Nissan Beri Sinyal Berhenti Total Produksi Datsun di Indonesia sejak Tahun 2020

Konten Media Partner
25 April 2022 19:58 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Datsun Redi-Go
zoom-in-whitePerbesar
Datsun Redi-Go
Nissan memberikan sinyal bahwa mereka akan berhenti memproduksi kendaraan bermerek Datsun, merek yang punya sejarah lebih dari satu abad.
Pada Senin (25/04), juru bicara Nissan, Azusa Momose, mengatakan perusahaan tersebut akan terus menjual saham Datsun dan menyediakan layanan pascapenjualan kepada para pemilik mobil Datsun.
"Kami bisa meyakinkan semua pemilik Datsun saat ini dan yang akan datang bahwa kepuasan pelanggan tetap menjadi prioritas kami," kata Momose kepada BBC.
Nissan kini akan berfokus pada "model-model inti dan segmen-segmen yang membawa manfaat terbesar kepada pelanggan, para mitra bisnis dan penjual" sebagai bagian dari strategi transformasi global.

Sejarah Datsun

Jauh sebelum merek Datsun terwujud, pabrik otomotif Kaishinsha terlebih dulu membuat mobil merek DAT di Tokyo pada 1914.
DAT adalah akronim tiga nama keluarga yang menjadi investor awal, yakni Den, Aoyama, dan Takeuchi.
Dalam bahasa Jepang, akronim DAT secara harfiah juga bermakna "secepat kilat". Pada saat bersamaan, DAT dimaknai sebagai akronim tiga kata bahasa Inggris, Durable (Tangguh), Attractive (Menarik), dan Trustworthy (Terpercaya).
Pada 1933, pendiri Nissan, Yoshisuke Aikawa, mengambil alih merek DAT. Dalam periode itu, Aikawa juga mendesain sebuah mobil baru yang ekonomis, berbobor ringan, dan tangguh. Dia menamainya "DAT-son" atau "putra DAT". Nama itu belakangan diubah menjadi "Datsun".
Bintang Hollywood, Paul Newman, meninjau mobil balap Datsun miliknya.
Pasca-Perang Dunia II, Jepang mulai dikenal sebagai negara pengekspor mobil ke Eropa, Amerika Serikat, dan Asia, salah satunya berkat mobil-mobil bermerek Datsun.
Merek itulah yang dipasarkan Nissan ke berbagai kawasan di dunia, di samping mobil merek Nissan dan Infiniti.
Pada 1970-an, kendaraan Datsun yang irit bahan bakar dipasarkan sebagai pilihan mobil sehari-hari bagi pengguna kendaraan yang mencari alternatif mobil boros BBM. Sekitar 20 juta mobil Datsun lantas terjual ke 190 negara di seluruh dunia.
Walau demikian, merek tersebut sempat dikubur setelah Nissan memutuskan berhenti memproduksinya pada 1986.
Lalu 27 tahun kemudian, tepatnya pada 2013, Nissan membangkitkan kembali Datsun menjadi merek mobil murah untuk Indonesia, Rusia dan India.
Saat itu, Nissan menyebut rangkaian model baru Datsun sebagai "bagian penting dari DNA Nissan".
Seorang pekerja di pabrik mobil Datsun di Jepang pada 1968.

Eksistensi Datsun di Indonesia

Seperti banyak pembuat mobil lainnya, Nissan menghadapi pasar yang melemah di Eropa dan AS. Karena itu, pabrikan asal Jepang itu mengincar pasar yang sedang bertumbuh melalui mobil dengan harga terjangkau.
Strategi itu awalnya berhasil.
Sedan Datsun 1000 buatan tahun 1959 di Tokyo.
Di Indonesia, jika merujuk data distribusi wholesales Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), pada tahun pertamanya Datsun bisa mendistribusikan mobil-mobil dengan harga jual kisaran Rp100 jutaan hingga 20.520 unit.
Tahun berikutnya, pada 2015, angka penjualannya terus meningkat hingga mencapai 29.358 unit.
Kemudian pada 2016, distribusi wholesales Datsun menurun dengan capaian 25.483 unit.
Dengan mengandalkan model Datsun Go Panca dan Datsun Go+ Panca, penjualan Datsun merosot tajam pada 2017. Merek tersebut hanya mendistribusikan 10.484 unit.
Kemerosotan itu terus berlangsung hingga akhirnya produksi Datsun di Indonesia dihentikan pada awal 2020.