Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten Media Partner
Inikah Cara Mencurangi Kematian? Kesempatan Hidup Kembali Senilai Rp3 Miliar
2 Maret 2025 13:50 WIB
Inikah Cara Mencurangi Kematian? Kesempatan Hidup Kembali Senilai Rp3 Miliar

Sebuah perusahaan rintisan dari Jerman menawarkan kehidupan kedua dengan biaya setara mobil sport. Apakah teknologi menghidupkan kembali orang yang sudah mati lewat pembekuan benar-benar dapat dicapai, atau hanya janji-janji kosong?
Ambulans yang diparkir dekat taman hijau di pusat kota Berlin itu berukuran kecil, nyaris seperti mainan. Ada garis jingga tebal di sisinya, dan jalinan kabel melingkar di bagian atapnya.
Ambulans ini merupakan satu dari tiga ambulans yang dimodifikasi dan dioperasikan Tomorrow.Bio, laboratorium krionika pertama di Eropa. Krionika adalah pembekuan tubuh manusia secara mendalam pada saat kematian untuk pengawetan dan kemungkinan dihidupkan kembali di masa mendatang.
Misi mereka adalah membekukan pasien setelah kematian. Suatu hari, pasien ini akan dihidupkan kembali dengan biaya sekitar Rp3,3 miliar (200.000 dolar AS).
Salah satu pendiri Tomorrow.Bio adalah Emil Kendziorra. Ia mantan peneliti kanker yang beralih profesi karena merasa kemajuan teknologi dalam proses penyembuhan penyakit "terlalu lambat".
Laboratorium krionika pertama di dunia dibuka di Michigan hampir setengah abad yang lalu. Keberadaannya memicu polemik antara yang percaya ini sebagai masa depan umat manusia, dan yang menganggapnya sebagai sesuatu yang tidak mungkin dilakukan.
Tapi Kendziorra mengatakan minat terhadap teknologi ini terus meningkat.
Sejauh ini mereka telah membekukan "tiga atau empat" orang dan lima hewan peliharaan. Mereka juga mengeklaim sudah ada hampir 700 orang yang mendaftar. Selama 2025 operasi mereka diperluas ke seluruh AS.
Tidak ada seorang pun pernah dihidupkan kembali setelah diawetkan secara krionika. Bahkan jika berhasil, mereka berisiko mengalami kerusakan otak parah.
Sampai hari ini tidak ada bukti organisme dengan struktur otak serumit manusia dapat dipulihkan setelah melalui pembekuan. Hal ini menunjukkan konsep tersebut "tidak masuk akal", kata Clive Coen, profesor ilmu saraf di King's College London.
Menurutnya, pernyataan nanoteknologi atau konektomika (memetakan neuron otak) nantinya bisa menjembatani kesenjangan antara biologi teoretis dan kenyataan yang ada saat ini, sebagai janji yang berlebihan juga.
Kritik-kritik semacam itu tidak menyurutkan ambisi Tomorrow.Bio. Setelah pasien terdaftar dinyatakan kritis oleh dokter, perusahaan akan mengirimkan ambulans.
Setelah dinyatakan meninggal secara hukum, pasien dipindahkan ke ambulans Tomorrow.Bio, tempat prosedur krionika dimulai.
Perusahaan rintisan itu terinspirasi dari kenyataan, ada pasien yang jantungnya berhenti berdetak pada suhu beku, dan bisa dihidupkan kembali.
Salah satu contohnya adalah Anna Bagenholm, yang pada 1999 dinyatakan meninggal secara klinis selama dua jam saat liburan di Norwegia, tetapi kemudian dihidupkan kembali.
Dalam prosedur yang dijalankan Tomorrow.bio, tubuh klien mereka didinginkan hingga suhu di bawah nol derajat Celsius (kriopreservasi), lalu diberikan cairan krioprotektif.
"Begitu suhu mencapai nol derajat, tubuh tidak dibekukan tapi diawetkan secara krio. Jika dibekukan, akan ada kristal es di mana-mana, dan jaringan akan hancur," kata Emil Kendziorra.
"Untuk mengatasinya, semua air diganti, semua yang dapat membeku di dalam tubuh, dengan agen krioprotektif." Ini adalah larutan yang komponen utamanya terdiri dari dimetil sulfoksida (DMSO) dan etilen glikol (digunakan dalam produk seperti antibeku).
"Setelah itu, tubuh didinginkan dengan kurva pendinginan yang sangat spesifik. Sangat cepat, hingga sekitar -125 derajat Celcius, dan kemudian sangat lambat, dari -125 derajat Celcius hingga -196 derajat Celcius."
Pada suhu terakhir, pasien dipindahkan ke unit penyimpanan di Swiss, tempat di mana mereka "menunggu", kata Kendziorra.
"Suatu saat di masa depan, teknologi medis akan cukup maju sehingga kanker atau apa pun yang menyebabkan kematian pasien dapat disembuhkan, dan prosedur kriopreservasi itu sendiri dapat dibalik," kata Kendziorra menjelaskan rencananya.
Apakah itu akan terjadi dalam 50, 100 atau 1.000 tahun, tidak ada yang tahu.
"Pada akhirnya, itu tidak terlalu penting," katanya. "Selama suhunya dijaga, kondisi itu bisa dipertahankan pada jangka waktu yang hampir tak terbatas."
Bagi mereka yang tidak berkecimpung dalam krionika, semua itu mungkin terdengar seperti delusi dan distopia.
Kendziorra percaya bahwa, "pada prinsipnya, tidak ada alasan bahwa semua itu tidak mungkin".
Bagaimanapun, jumlah manusia yang saat ini berhasil dihidupkan kembali setelah kriopreservasi adalah nol.
Studi hewan komparatif juga kurang menunjukkan adanya peluang. Saat ini otak tikus dapat diawetkan dengan memasukkannya ke dalam cairan pembalseman.
Ini menimbulkan harapan otak manusia suatu hari nanti juga dapat dipertahankan utuh untuk kemungkinan dihidupkan kembali di masa mendatang. Tapi proses ini terjadi saat jantung hewan masih berdetak. Dengan demikian, cara ini juga akan membunuhnya.
Kendziorra mengatakan sebagian besar penolakan disebabkan oleh betapa anehnya menghidupkan kembali seseorang dari kematian. Dia berkeras, dan yakin karena sebagian besar prosedur medis awalnya dipandang dengan curiga sebelum menjadi biasa.
"Mengambil jantung manusia dan memasukkannya ke manusia lain awalnya terdengar sangat aneh," katanya tentang transplantasi organ. "Tapi kini kita melakukannya setiap hari."
Ia juga menyinggung penelitian cacing gelang (C.elegans) yang dibekukan, berakhir dengan semua jaringannya berfungsi kembali. Menurutnya, ini bukti menggembirakan seluruh organisme dapat melampaui kematian.
Ada juga beberapa bukti tentang pemulihan organ di antara hewan pengerat.
Pada 2023, para peneliti di University of Minnesota Twin Cities menyimpan ginjal tikus secara kriogenik hingga 100 hari.
Ginjal tersebut kemudian dihangatkan kembali dan dibersihkan dari cairan krioprotektif. Para peneliti mencangkokkan kembali kepada lima ekor tikus. Dan, fungsinya dipulihkan dalam waktu 30 hari.
Masih sedikitnya penelitian dan pendanaan, menurut Kendizorra berarti, "banyak hal yang saat ini belum terbukti berhasil, nanti mungkin berhasil. Hanya saja belum ada yang mencobanya".
Pada percobaan lainnya, mereka mungkin tidak berhasil sama sekali. Sebagaimana sebagian besar penelitian medis yang hanya berlaku untuk hewan pengerat atau cacing, tetapi tidak untuk manusia.
Krionika adalah salah satu bagian dari tren upaya memperpanjang usia hidup. Tren ini didominasi perbincangan tentang upaya panjang umur dan hidup lama dengan kondisi sehat.
Meskipun ada banyak sekali ramuan dan suplemen, podcast, serta buku tentang topik ini, penelitian yang dapat dipraktikkan masih sedikit, selain olahraga teratur dan makan sehat.
Coen memandang krionika dengan suram. Ia menggambarkan sebagai, "kepercayaan yang salah pada antibeku dan kesalahpahaman tentang hakikat biologi, fisika, dan kematian".
Begitu jantung berhenti berdetak, sel-sel kita mulai membusuk, menyebabkan kerusakan yang sangat besar.
Ketika tubuh kemudian dihangatkan kembali dari keadaan kriopreservasi, "semua pembusukan yang terjadi selama fase awal pascakematian akan dimulai lagi".
Ia menyarankan, lebih baik fokus ke kriogenika: kriopreservasi jangka panjang untuk mengawetkan jaringan dan organ pada suhu yang sangat rendah sehingga bisa "disimpan, dan kemudian digunakan nanti".
Yang lain percaya, kunci memperpanjang hidup adalah membalikkan kematian itu sendiri.
Dalam hal lebih empirik, di sebuah rumah sakit New York, dokter "ahli pembangkitan" menjalani proses penyelamatan nyawa pasien telah menghasilkan tingkat resusitasi sebesar 33%, dibandingkan rata-rata di seluruh AS dan Inggris yang hanya setengah dari angka tersebut.
Persoalan etika juga menyelimuti bidang ini. Tubuh klien Tomorrow.Bio disimpan di sebuah yayasan nirlaba di Swiss, yang diklaim Kendziorra akan memastikan perlindungannya.
Baca Juga:
Sulit dibayangkan, bagaimana setelah berabad-abad kemudian, saat keturunan orang yang diawetkan itu tiba-tiba harus bertanggung jawab atas mayat moyangnya yang sudah lama beku?
Pendukung krionika berharap obat untuk penyakit yang membunuh pasien akan ditemukan pada saat mereka hidup kembali, tapi, siapa bisa jamin? Bisa juga ada sesuatu yang lain, yang akan mempersingkat waktu mereka di Bumi untuk kedua kalinya.
Ada juga masalah biaya yang sangat mahal. Mungkin banyak keluarga tidak terlalu senang karena warisan mereka dihabiskan untuk hal ini.
"Saya berpendapat bahwa kebebasan untuk menentukan pilihan untuk diri sendiri mengalahkan semua pertimbangan etis lainnya," kata Kendziorra.
"Ada banyak sekali orang berusia 85 tahun yang membeli kapal pesiar super kedua mereka, yang entahlah, hanya memiliki sisa hidup tiga tahun lagi." Atas dasar itu, investasi sebesar $200.000 untuk kemungkinan kembali ke dunia, menurutnya, adalah sesuatu yang wajar.
Ia mengatakan bahwa sebagian besar klien mereka berusia 60 tahun ke bawah, dan mendanai biayanya melalui asuransi jiwa (ini dapat diatur melalui firma, atau secara independen).
Louise Harrison, 51 tahun, mendaftar karena "didorong oleh rasa ingin tahu".
"Saya terpesona akan kemungkinan dibangkitkan kembali di masa depan, bagai perjalanan dengan mesin waktu," kata Louise. "Ada sedikit kemungkinan hidup kembali terasa sangat logis dibandingkan tidak ada kemungkinan sama sekali."
Harrison membayar sekitar Rp1,5 juta ($87) per bulan untuk keanggotaan dan asuransi jiwa. Keputusannya membuat heran teman dan keluarganya.
"Orang-orang berkata kepada saya, 'Mengerikan sekali, semua hal dan semua orang yang kamu kenal akan tidak ada lagi.' Namun, hal itu tidak membuat saya patah semangat. Kita kehilangan sepanjang hidup, tetapi kita biasanya menemukan alasan untuk terus hidup."
Tomorrow.Bio berharap peluncuran di AS akan menarik minat mereka yang memiliki ketertarikan serupa tentang dunia masa depan.
Menurut perusahaan AS yang diluncurkan pada 1976, Cryonics Institute, sebanyak 2.000 orang telah mendaftar. Sebanyak 263 orang "dalam penangguhan... kami melihat pertumbuhan yang stabil dalam beberapa tahun terakhir, karena ide tersebut tampaknya mulai populer", kata mereka.
Laporan menunjukkan, bahwa pandemi virus corona membuat orang lebih sadar akan kematian.
Mungkin karena alasan itu, Tomorrow.Bio menetapkan beberapa tujuan ambisius: untuk dapat melestarikan struktur saraf memori, identitas, dan kepribadian dalam setahun, dan pengembalian dari suhu di bawah nol, atau "holy grail", pada tahun 2028.
"Saya tidak bisa menjamin tingkat kemungkinannya bahwa semuanya akan berjalan sesuai rencana. Namun, saya yakin kemungkinannya lebih tinggi daripada kremasi," kata Kendziorra.
Anda dapat membaca artikel ini dalam Bahasa Inggris di BBC Future dengan judul Is this the $200,000 ticket to cheating death?