Konten Media Partner

COVID-19: Seberapa Bahaya Subvarian Terbaru Omicron BA.4 dan BA.5?

2 Juli 2022 16:43 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
COVID-19: Seberapa Bahaya Subvarian Terbaru Omicron BA.4 dan BA.5?
zoom-in-whitePerbesar
Dua subvarian baru Omicron yang menyebar cepat dalam beberapa pekan terakhir menyebabkan lonjakan kasus baru Covid-19 di seluruh dunia.
BA.4 dan BA.5 pertama kali diidentifikasi di Afrika Selatan dan akan segera mendominasi kasus positif Covid di Eropa dan AS, menurut sejumlah pakar kesehatan.

Apa sebenarnya BA.4 dan BA.5 itu?

Sejak pertama kali muncul, virus corona telah bermutasi atau berubah bentuk. Versi genetik baru yang terus-menerus bermunculan disebut varian.
Sudah ada beberapa varian utama, seperti alfa dan delta, yang telah menyebabkan gelombang besar infeksi.
Subvarian terbaru yang dikhawatirkan para ahli, yaitu BA.4 dan BA.5, sangat berkaitan dengan varian Omicron.
Subvarian ini telah dimasukkan ke daftar pemantauan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Maret lalu. BA.4 dan BA.5 juga telah ditetapkan sebagai jenis yang harus diawasi di Eropa.

Di mana keduanya menyebar?

BA.4 dan BA.5 terpantau beredar di Afrika Selatan pada awal tahun 2022. Sekarang dua subvarian ini tampaknya telah menyebar jauh lebih cepat daripada varian lainnya.
Kasus positif yang muncul di sebagian besar negara Eropa kini terbukti berkaitan dengan dua subvarian ini. Keduanya diprediksi akan segera melampaui varian Covid lainnya.
Di Portugal, misalnya, subvarian BA.5 telah mendominaasi kasus positif yang muncul.
Di Amerika Serikat, para pejabat tinggi di bidang kesehatan menyebut telah melihat peningkatan jumlah infeksi yang disebabkan oleh dua subvarian baru ini.
Jumlah kasus positif Covid di Inggris juga meningkat, didorong oleh subvarian BA.4 dan BA.5.
Australia sejauh ini juga telah melaporkan situasi yang serupa.

Apakah dua subvarian ini berbahaya?

Para ahli tidak yakin seberapa buruk dampak yang akan ditimbulkan dua subvarian ini.
BA.4 dan BA.5 Omicron dianggap tidak lebih mematikan daripada varian Covid lainnya.
Banyak orang telah memiliki kekebalan dari infeksi setelah menerima vaksin. Para pakar yakin bahwa vaksin mengurangi risiko Covid secara keseluruhan.
Namun dua subvarian baru ini tampaknya lebih mudah menyebar. Alasannya, kekebalan sebagian kalangan mungkin telah berkurang. Mutasi virus juga diyakini faktor pemicunya.
Banyak negara juga telah mencabut pembatasan sosial untuk mencegah penyebaran virus corona. Artinya, orang-orang lebih sering berkontak dan memberi lebih banyak peluang kepada dua subvarian virus itu untuk menyebar.
BA.4 dan BA.5 tampaknya dapat menginfeksi orang bahkan jika mereka baru saja sembuh dari infeksi subvarian Omicron lainnya.
Gelombang infeksi baru dapat menyebabkan lebih banyak rawat inap di rumah sakit, sekaligus angka kematian.

Bagaimana kita bisa melindungi dari BA.4 dan BA.5?

Seperti varian Covid lainnya, risiko tertinggi tetap dimiliki orang berusia lanjut atau mereka yang kondisi kesehatannya bermasalah.
Meskipun vaksin saat ini tidak cocok untuk menangkal subvarian ini, vaksin masih merupakan garis pertahanan terbaik.
Vaksin telah mengurangi risiko penyakit parah terhadap varian Covid utama lainnya, seperti Delta, Alpha, Beta, dan Gamma.
Komunitas dokter menyatakan sangat penting untuk mendapatkan jumlah dosis yang disarankan demi membangun perlindungan maksimal terhadap varian yang ada dan yang muncul di kemudian hari.

Seberapa cepat kita bisa mendapatkan vaksin untuk menangkal subvarian baru?

Versi terbaru untuk melawan varian Covid sudah dirancang dan diuji.
Para produsen vaksin juga dapat meningkatkan produksi dengan cepat. Regulator obat juga telah mulai membahas cara mempercepat proses persetujuan.

Mengapa subvarian bisa muncul?

Virus membuat salinan karbon dari dirinya mereka sendiri untuk bereproduksi. Namun mereka tidak sempurna dalam hal itu.
Kesalahan merayap dalam mengubah cetak biru genetik, menghasilkan versi baru dari virus.
Jika ini memberi virus keuntungan bertahan hidup, subvarian baru akan berkembang.
Semakin banyak peluang yang dimiliki virus corona untuk membuat salinan dirinya di dalam diri kita—inangnya—semakin banyak peluang terjadinya mutasi.