Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
Kesaksian Para Korban Sean ‘Diddy’ Combs – Dibius, Diperkosa, Direkam tanpa Izin
2 Oktober 2024 7:25 WIB
Kesaksian Para Korban Sean ‘Diddy’ Combs – Dibius, Diperkosa, Direkam tanpa Izin
Musisi rap dan konglomerat di dunia musik, Sean “Diddy” Combs telah dituduh membius dan melakukan pelecehan seksual terhadap seorang perempuan dalam gugatan hukum terbaru yang diajukan di New York.
Ini adalah gugatan ke-12 terhadap Diddy setelah rentetan tuduhan kekerasan dalam rumah tangga, kekerasan seksual, hingga perdagangan seks.
Penggugat—yang namanya disamarkan sebagai Jane Doe—mengaku hamil setelah dilecehkan. Namun salah satu orang dekat Diddy dituduh menekan perempuan itu untuk melakukan aborsi. Pada akhirnya, perempuan tersebut mengalami keguguran.
Diddy telah ditangkap pada 16 September 2024 di sebuah hotel di Manhattan dan kini menjadi tahanan federal.
BBC telah menghubungi pengacara Combs, Marc Agnifilo, untuk menanggapi gugatan terbaru ini.
Selama ini, dia terus menyangkal semua tuduhan terhadapnya.
Bagaimana kesaksian para korban?
Dibius, dilecehkan, lalu direkam tanpa izin
Dalam gugatan ke-12, seorang perempuan yang namanya disamarkan sebagai Jane Doe mengaku mengalami kekerasan fisik dan seksual secara berulang selama empat tahun sejak akhir 2020.
Jane Doe pertama kali bertemu dengan Diddy di luar negeri. Saat itu, Diddy membiayai perjalanan korban ke tempat itu.
Setelahnya, mereka mulai rutin bertemu.
Dalam gugatan hukumnya, Jane Doe menuduh Diddy membiusnya. Saat dia mengaku tak sadarkan diri, kemudian dia menuduh Diddy melakukan tindakan seksual tanpa persetujuannya.
Hubungan seksual itu juga direkam oleh Diddy tanpa seizinnya.
Dokumen hukum juga menyebut bahwa Diddy menekan perempuan itu untuk melakukan hubungan seks secara berkelompok dengan orang lain.
Tak lama setelah kejadian itu, perempuan tersebut mengetahui bahwa dia hamil.
Menurut gugatan, perempuan itu memberi tahu Diddy mengenai kehamilannya. Seorang rekan Diddy lantas memaksanya untuk melakukan aborsi. Perempuan itu lantas mengalami keguguran.
Jane Doe juga menuduh bahwa Diddy mengutarakan lelucon ancaman yang membuatnya khawatir akan keselamatannya.
Diddy disebut menyinggung bahwa dia memantau lokasi dan percakapan telepon korban. Selain itu, Diddy melarangnya bekerja agar dia bisa membayar tunjangan sebagai gantinya.
“Tidak ada yang kebal hukum. Ketenaran dan kekayaan tidak melindungi Sean ‘Diddy’ Combs dari tuduhan serius perdagangan dan pelecehan seksual,” kata pengacara dari penggugat, Joseph L Ciaccio dan Marie Napoli dalam sebuah pernyataan kepada BBC.
Cassie: ‘Itu menghancurkan saya’
Jauh sebelum gugatan hukum yang diajukan perempuan tersebut, penyanyi Cassandra Ventura alias Cassie menjadi perempuan pertama yang menggugat Diddy pada November 2023.
Cassie menuduh Diddy melakukan pemerkosaan dan perdagangan seks.
Pada Mei 2024, Cassie untuk pertama kalinya bersuara mengenai video yang beredar dan memperlihatkan bagaimana Diddy menyerangnya.
Kekerasan yang terekam di dalam video itu terjadi pada tahun 2016 dan dirilis oleh CNN pada Mei lalu.
Melalui sebuah pernyataan yang dia unggah di Instagram, Cassie mencurahkan bagaimana kekerasan yang dia alami telah menghancurkannya.
“Kekerasan domestik adalah masalahnya. Itu menghancurkan saya dan membuat saya menjadi sosok yang tidak pernah saya duga sebelumnya. Dengan usaha keras, saya sudah lebih baik saat ini, tetapi saya akan selalu berupaya pulih dari masa lalu saya,” tutur Cassie.
Dia meminta agar semua orang membuka hati dan mempercayai para korban.
“Proses penyembuhan ini tidak akan pernah berakhir, namun dukungan ini sangat berarti bagi saya,” kata dia.
Pengakuan korban-korban lainnya
Joi Dickerson-Neal, yang mengaku tergugah oleh keberanian Cassie, memutuskan ikut bersuara. Dia menuduh Diddy “dengan sengaja membius” dan memperkosanya saat dia masih menjadi mahasiswa Universitas Syracuse pada 1991.
Dia juga menjadi korban pornografi balas dendam karena pemerkosaan itu direkam dan ditunjukkan kepada orang lain.
Perwakilan Diddy menuding gugatan tersebut sebagai “pemerasan” dan menuntut agar gugatan dibatalkan.
Liza Gardner menuduh Diddy dan penyanyi R&B Aaron Hall mencekokinya dengan minuman dan memaksa berhubungan seks di luar kehendaknya saat masih berusia 16 tahun.
Gardner mengeklaim bahwa sehari setelah kejadian, Diddy mengunjungi rumahnya dan mencekiknya hingga pingsan. Pengacara Diddy menuding ini sebagai gugatan palsu.
Seorang perempuan lainnya yang diidentifikasi sebagai Jane Doe menuduh bahwa dia diperkosa beramai-ramai olah tiga orang, yakni Diddy, mantan direktur Bad Boy Records Harve Pierre, dan satu orang lainnya.
Pemerkosaan itu terjadi di sebuah studio di New York City saat ia masih berusia 17 tahun.
Rodney “Lil Rod” Jones, seorang produser dan videografer yang mengerjakan album terbaru Diddy menuduh Diddy memaksanya membeli obat-obatan terlarang, menyewa pekerja seksm, dan merekam tindakan seksualnya.
Dia juga menuduh bahwa Diddy dan aktor Cuba Gooding Jr telah meraba-raba dirinya tanpa persetujuannya.
Grace O'Marcaigh, yang bekerja di kapal pesiar yang disewa oleh keluarga Diddy pada tahun 2022, menuduh penyanyi rap tersebut dan putranya, Christian “King” Combs, melakukan pelecehan seksual.
Dia menuduh mereka telah menciptakan “suasana pesta pora” yang melibatkan orang-orang yang diduga sebagai pekerja seks dan selebriti papan atas di kapal tersebut.
Crystal McKinney mengeklaim telah dibius dan diserang secara seksual oleh Diddy setelah acara Men’s Fashion Week pada tahun 2003 ketika dia berusia 22 tahun. Dia juga mengeklaim bahwa Diddy “mengucilkannya” dari dunia model.
April Lampros, yang mengaku bertemu Diddy saat menjadi mahasiswa di Fashion Institute of Technology di New York pada tahun 1994.
Dia mengungkap soal “empat hubungan seksual yang menakutkan” selama awal tahun 2000-an.
Adria English, mantan aktris film dewasa yang pernah bekerja dengan Diddy mengaku bahwa Diddy memanfaatkannya sebagai “budak seksual untuk kepuasan dan keuntungan finansial orang lain” selama “pesta serba putih” yang diadakan di rumahnya di New York dan Miami.
Dawn Richards, personel dari grup musik yang dibentuk oleh Diddy, mengaku pernah menyaksikan kekerasan yang dilakukan Diddy terhadap Cassie Ventura. Ketika dia mencoba campur tangan, Diddy mengancam nyawanya.
Thalia Graves, yang didampingi oleh pengacara selebritas Gloria Allred, mengeklaim bahwa Diddy dan pengawalnya, Joseph Sherman telah membius dan mengikutnya sebelum merekam tindakan pemerkosaan terhadapnya. Video itu kemudian disebarkan.
Kuasa hukum Diddy membantah klaim-klaim tersebut.