Konten Media Partner

Cerita Seorang Nenek yang Jadi Viral di Dunia Maya berkat Gaya Glamor Nan Ceria

24 November 2024 13:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical

Cerita Seorang Nenek yang Jadi Viral di Dunia Maya berkat Gaya Glamor Nan Ceria

"Legendary Glamma" dalam balutan pakaian dengan warna nasional Zambia
zoom-in-whitePerbesar
"Legendary Glamma" dalam balutan pakaian dengan warna nasional Zambia
Seorang nenek berusia 80-an tahun di Zambia menjadi ikon mode dan viral di internet. Berjuluk “Legendary Glamma”, dia dikagumi oleh ratusan ribu penggemarnya di Instagram karena gaya fesyennya yang mencolok dan ceria.
Hidup Margret Chola—perempuan lansia biasa yang tinggal di pedesaan Zambia—berubah drastis saat dia mengiyakan tawaran cucunya yang berniat mendandaninya.
"Saya merasa berbeda, saya merasa baru dan hidup dengan pakaian ini, dengan cara yang belum pernah saya rasakan sebelumnya," tutur Chola kepada BBC.
"Saya merasa bisa menaklukkan dunia!"
Seri foto-foto Chola dengan gaya-gaya ikonik—dinamai Granny Series—yang terbit dua pekan sekali ini diciptakan pada 2023 oleh cucunya, Diana Kaumba, seorang penata gaya yang tinggal di New York City, Amerika Serikat.
Mode telah menciptakan ikatan antara sang nenek dan cucu perempuannya
Kaumba mendapat ide untuk mendandani neneknya saat mengunjungi Zambia untuk memperingati dua tahun kematian ayahnya—orang yang menurutnya menginspirasi hasratnya terhadap mode karena ayahnya selalu berpakaian rapi.
Kala itu, Kaumba belum mengenakan semua pakaiannya yang telah dipilih dengan cermat, jadi dia bertanya kepada neneknya—“Mbuya” dalam bahasa Bemba—apakah dia ingin mencobanya.
"Saat itu saya tidak melakukan apa pun, jadi saya hanya berkata: 'Baiklah. Kalau itu yang ingin kamu lakukan, mari kita lakukan—kenapa tidak?'" kata Chola.
"Kamu akan merindukanku saat aku meninggal dan setidaknya dengan cara ini kamu akan mengingatku."
Kaumba kemudian mengenakan atasan Mbuya dan "chitenge"—sepotong kain bermotif yang dililitkan di pinggang. Dan pakaian pertama Mbuya adalah setelan celana berwarna perak.
"Saya pikir akan menyenangkan untuk mendandani Mbuya dengan busana berkelas dan kemudian memotretnya di habitat aslinya," tutur Kaumba kepada BBC.
"Habitat alami" yang dimaksud Kauma adalah sebuah pertanian di desa yang terletak tepat di utara ibu kota Zambia, Lusaka.
Paling sering, Chola difoto dengan segala kemewahan di luar ruangan—sering kali duduk di kursi kayu yang elegan atau bersantai di sofa kulit.
Mungkinkah bersantai di sofa menjadi lebih glamor?
Di latar belakang terdapat bangunan yang terbuat dari batu bata dengan atap seng, ladang yang dibajak, pohon mangga, dan tanaman jagung.
"Saya sangat gugup saat mengunggah foto pertama itu. Saya meninggalkan ponsel saya selama 10 menit dan dalam 10 menit itu ada 1.000 like," kata Kaumba.
"Angan saya jadi membumbung tinggi. Komentar-komentar bermunculan dan orang-orang meminta lebih banyak lagi."
BBC News Indonesia hadir di WhatsApp.
Jadilah yang pertama mendapatkan berita, investigasi dan liputan mendalam dari BBC News Indonesia, langsung di WhatsApp Anda.
Pada April 2024, Granny Series benar-benar menjadi berita utama—setelah Kaumba mengunggah serangkaian foto neneknya mengenakan gaun Adidas berwarna merah, beberapa kalung emas besar, dan mahkota berhiaskan permata yang berkilauan.
"Saya terkejut mendengar begitu banyak orang di seluruh dunia mencintai saya," kata Chola—yang tak ingat secara pasti berapa usianya karena dia tak memiliki akta kelahiran.
Margret Chola, yang tidak sepenuhnya yakin dengan usianya, senang mencoba gaya funky
"Saya tidak tahu saya bisa memberi dampak sebesar ini di usia ini."
Chola berpose dengan pakaian yang merupakan perpaduan warna, tekstur, dan gaya yang cerah.
Dari kaus sepak bola Amerika berwarna hijau, dipadukan dengan gaun merah berenda berlapis yang ditata seperti rok—dalam warna bendera Zambia untuk memberi penghormatan kepada 60 tahun kemerdekaan, ke atasan berpayet biru, hitam, dan hijau, lengkap dengan kalung dan gelang ular emas.
"Legendary Glamma" membuktikan bahwa usia bukanlah halangan untuk bergaya atau mendapatkan like di Instagram
Dan gaya favorit Mbuya—celana jins, kaos bergambar dirinya di bagian depan dan wig pirang.
"Saya belum pernah mengenakan celana jins atau wig sebelumnya—jadi saya gembira, dan saya menari."
Kaumba, yang telah menjadi penata gaya sejak 2012, mengatakan bahwa neneknya memiliki "keberanian, keanggunan—dan menguasai setiap gaya".
Semua penampilannya merefleksikan estetika anggun yang maksimal—yang merayakan kegembiraan akan hal yang berlebihan, kombinasi eklektik, hal yang besar dan berani, serta benturan pola dan warna.

Baca juga:

Inti dari semuanya adalah aksesoris yang menarik perhatian—kacamata hitam mencolok, topi besar, kalung, gelang, liontin, cincin, sarung tangan, tas, wig pirang, mahkota.
Pengaruh itu datang langsung dari neneknya, yang "selalu menjadi pecinta mutiara dan gelang".
Dalam satu adegan yang sangat lucu yang disebut GOAT—kependekan dari yang terhebat sepanjang masa—Chola muncul dengan seekor kambing yang dihiasi dengan mutiara kesayangan Mbuya.
Dalam bahasa Inggris, kambing disebut "goat".
Foto ini menunjukkan kecintaan Margret Chola terhadap mutiara
Aksesori lainnya juga mencerminkan kepribadian dan kisah Chola.
Dalam beberapa foto Mbuya tampak memegang radio kesayangan yang dibawanya sepanjang hari dan dibawa ke tempat tidur.
Atau dia memegang erat "ibende"—tongkat kayu panjang yang selama bertahun-tahun digunakannya untuk menumbuk millet, singkong, atau jagung.
Lain kali, dia menghisap pipa atau memegang cangkir logam berisi teh, dan di ujung lengan kursi tergantung "mbaula" atau anglo arang yang sering digunakan warga Zambia untuk memasak—terutama sekarang karena negara tersebut dilanda pemadaman listrik parah.
“Ibende” melambangkan kerja keras di pedesaan Zambia
Kaumba berharap Granny Series menyoroti bahwa orang tua masih memiliki banyak hal dan membuat kenangan bersama adalah cara penting untuk "meninggalkan jejak bagi generasi berikutnya".
"Jangan abaikan mereka, cintailah mereka sampai akhir karena ingatlah kita akan menjadi seperti mereka suatu hari nanti."
Sebagai hasil dari pemotretan Mbuya, Kaumba telah disewa oleh empat cucu perempuan untuk menata rambut nenek mereka—yang berusia antara 70 dan 96 tahun.
Semakin banyak mutiara yang berkilau semakin baik
Chola berharap bahwa Granma Series akan memberi inspirasi kepada orang-orang "untuk menjalani hidup dan tidak khawatir akan dihakimi masyarakat".
Ia mengimbau orang-orang untuk "selalu memaafkan diri sendiri atas kesalahan apa pun yang telah Anda buat”.
“Anda tidak akan pernah bisa mengubah masa lalu Anda—tetapi Anda dapat mengubah masa depan Anda.”
Pemotretan ini telah mendekatkan cucu perempuan dan neneknya—dan melalui ikatan istimewa mereka, Kaumba telah belajar banyak tentang kehidupan Mbuya yang seringkali sulit.
Margret Chola harus meninggalkan sekolah pada usia 12 atau 13 tahun
Chola dibesarkan oleh kakek-neneknya, bersekolah hingga berusia 12 atau 13 tahun dan kemudian, karena alasan ekonomi, terpaksa menikah dengan seorang pria berusia 30-an.
Ia memiliki tiga orang anak, menjadi peminum berat, dan akhirnya melarikan diri dari pernikahannya.
Pemanggang arang adalah sesuatu yang semua orang Zambia kenali saat ini karena pemadaman listrik yang melanda negara tersebut saat ini
Trauma itu masih menghantuinya—tetapi ketenarannya di dunia yang tak terduga telah memberinya kesempatan hidup baru.
"Saya sekarang bisa bangun dengan tujuan karena tahu bahwa orang-orang di seluruh dunia senang melihat saya," kata Chola.
Penny Dale adalah jurnalis lepas, produser podcast dan dokumenter yang tinggal di London.