Kasus Donald Trump: Apakah Mantan Presiden AS akan Ditangkap dalam Perkara Bintang Film Porno?

Konten Media Partner
22 Maret 2023 9:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical

Kasus Donald Trump: Apakah Mantan Presiden AS akan Ditangkap dalam Perkara Bintang Film Porno?

Donald Trump membantah tuduhan yang dibuat oleh Stormy Daniels
zoom-in-whitePerbesar
Donald Trump membantah tuduhan yang dibuat oleh Stormy Daniels
Aparat kepolisian di kota-kota besar Amerika Serikat tengah bersiap menghadapi potensi kerusuhan jika mantan Presiden Donald Trump ditangkap pekan ini sebagai bagian dari penyelidikan kasus suap.
Pihak berwenang di New York, Washington DC, dan Los Angeles terus meningkatkan jumlah aparat penegak hukum mereka.
Seorang jaksa di Manhattan diperkirakan akan menuntut Trump atas dugaan bahwa dia membayar seorang bintang film porno untuk tutup mulut tentang perselingkuhan yang mereka lakukan.
Jika terjadi, gugatan itu akan menjadi kasus pidana pertama yang diajukan terhadap mantan presiden AS.
Barikade-barikade baja telah ditegakkan di luar Pengadilan Manhattan pada Senin, tempat Trump mungkin akan didakwa, diambil sidik jarinya, dan difoto, jika tuntutan diajukan pekan ini, seperti yang diketahui oleh media AS secara luas.
Peningkatan jumlah polisi juga terlihat di luar gedung Trump Tower.
Setiap anggota Departemen Kepolisian New York (NYPD), termasuk detektif berpakaian preman, telah diperintahkan untuk mengenakan seragam lengkap pada Selasa dan bersiaga penuh, kata seorang sumber polisi kepada CBS, mitra BBC di AS.
NYPD dan Satuan Tugas Terorisme dari FBI juga telah berkomunikasi dengan pasukan Dinas Rahasia AS, yang tugasnya melindungi presiden dan mantan presiden, tentang kemungkinan penangkapan Trump.
Jumlah pasukan polisi terus bertambah di Capitol Hill Washington DC pada Senin
Kepolisian Capitol, yang melindungi anggota parlemen di Capitol Hill, Washington DC, berencana mengeluarkan deklarasi darurat pada Selasa, kata seorang sumber di kongres kepada CBS.
Perintah itu bertujuan untuk meningkatkan koordinasi dengan lembaga-lembaga penegak hukum lainnya.
Kemudian petugas pengendali gangguan sipil juga akan lebih banyak bersiaga, meskipun sumber Kongres mengatakan tidak ada ancaman khusus dan perintah itu bersifat proaktif.
Di Los Angeles, LAPD dan pejabat federal sedang mempersiapkan rencana jika terjadi demo pro-Trump pada Selasa di luar gedung federal, lapor surat kabar LA Times.
Polisi telah membangun barikade di luar pengadilan Manhattan pada Senin lalu.
Pejabat intelijen AS telah mendeteksi peningkatan ancaman daring terhadap pejabat hukum dan pemerintah sejak Trump menulis di media sosial Sabtu lalu bahwa ia diperkirakan akan ditangkap pada Selasa, menurut CBS.
Donald Trump mengatakan bahwa ia akan ditangkap pada 21 Maret sehubungan dengan penyelidikan atas pembayaran sekitar Rp1,9 miliar (US$130.000) kepada bintang film porno Stormy Daniels pada tahun 2016.
Keputusan tentang bagaimana kasus ini dilanjutkan berada di tangan Jaksa Wilayah Kota New York, Alvin Bragg. Jika Trump menghadapi tuntutan pidana, dia akan menjadi mantan presiden pertama yang berhadapan dengan hukum pidana. Trump telah menolak tuduhan itu.
Inilah yang kami ketahui sejauh ini tentang kasus Trump dan Stormy Daniels.

Siapa Stormy Daniels?

Stormy Daniels yang memiliki nama asli Stephanie Clifford lahir di Louisiana pada tahun 1979.
Dia mengawali karier di industri film porno sebagai pemain, lalu pada tahun 2004 menjadi sutradara dan juga penulis.
Nama panggungnya berasal dari gabungan nama putri pemain bas band Mötley Crüe, Nikki Sixx, yaitu Storm, serta nama wiski AS Jack Daniels - yang dipilih Clifford setelah membaca iklan yang menyebut minuman itu "favorit orang Selatan".
Anda juga dapat mengenali penampilan cameo Clifford dalam film The 40-Year-Old Virgin dan Knocked Up, serta video lagu Wake Up Call milik Maroon Five.
Dia juga pernah ingin mencalonkan diri untuk memperebutkan kursi Senat AS dari wilayah Louisiana pada tahun 2010, walau kemudian rencana itu dibatalkan oleh dirinya.
Stormy Daniels, nama asli Stephanie Clifford, mengaku bertemu Donald Trump pada 2006

Apa yang dia tuduhkan terhadap Trump?

Kasus ini kembali ke Juli 2006 - jauh sebelum Donald Trump menjabat presiden.
Daniels mengatakan dia bertemu dengan Trump saat itu lewat turnamen golf amal di Lake Tahoe, sebuah area resor antara California dan Nevada.
Dalam wawancara tahun 2011 dengan In Touch Weekly, yang baru diterbitkan secara penuh pada Januari 2018, Daniels mengatakan Trump mengundangnya makan malam dan dia pergi menemuinya di kamar hotel.
"Dia berbaring di sofa, menonton televisi atau semacamnya," katanya dalam wawancara. "Dia memakai celana piyama."
Daniels mengaku dia dan Trump melakukan hubungan seks di kamar hotel, sesuatu yang dikatakan pengacara Trump: kliennya "dengan keras menyangkal".
Jika pernyataan Daniels benar, perselingkuhan itu terjadi hanya empat bulan setelah kelahiran anak bungsu Trump, Barron. Dalam sebuah wawancara TV yang ditayangkan pada akhir Maret 2018, Daniels mengklaim dia diancam untuk tetap diam tentang perselingkuhannya.
Dia mengaku seorang pria mendekatinya di tempat parkir Las Vegas pada tahun 2011, tak lama setelah dia menyetujui wawancara dengan In Touch Weekly, dan menyuruhnya untuk "meninggalkan Trump sendirian".

Mengapa cerita itu muncul kembali?

Namun pada Januari 2018, Wall Street Journal menerbitkan sebuah artikel yang mengeklaim pengacara Presiden Trump saat itu, Michael Cohen, melakukan pembayaran US$130.000 kepada Daniels pada Oktober 2016, satu bulan sebelum pemilihan presiden AS, yang dimenangkan Trump.
The Journal mengatakan uang itu adalah bagian dari perjanjian rahasia antara Trump dengan Clifford, yang bertujuan agar Daniels tidak bisa membicarakan dugaan perselingkuhan itu secara terbuka di publik.
Donald Trump, Melania Trump dan Barron Trump pada Januari 2007

Apakah itu ilegal?

Pembayaran itu sendiri tidak ilegal. Namun akan bermasalah ketika pengeluaran itu dicatat sebagai pembayaran jasa hukum pengacara Trump, Cohen. Jaksa di New York menyebut ini merupakan bentuk tindakan pemalsuan catatan bisnis dan merupakan pelanggaran ringan - tindak pidana - di negara bagian tersebut.
Selain itu, jaksa juga berpotensi mengangkat kasus itu ke ranah pelanggaran undang-undang pemilu karena pembayaran itu diduga dimotivasi agar para pemilih Trump tidak mengetahui bahwa terjadi perselingkuhan tersebut.
Menutupi kejahatan dengan memalsukan catatan akan menjadi kejahatan besar, yang merupakan tuduhan yang lebih serius.

Akankah Trump benar-benar dituntut?

Keputusan apakah akan mengajukan tuntutan kepada Trump kini berada di tangan Jaksa Wilayah Kota New York, Alvin Bragg.
Dia membentuk dewan juri untuk menyelidiki apakah ada cukup bukti untuk membawa ke penuntutan, dan dia adalah satu-satunya yang tahu apakah - atau kapan - dakwaan akan diumumkan.
Pengacara Trump mengatakan pada Minggu, 13 Maret lalu, bahwa mantan presiden itu ditawari kesempatan untuk menghadap dewan juri, yang dianggap sebagai tanda bahwa penyelidikan hampir selesai.
Michael Cohen dipenjara karena perannya dalam pembayaran uang tutup mulut.
Michael Cohen dijatuhi hukuman penjara pada tahun 2018 setelah mengaku bersalah di pengadilan federal atas pelanggaran dana kampanye yang terkait dengan pembayaran uang tutup mulut kepada Daniels dan perempuan lain selama kampanye kepresidenan Trump tahun 2016, di antara kejahatan lainnya.
Cohen diharapkan memberikan kesaksian pada 20 Maret, bersama mantan penasihat hukum Trump lainnya, Robert Costello, yang akan dihadirkan oleh tim pembela Trump dalam upaya untuk mendiskreditkan kesaksian Cohen.
Stormy Daniels juga telah bertemu dengan jaksa penuntut yang terlibat dalam penyelidikan tersebut.

Mengapa ini penting?

Pendukung Trump, bahkan mereka yang dari kelompok agama, sebagian besar mengabaikan perilaku masa lalu Trump dan tuduhan perempuan kepada mantan presiden itu.
Tetapi skandal Stormy Daniels dapat membuat Trump dipanggil untuk bersaksi di pengadilan - menghadirkan sorotan tajam pada saat dia secara terbuka menyuarakan keinginannya untuk mencalonkan diri lagi.
Sebuah dakwaan atau bahkan hukuman pidana tidak akan menghalangi Trump untuk melanjutkan kampanye kepresidenannya, kata koresponden BBC Amerika Utara, Anthony Zurcher.
"Faktanya, tidak ada dalam undang-undang AS yang mencegah seorang kandidat yang dinyatakan bersalah melakukan kejahatan untuk berkampanye, dan menjabat sebagai, presiden - bahkan dari penjara.
"Namun, penangkapan Trump tentu akan mempersulit kampanye kepresidenannya."
Tulisan ini diadaptasi dari materi oleh Toby Luckhurst, Anthony Zurcher dan Mattea Bubalo.