Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Konten Media Partner
Indonesia Diguncang Gempa Bumi Ribuan Kali per Tahun – Apa yang Harus Dilakukan Saat Gempa Bumi Terjadi?
22 Februari 2025 12:10 WIB
Indonesia Diguncang Gempa Bumi Ribuan Kali per Tahun – Apa yang Harus Dilakukan Saat Gempa Bumi Terjadi?

Tiap tahun terjadi ratusan gempa berkekuatan dahsyat, mengakibatkan kerusakan serius dan menelan begitu banyak korban jiwa. Lalu, apa yang bisa kita lakukan untuk melindungi diri saat gempa terjadi?
Gempa bumi merupakan salah satu bencana alam yang paling mematikan di Indonesia, selain banjir dan tanah longsor.
Sepanjang 2024, Indonesia diguncang gempa bumi sebanyak 7.358 kali . Dari jumlah itu, terdapat 20 gempa merusak yang terjadi di beragam wilayah, seperti di Bayah, Banten; Tuban, Jawa Timur; Garut dan Cianjur, Jawa Barat; Pohuwato, Gorontalo.
Sejak akhir 2024, BMKG mencatat telah terjadi setidaknya 30 gempa bumi yang berkekuatan lebih dari 5,0 magnitudo di beragam tempat di Indonesia.
Bukan hanya menimbulkan kerusakan bangunan, gempa bumi juga menimbulkan banyak korban jiwa. Sepanjang 2023 , sekitar 104.226 orang terdampak dan mengungsi akibat gempa bumi di Indonesia. Angka ini belum termasuk 82 korban luka-luka dan enam meninggal dunia.
Salah satu gempa bumi terbesar di Indonesia terjadi di Aceh pada 2004 silam. Gempa berkekuatan 9,1 skala Richter (SR) ini menimbulkan gelombang tsunami yang menyapu pesisir Aceh dan menelan korban hingga ratusan ribu jiwa.
Bukan hanya di Indonesia. Di belahan bumi lain, pada Januari lalu, gempa berkekuatan 7,1 SR mengguncang Tibet dan menewaskan sedikitnya 126 orang.
Lalu, pada Februari 2023, gempa berkekuatan 7,8 SR melanda Turki dan Suriah. Ini menjadi gempa yang paling mematikan dalam satu dekade terakhir, dengan lebih dari 59.000 korban tewas di kedua negara.
Perkiraan gempa bumi
Para ilmuwan mengatakan bahwa kita dapat mengetahui di mana saja gempa bumi kemungkinan terjadi. Namun, kita masih jauh ketinggalan untuk memperkirakan kapan gempa bumi terjadi.
Jadi, bisakah gempa bumi diprediksi?
"Sayangnya tidak," kata seismolog Dr Stephen Hicks dari Imperial College London.
"Namun yang dapat kami lakukan adalah memprakirakan gempa bumi. Kami dapat memberikan probabilitas. Di [tempat-tempat] seperti California, AS, dan Jepang, ramalan gempa bumi menjadi lebih operasional."
Jadi apa yang dapat Anda lakukan agar tetap aman dan apa yang tidak boleh Anda lakukan saat terjadi gempa bumi?
Selalu siap
Memang, tidak mudah untuk memprediksi kapan gempa bumi akan terjadi. Namun, para ahli mengatakan Anda harus selalu siap. Artinya Anda harus memiliki rencana saat gempa bumi terjadi.
"Jika Anda tinggal di daerah [yang sering terjadi gempa bumi], ada baiknya Anda memiliki tas darurat di rumah Anda," kata Dr. Hicks.
Hicks mengatakan tas itu harus berisi air cadangan, senter, kotak P3K, dan cadangan makanan.
Menurut Palang Merah, tas tersebut juga harus berisi uang tunai tambahan dan salinan dokumen pribadi yang penting, contohnya daftar obat-obatan.
Tetaplah di tempat Anda
Menurut Survei Geologi Amerika Serikat, sebuah badan penelitian milik pemerintah Amerika Serikat, Anda cenderung tidak akan terluka jika tetap tinggal di tempat Anda berada.
Jadi, jangan mencoba berlari ke luar atau ke ruangan lain saat terjadi gempa bumi, saran badan tersebut.
"Merunduk, berlindung, dan berpegangan". Ini adalah metode untuk tetap aman saat terjadi gempa, kata para ahli.
Merundukkan diri hingga tangan dan lutut menyentuh lantai akan melindungi Anda dari benda jatuh. Cara ini juga masih memberi ruang untuk bergerak sedikit, jika diperlukan.
Saat berlindung di bawah meja—jika tidak ada tempat berlindung lain di dekatnya—sarannya adalah berpegangan hingga guncangan berhenti.
Kemudian, salah satu reaksi awal untuk melindungi diri adalah berdiri di ambang pintu. Namun para ahli mengatakan Anda akan lebih aman jika berlindung di bawah meja, khususnya kalau Anda tinggal di rumah yang relatif tua.
Jendela dan bagian depan bangunan sering kali menjadi bagian pertama dari bangunan yang runtuh. Jadi, sarannya adalah menjauhlah dari zona bahaya ini.
Keluarlah jika aman
Ketika guncangan berhenti, cara yang paling aman adalah segera keluar dari bangunan tempat Anda berada.
Lalu Anda menuju ke tempat terbuka, seperti lapangan, untuk berjaga-jaga seandainya bangunan tempat Anda berada runtuh.
Saran ini berlaku saat Anda terjebak di dalam rumah. Namun, bagaimana jika gempa terjadi saat Anda berada di luar rumah?
"Tetaplah di tempat Anda berada," kata para ahli.
Menjauhi gedung, kabel listrik, lubang pembuangan, saluran bahan bakar dan gas akan mengurangi risiko cedera pada Anda. Selain itu, lebih baik pergi ke area terbuka, jauh dari pohon, tiang telepon, dan gedung.
Jauhi bahaya
Menurut Earthquake Country Alliance (ECA), sebagian besar cedera hingga kematian saat gempa disebabkan oleh benda-benda jatuh atau beterbangan yang menimpa korban, seperti televisi, lampu, kaca, dan rak buku.
Salah satu cara untuk menghindari cedera adalah dengan mengikat atau mengeratkan furnitur-furnitur yang berat ke dinding bangunan. Tujuannya untuk meminimalisir potensi barang-barang itu jatuh atau beterbangan.
Potensi bahaya lainnya adalah kebocoran gas dari pipa yang retak atau rusak setelah gempa bumi.
Dr Hicks mencontohkan gempa bumi San Francisco pada 1906, yang menewaskan lebih dari 3.000 orang.
"Kebanyakan korban tewas disebabkan oleh pipa gas yang meledak, bukan karena guncangan [atau] runtuhnya bangunan," katanya, seraya menyarankan untuk menjauhi benda-benda yang mudah terbakar di area tersebut.
Terus berlatih
Dr. Hicks juga menekankan pentingnya untuk terus latihan dalam menghadapi gempa bumi.
"Di beberapa negara, mereka mengadakan latihan menghadapi gempa bumi di mana setiap orang harus melakukan latihan ini untuk mengetahui apa yang harus dilakukan," katanya.