karyawan tetap mengikuti perkembangan dalam penerapan dan penggunaan alat neuro-inklusif terbaru.
Di Mesa, lebih dari 60 bisnis dan organisasi berbeda telah menyelesaikan pelatihan untuk menjadi Certified Autism Center (CAC).
Para pengunjung dapat melihat hasilnya di tempat-tempat seperti Arizona Museum of Natural History yang memberikan panduan tentang dampak sensorik dari berbagai galeri, yang dapat diakses secara online atau dilihat di setiap pintu masuk galeri.
Misalnya, pemandu memberi peringkat lima dari 10 kepada Dinosaur Hall untuk stimulasi sensorik suara, tiga untuk penglihatan, dua untuk sentuhan, dan hanya satu untuk penciuman dan rasa.
Pemandu seperti ini membantu keluarga merencanakan rute yang tepat untuk menikmati museum, serta menemukan area tenang untuk menyepi jika stimulasi berlebihan menjadi masalah.
"Museum-museum adalah tempat yang khusus, di mana orang datang untuk belajar, bersantai, dan membuat kenangan bersama teman dan keluarga," kata Alison Stoltman, wakil direktur museum.
"Namun, atmosfer yang sangat menyenangkan dapat menjadi penghalang bagi sebagian orang, membatasi aksesibilitas."
Baru-baru ini museum mengadakan acara "sensory gentle" pertama, di mana museum dibuka lebih awal dengan tiket terbatas dan beberapa atraksi yang menegangkan lebih diperhalus.
"Kami mendapat umpan balik yang bagus dengan banyaknya laporan dari keluarga-keluarga bahwa pengalaman yang lebih lunak ini membuka kemungkinan bagi keluarga mereka untuk berkunjung," kata Stoltman.
Bagi Jennifer Hedgepeth, koordinator layanan acara di Mesa Arts Center, pelatihan yang dia terima menjadi hal yang pribadi karena dia memiliki anak dengan spektrum autisme.
"Banyak aspek pelatihan merupakan hal-hal yang sudah saya ketahui, tetapi senang mempelajari itu semua secara lebih mendalam," katanya.
"Senang juga mengetahui semua rekan kerja saya dan Kota Mesa menerima pelatihan yang sama."
Meskipun pertunjukan-pertunjukan yang berlangsung di Mesa Arts Center dapat bervariasi dalam stimulasi sensorik, Arts Center ini menyediakan akomodasi seperti selimut pemberat dan headphone peredam bising yang dapat membantu selama pertunjukan, serta ruang sunyi dengan sensor rendah jika seseorang membutuhkan waktu istirahat.
"Ketika bepergian ke negara asing yang tidak dikuasai bahasanya, mengetahui bahwa ada akses ke penerjemah dapat membantu Anda menikmati pengalaman dengan cara yang lebih baik," kata Hedgepeth.
"Ini benar-benar berada pada level yang sama. Jika orang datang ke tempat Anda, mereka harus merasa nyaman dan aman."
Mesa adalah salah satu pusat pelatihan musim semi terbesar di negara itu untuk Major League Baseball, dan sejumlah tim bisbol serta stadion mereka di Mesa juga telah disertifikasi.
Karena lingkungan luarnya, kecepatan yang andal, dan statistik yang dapat dilacak, bisbol dapat menawarkan hobi yang menarik bagi mereka yang berada di spektrum tersebut. Akan tetapi, stadion dan pertandingan langsung terkadang masih bisa terlalu merangsang.
Untuk mengadvokasi para penggemar permainan ini, Oakland A's menjadi tim pertama yang mendapatkan sertifikasi CAC pada tahun 2020 dengan melatih staf mereka di Stadion Hohokam, rumah musim semi tim di Mesa, di mana para penggemar dapat menonton pertandingan dari akhir Februari hingga akhir Maret sebelum dimulainya musim reguler.
Mesa juga berfungsi sebagai pintu gerbang ke alam terbuka, karena bertetangga dengan Tonto National Forest di dekatnya.
Di dalam batas kota, Mesa Parks & Recreation District (yang juga bersertifikat CAC) menyediakan sejumlah aktivitas luar ruangan yang dapat diakses, mulai dari berkemah yang aman (di mana penjaga hutan menyediakan tenda dan mengajarkan keterampilan berkemah sehingga dapat bermalam dengan mudah), hingga jalan kalajengking, pelatihan memancing, dan lokakarya membuat marshmallow yang dibakar dengan api unggun.
Untuk menyediakan cara berinteraksi dengan atraksi-atraksi dan restoran-restoran yang ramah autis di seluruh kota, Visit Mesa telah menyusun GeoTour Autisme yang ramah keluarga, yang memungkinkan pengunjung menemukan geocache tersembunyi di lokasi CAC melalui aplikasi Geocaching.
Jika pengunjung membuka lima atau lebih geocache tersembunyi saat tur, mereka dapat kembali ke Mesa Visitor Center untuk mendapatkan hadiah khusus.
Meskipun sudah membuat langkah besar dalam aksesibilitas, Mesa belum siap untuk bersantai dalam waktu dekat. Mereka menetapkan tujuan untuk menjadi kota yang paling mudah diakses di negara ini.
Untuk itu, Mesa baru-baru ini bermitra dengan Aira, suatu layanan interpretasi visual sesuai permintaan untuk mereka yang buta atau rabun.
Aplikasi ini memungkinkan pengunjung mengakses agen terlatih yang dapat membantu merencanakan perjalanan, membaca menu, dan layanan lainnya.
Pada 2023, Mesa bergabung dengan Wheel the World, sebuah situs web yang memetakan informasi aksesibilitas terperinci dari suatu tujuan dengan foto dan pengukuran (misalnya, melihat apakah sebuah hotel memiliki jalur landai di ruang masuknya), sehingga pengunjung disabilitas dapat merencanakan perjalanan mereka dengan lebih mudah dan menemukan hotel yang paling sesuai dengan kebutuhan mereka.
"Jika Anda memiliki informasi sebelumnya, maka stres selama perjalanan akan sedikit berkurang," kata Shircel.
Dia berharap bahwa setiap kota di dunia pada akhirnya mengikuti apa yang telah diperoleh Mesa.
Dengan begitu, wisatawan dari berbagai golongan dapat lebih menikmati banyak tempat tujuan, dan memperkaya percakapan lintas budaya dengan cara baru yang melibatkan neuro-inklusif.
---
Anda dapat membaca artikel berjudul Mesa: The US' first autism-friendly city di BBC Travel.