Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Konten Media Partner
Bill Clinton, Donald Trump, Pangeran Andrew, dan Nama-Nama Lain yang Disebut Terlibat dalam Skandal Perdagangan Seks Anak Jeffrey Epstein
5 Januari 2024 7:45 WIB
Bill Clinton, Donald Trump, Pangeran Andrew, dan Nama-Nama Lain yang Disebut Terlibat dalam Skandal Perdagangan Seks Anak Jeffrey Epstein
Bill Clinton, Donald Trump, dan Pangeran Andrew termasuk mereka yang disebut dalam dokumen persidangan terkait skandal perdagangan seks Jeffrey Epstein, yang dirilis pada Rabu (03/01). Apa saja yang kita ketahui sejauh ini?
Pengungkapan berkas ini membuka tabir baru dalam upaya menyingkap jaringan perdagangan seks melibatkan anak di bawah umur yang dikomandoi Epstein, yang meninggal tahun 2019, dan rekannya Ghislaine Maxwell.
Seperti diketahui, Epstein semasa hidupnya adalah seorang jutawan yang diketahui sering bergaul dengan orang-orang jet set dan beken. Namanya tercoreng setelah mengaku bersalah - dan dinyatakan bersalah - atas dakwaan membujuk anak di bawah umur untuk melakukan pelacuran pada tahun 2009.
Epstein juga dituduh menjalankan "jaringan luas" perdagangan seks di bawah umur - kali ini dia mengaku tidak bersalah.
Tim medis New York menyatakan meninggalnya Epstein di penjara - sebelum sidang tuntutan tingkat federalnya bergulir - adalah akibat bunuh diri.
Hakim Loretta Preska di New York memerintahkan agar dokumen itu dibuka sebagai bagian dari proses hukum terhadap Maxwell. Berkas sepanjang 900 halaman ini menyebut lebih dari 100 orang - sebagian diduga melakukan kesalahan, sebagian lagi membuat tuduhan atau berpotensi menjadi saksi mata.
Dokumen-dokumen lainnya diperkirakan akan dikeluarkan dalam beberapa hari ke depan menyusul dirilisnya berkas ini.
Beberapa nama paling terkenal adalah dua mantan presiden Amerika Serikat, Bill Clinton dan Donald Trump, dan juga Pangeran Andrew dari Inggris.
Bill Clinton
Nama Bill Clinton disebut lusinan kali dalam dokumen persidangan.
Meskipun tidak ada indikasi dalam bahwa Bill Clinton terkait dengan tindakan ilegal apa pun, saksi bernama Johanna Sjoberg dalam dokumen persidangan mengatakan bahwa Epstein pernah mengatakan kepadanya bahwa Clinton "suka yang muda-muda, yakni cewek-cewek".
Clinton pernah terlibat dalam perselingkuhan dengan Monica Lewinsky, pekerja magang di Gedung Putih antara 1995 dan 1997. Saat perselingkuhan itu terjadi, Lewinsky berusia 22 tahun.
Dalam berkas yang sama, Ghislaine Maxwell dalam kesaksiannya mengonfirmasi bahwa Clinton pernah terbang beberapa kali dengan Epstein di pesawat pribadinya. Namun, Maxwell tidak tahu persisnya berapa kali.
Clinton disebut terbang bersama Epstein dalam rangka mengirimkan bantuan kemanusiaan di Afrika pada awal 2000-an. Saat itu, Clinton memuji Epstein sebagai seorang dermawan berkomitmen tinggi - tetapi kemudian dia memutus hubungan dengan Epstein.
Ketika dimintai konfirmasi mengenai dokumen persidangan yang menyebut namanya, perwakilan Clinton merujuk kepada pernyataan Clinton pada 2019. Pada pernyataannya itu, Clinton mengatakan dia "tidak tahu apa-apa" soal kejahatan Epstein.
Pernyataan Clinton tahun 2019 menegaskan bahwa dia tidak sendirian selama terbang bersama Epstein - tetapi bersama para staf pendukung dari Yayasan Clinton miliknya.
"Dinas Pengamanan Presiden AS atau Secret Service selalu bersamanya setiap saat," demikian tutur pernyataan itu.
Satu bagian dari berkas persidangan mengatakan pengacara Ghislaine Maxwell berusaha menepis laporan media bahwa, setelah mundur dari jabatannya pada 2001, Clinton pergi ke pulau pribadi milik Epstein di Karibia.
Pengacara Maxwell mengatakan bahwa Clinton "faktanya tidak berada di Pulau Little St James antara 1 Januari, 2001 dan 1 Januari, 2003".
Pengacara menambahkan kalau klaim media itu benar, maka agen-agen Secret Service diwajibkan untuk menyerahkan catatan perjalanan tentang perjalanan tersebut.
Menurut ABC, saksi Virginia Giuffre, yang juga menuntut Ghislaine Maxwell, rupanya berkali-kali berusaha supaya Clinton bersaksi mengenai hubungannya dengan Epstein - tetapi hasilnya nihil.
Donald Trump
Mantan presiden AS lainnya, Donald Trump, juga disebut-sebut dalam dokumen.
Saksi Johanna Sjoberg mengatakan Epstein pernah bilang kepadanya bahwa dirinya akan mengontak Trump saat mereka menuju salah satu kasino milik Epstein di New Jersey.
"Jeffrey bilang, 'Oke, kita telepon Trump'," kata Sjoberg dalam kesaksiannya. Epstein mengatakan ini setelah pilot pribadinya bilang pesawat tidak bisa mendarat di New York sehingga mereka harus berhenti di Atlantic City, New Jersey.
Berkas persidangan tidak menyebut dugaan kesalahan Trump. Sjoberg sempat ditanya apakah dia pernah memijat Trump, dan dia menjawab: "Tidak."
Pangeran Andrew
Johanna Sjoberg juga mengeklaim Pangeran Andrew meraba payudaranya di sofa apartemen Epstein di Manhattan pada 2001. Dalam tuduhannya, Sjoberg mengatakan Pangeran Andrew menaruh tangannya di dada untuk berpose bersama Virginia Giuffre (penuduh lainnya), dan sebuah boneka bertuliskan "Pangeran Andrew".
Istana Buckingham sebelumnya menepis tudingan Sjoberg, yang menurut mereka: "sama sekali tidak benar".
Pada 2022, keluarga kerajaan Inggris memberikan uang jutaan kepada Giuffre dalam penyelesaian sengketa - Giuffre sebelumnya menuduh Pangeran Andrew melakukan pelecehan seksual kepada dirinya sewaktu dia masih berusia 17 tahun.
Pangeran Andrew mengeklaim dia tidak pernah bertemu dengan Giuffre - dan menyanggah tudingannya.
Nama-nama lainnya - kenapa dibuat publik?
Nama penyanyi Michael Jackson dan pesulap David Copperfield juga disebut-sebut dalam dokumen persidangan - Sjoberg mengaku bertemu dengan mereka melalui Epstein.
Meski begitu, Sjoberg tidak menuduh keduanya atas kesalahan apa pun.
Agen model asal Prancis Jean-Luc Brunel, yang bunuh diri di penjara Paris tahun 2022 sebelum pembacaan tuntutan kasus pemerkosaan terhadapnya dibacakan, juga disebut berkali-kali di dokumen persidangan.
Virginia Giuffre mengaku dipaksa berhubungan badan dengan beberapa tokoh terkemuka termasuk Gubernur New Mexico Bill Richardson. Sebelum dia tutup usia tahun lalu, Richardson menyanggah dirinya pernah bertemu Giuffre. Dia tidak pernah menghadapi tuntutan hukum apa pun.
Penjaga keamanan rumah Epstein, Alfredo Rodriguez, yang meninggal dunia pada 2015, menjuluki Ghislaine Maxwell sebagai "sang bos" dalam kesaksiannya.
Berkas persidangan mengatakan Rodriguez disuruh membawa-bawa uang tunai setiap saat untuk diberikan kepada siswi-siswi SMA dan perempuan-perempuan muda yang membantu Epstein merekrut korban.
Kenapa penting nama-nama ini dibuat publik?
Hakim Loretta Preska memerintahkan dokumen persidangan untuk dirilis sebagai bagian dari proses persidangan Ghislaine Maxwell, putri dari bos media Robert Maxwell.
Ghislaine Maxwell tengah menjalani hukuman penjara 20 tahun atas perannya sebagai perekrut untuk Epstein. Tim pengacara Maxwell mengajukan banding atas vonis bersalahnya.
Hakim Preska mengatakan banyak nama yang disebut dalam dokumen ini sudah disebut di media dan pengadilan pidana Maxwell. Dia menambahkan banyak pihak yang "tidak menyatakan keberatan" atas dirilisnya dokumen ini.
Beberapa nama tetap dirahasiakan termasuk nama korban anak-anak.
Editor investigasi Palm Beach Post Holly Baltz mengatakan kepada CNN pada Selasa (04/01) bahwa detail-detail baru kemungkinan akan diungkap menyusul dirilisnya dokumen ini.
Baltz menambahkan walau nama-namanya bukan nama-nama baru, tetapi ini bisa membuka pencerahan baru mengenai bagaimana hubungan mereka sebenarnya dengan Epstein dan Maxwell.
Live Update