Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten Media Partner
Nancy Pelosi Undur Diri dari DPR AS, Apa Alasannya dan Akan ke Mana Selanjutnya?
18 November 2022 16:40 WIB
·
waktu baca 7 menitNancy Pelosi, yang telah memimpin Partai Demokrat di DPR AS selama hampir dua dekade, mengundurkan diri dari jabatannya.
Perempuan berusia 82 tahun itu adalah tokoh Demokrat paling kuat di Kongres, sekaligus perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR.
Meski mengundurkan diri, Pelosi akan terus mewakili distrik California di Majelis Rendah Kongres.
Ini terjadi seiring Partai Republik diproyeksikan mengambil kendali DPR setelah pemilu sela.
Kevin McCarthy dari Partai Republik telah memenangkan nominasi di internal partainya untuk menggantikan posisi Pelosi.
"Saya tidak pernah berpikir bahwa suatu hari saya akan beralih dari ibu rumah tangga menjadi ketua DPR," kata Pelosi pada Kamis.
"Saya tidak akan mencalonkan diri kembali untuk kepemimpinan Demokrat di Kongres berikutnya. Sudah tiba waktunya bagi generasi baru untuk memimpin kaukus Demokrat," sambungnya.
Pelosi menjabat sebagai Ketua DPR sampai Januari, ketika kongres yang baru mengambil alih posisinya.
Dia akan tetap menduduki posisi yang dia jabat pertama kali pada 1987 hingga Januari 2025.
Anggota kongres New York, Hakeem Jeffries, diprediksi akan mengisi jabatan kepemimpinan tertinggi Partai Demokrat di DPR, yang sekaligus menjadikannya pemimpin kongres kulit hitam pertama dalam sejarah AS.
Ketua DPR adalah satu-satunya pekerjaan kongres yang dirinci dalam Konstitusi AS, posisi tertinggi setelah presiden dan wakil presiden.
Ketua DPR bersama deputi dan ketua komite berperan menentukan Rancangan Undang-Undang yang dipertimbangkan untuk disahkan. Mereka juga mengatur agenda dan pembahasannya bersama pemerintah.
Pelosi menjadi "pemimpin minoritas", gelar yang dipegang oleh orang yang memimpin kubu oposisi di DPR pada 2003.
Demokrat kemudian mengambil alih DPR untuk pertama kalinya dalam lebih dari satu dekade pada 2006, dia menjadi perempuan pertama yang memimpin partai besar di salah satu kamar Kongres.
Pelosi kembali menjadi "pemimpin minoritas", empat tahun kemudian, namun dia kembali menjabat sebagai Ketua DPR pada 2019.
Aset tidak ternilai dan penangkal kritik
Nancy Pelosi akan turun setelah mencatat sejarah sebagai salah satu pemimpin kongres AS yang paling efektif, aset yang tidak ternilai bagi Demokrat sekaligus lawan tangguh bagi Partai Republik.
Ketajaman legislatifnya, ketepatan waktu legislatifnya sempurna, dan instingnya untuk teater politik menempatkan Pelosi sebagai kekuatan di Capitol Hill, sekaligus penangkal kritik.
Pidato dan konferensi persnya hampir tidak menginspirasi. Tetapi kemampuannya mempertahankan suara mayoritas yang terpecah-pecah dan seringkali berselisih tipis di majelis bersama-sama pada pengambilan suara yang krusial hanya memiliki sedikit saingan.
Namun, kekuatannya pula yang menjadi harga yang harus dibayar. Karena kemampuan inilah dia dipandang sebagai hobglobin oleh sayap kanan.
Lama jabatan dan kekuatan cengkeramannya pada Demokrat di DPR, yang berlangsung selama dua dekade, juga telah menghambat pertumbuhan pemimpin-pemimpin muda di dalam majelis.
Saat ini, akhirnya, mereka mungkin mendapat kesempatan. Tetapi mereka akan menghadapi tugas besar untuk menggantikan peran Pelosi.
Sebagai Ketua DPR, Pelosi berperan penting memajukan, atau bahkan menggagalkan agenda sejumlah presiden.
Dia dipuji luas karena meloloskan pengesahan undang-undang perawatan kesehatan yang diusung oleh mantan Presiden Barack Obama, serta tagihan untuk menangani infrastruktur dan perubahan iklim di bawah Presiden Joe Biden.
Pelosi juga secara langsung menantang Donald Trump selama masa kepresidenannya, dia bahkan merobek salinan pidato kenegaraan Trump di belakang punggungnya.
Desas-desus seputar masa depannya telah beredar setelah terjadi pembobolan dan kekerasan di rumahnya pada bulan lalu yang membuat suaminya, Paul, 82, harus menjalani operasi tengkorak.
Anggota parlemen memberinya tepuk tangan yang meriah pada Kamis ketika Pelosi mengucapkan terima kasih atas doa-doa mereka dan berbicara soal "pasangan tercinta dalam hidup sekaligus pilar dukungan saya".
Pelosi kemudian mengatakan bahwa dia berjuang mengatasi rasa bersalahnya, sebagai sosok yang selamat sejak serangan di rumahnya itu, menurut Washington Post. Karena, suaminya terluka "karena mereka mencari saya".
John Lawrence, mantan kepala staf Pelosi, mengatakan kepada BBC bahwa dia berharap Pelosi memainkan peran penting sebagai penasehat anggota baru Kongres dan bekerja dengan Gedung Putih setelah Demokrat kini kembali menjadi minoritas di DPR.
"Tidak pernah ada waktu yang tepat untuk pergi," katanya.
"Ketika Anda berada dalam kekuasaan, Anda ingin mencapai banyak hal, dan ketika banyak yang bertentangan dengan Anda, Anda ingin melawan."
Dalam sebuah pernyataan pada Kamis, Presiden Biden pun menyebut Pelosi sebagai "Ketua DPR yang paling penting dalam sejarah kita".
Partai Republik kuasai mayoritas kursi di DPR
Sebelumnya diberitakan, Partai Republik mengamankan 218 kursi yang dibutuhkan untuk menjadi mayoritas di majelis rendah Kongres Amerika Serikat sepekan setelah pemilu sela, menurut proyeksi mitra BBC di AS CBS News.
Meskipun margin partai tersebut di DPR sangat tipis, itu sudah cukup untuk menghambat agenda Presiden Joe Biden selama dua tahun ke depan.
Kevin McCarthy, pemimpin Partai Republik di DPR, merayakan hasil tersebut.
Namun Partai Demokrat tetap menguasai majelis tinggi Kongres, Senat.
Kongres yang baru akan mulai bersidang pada bulan Januari mendatang.
Partai Republik - yang berharap dapat memenangkan kembali kendali atas kedua majelis - tidak sesukses yang diharapkan dalam pemilu sela pekan lalu.
Tetapi mereka memenangkan kursi yang mereka butuhkan untuk menjadi mayoritas di DPR pada hari Rabu (16/11) ketika distrik ke-27 di California jatuh ke tangan petahana Mike Garcia.
Partai Republik sekarang diproyeksikan untuk memenangkan antara 218-223 kursi dari total 435 kursi di DPR, menurut CBS.
Tetapi dengan suara di beberapa daerah pemilihan yang persaingannya sangat ketat masih dihitung, mayoritas mereka mungkin belum kelihatan jelas selama berhari-hari atau bahkan berminggu-minggu.
McCarthy, yang dipilih oleh Partai Republik pada hari Selasa untuk menggantikan Nancy Pelosi dari Partai Demokrat sebagai Ketua DPR berikutnya, mengatakan majelis itu telah "resmi dibalik".
"Rakyat Amerika siap untuk arah baru, dan Republik di DPR siap untuk memberikannya," kata anggota kongres dari California itu dalam sebuah twit pada Rabu malam (16/11).
Supaya terpilih sebagai Ketua DPR, ketua fraksi Partai Republik di DPR harus memenangkan dukungan mayoritas dari seluruh 435 anggota DPR.
Bagaimanapun, Pelosi memberi sinyal ia tidak akan melepaskan jabatannya begitu saja. Perempuan berusia 82 tahun itu bersumpah dalam sebuah pernyataan pers pada Rabu malam bahwa partainya akan mengerahkan "pengaruh kuat atas mayoritas partai Republik yang sedikit".
Perempuan pertama yang memegang jabatan ketua DPR itu tidak berkata apa-apa dalam siaran persnya tentang apakah ia berencana untuk tetap sebagai pemimpin ketua fraksi Demokrat, di tengah spekulasi di Washington tentang masa depannya.
Presiden Joe Biden mengucapkan selamat kepada McCarthy dan mengajak Partai Republik untuk bekerja sama demi memberikan hasil terbaik bagi rakyat Amerika.
"Seperti yang saya katakan pekan lalu, masa depan terlalu menjanjikan untuk terjebak dalam perang politik," kata sang presiden dari Partai Demokrat.
"Rakyat Amerika ingin pekerjaan kami untuk mereka beres. Mereka ingin kami fokus pada masalah yang penting bagi mereka dan membuat hidup mereka lebih baik."
Partai Republik berharap popularitas presiden yang relatif rendah, inflasi yang membandel, dan fakta bahwa peta kongres telah digambar ulang oleh badan legislatif negara bagian yang dipimpin Republik akan menambah kemenangan mereka di pemilu sela.
Hasil yang tidak sesuai harapan di pemilu sela pekan lalu sebagian besar disalahkan pada dua pimpinan partai: mantan presiden Donald Trump dan pemimpin minoritas Senat Mitch McConnell.
Pada Selasa malam (15/11), sang mantan presiden secara resmi mengumumkan bahwa ia akan mencalonkan diri untuk Pilpres pada tahun 2024 - ikhtiarnya yang ketiga kali - dari rumahnya di Mar-a-Lago di Florida.
Pada hari Rabu (16/11) di Washington, McConnell kembali terpilih sebagai pemimpin minoritas Senat, mengalahkan pesaingnya dari Partai Republik Rick Scott dari Florida.
Penghitungan suara untuk pemilihan non-Kongres masih berlangsung lebih dari sepekan setelah hari pencoblosan.
Pada hari Rabu (16/11), anggota Kongres, Karen Bass, diproyeksikan untuk memenangkan pemilihan walikota Los Angeles, kota terbesar kedua di Amerika, setelah mengalahkan pengusaha miliarder Rick Caruso.
Anggota Partai Demokrat itu akan menjadi perempuan pertama dan warga kulit hitam kedua yang menjadi walikota di kota tersebut.
Laporan tambahan oleh Samantha Granville