Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten Media Partner
Jepang Selidiki Gereja Unifikasi Setelah Pembunuhan Shinzo Abe
18 Oktober 2022 9:25 WIB
·
waktu baca 3 menitPerdana Menteri Jepang, Fumio Kishida, memerintahkan penyelidikan terhadap Gereja Unifikasi, sebuah kelompok keagamaan yang menjadi sorotan setelah pembunuhan mantan PM Shinzo Abe.
Tetsuya Yamagami, pria yang dituduh membunuh Abe, menyatakan Gereja Unifikasi telah membuat bangkrut ibunya . Dia menyalahkan Abe karena mempromosikan gereja itu.
Beberapa pekan pascapembunuhan Abe, sejumlah elemen masyarakat mulai menelaah organisasi keagamaan itu dan terungkap bahwa Gereja Unifikasi memiliki hubungan dengan banyak anggota parlemen.
Skandal ini memaksa Fumio Kishida meminta maaf.
Tak hanya itu, pada Senin (17/10), dia akhirnya memerintahkan penyelidikan terhadap Gereja Unifikasi - padahal sebelumnya dia menolak seruan untuk menggelar investigasi.
Dia mengatakan dirinya "menanggapi serius" tuduhan bahwa gereja telah menghancurkan keluarga dan mengeksploitasi pengikutnya demi uang. Kishida mengakui terdapat "banyak korban" dari gereja tersebut dan mengatakan "upaya untuk membantu mereka masih belum cukup".
Baca juga:
Di lain pihak, Gereja Unifikasi sebelumnya mengatakan telah difitnah secara tidak adil atas penembakan Abe.
Beberapa tuntutan hukum telah diajukan terhadap gereja tersebut oleh para mantan pengikut.
Sejumlah analis politik Jepang menilai sikap Kishida sebagai upaya untuk memenangkan kembali kepercayaan publik. Sebab, tingkat persetujuan pemilihnya telah anjlok dalam beberapa bulan terakhir, setelah muncul berita tentang relasi partainya dengan Gereja Unifikasi.
Penyelidikan internal oleh Partai Liberal Demokrat - yang dipimpin oleh Kishida - menemukan 179 dari 379 anggota parlemen dari partai tersebut telah berinteraksi dengan Gereja Unifikasi.
Menyusul laporan itu, Kishida meminta maaf dan mengatakan dia telah meminta anggota partainya untuk memutuskan semua hubungan dengan organisasi keagamaan tersebut. Dia juga menekankan bahwa dia tidak memiliki hubungan pribadi dengan mereka.
Gereja Unifikasi, yang didirikan di Korea Selatan oleh Sun Myung Moon pada awal 1950-an, memasuki Jepang pada 1960-an. Sejak saat itu, gereja itu memupuk hubungan dengan politisi untuk menumbuhkan basis pengikut dan reputasinya, kata para peneliti.
Sejumlah pengamat mengatakan kelompok itu mengirim pengikutnya untuk bekerja sebagai sukarelawan atau staf lain di kantor politisi guna membangun jaringan dengan partai konservatif. LDP telah membantah adanya hubungan secara organisasi dengan gereja tersebut.
Dikenal secara resmi sebagai Federasi Keluarga untuk Perdamaian Dunia dan Unifikasi, Gereja Unifikasi dikategorikan sebagai "sekte" oleh sejumlah pengamat.
Bahkan, beberapa pengacara telah menuduh gereja itu memaksa umat - yang dikenal sebagai "Moonies" sesuai nama pendirinya - untuk menyumbangkan sejumlah besar uang.
Hubungan Shinzo Abe dengan kelompok agama itu telah menjadi topik spekulasi terutama di media sosial, sebelum kematiannya.
Dia telah muncul sebagai pembicara di sebuah acara yang berhubungan dengan gereja itu tahun lalu.
Kakek Abe – Nobusuke Kishi, yang juga mantan PM Jepang – diyakini dekat dengan organisasi itu karena bersifat anti-komunis.