Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten Media Partner
Peluncuran Virgin Galactic: Apa yang Dimaksud dengan Wisata Luar Angkasa?
2 Juli 2023 10:15 WIB
Peluncuran Virgin Galactic: Apa yang Dimaksud dengan Wisata Luar Angkasa?
Penerbangan komersial pertama Virgin Galactic ke luar angkasa memulai popularitas era wisata luar angkasa - meski perjalanannya masih akan didominasi para miliarder yang bersedia menerima risikonya.
Perusahaan pariwisata luar angkasa swasta milik Sir Richard Branson menamai perjalanan 90 menit itu: Galactic 01.
Jadi apa yang terjadi di dalam penerbangan komersial ke luar angkasa? Dan berapa biaya yang harus dibayar?
Apa itu wisata luar angkasa?
Menurut badan antariksa Amerika Serikat, NASA, sebuah penerbangan dikatakan melakukan perjalanan 'wisata luar angkasa' jika berada di atas atmosfer Bumi atau 80,47 kilometer di atas permukaan Bumi.
Salah satu wisatawan luar angkasa yang paling terkenal adalah aktor William Shatner (pemeran Kapten Kirk dari Star Trek) di pesawat Blue Origin milik Jeff Bezos.
Perjalanan ke luar angkasa seringkali membawa pemahaman baru tentang kerapuhan Bumi.
Siapa saja yang berada di dalam Virgin Galactic 01?
Galactic 01 memiliki tiga awak dari Angkatan Udara Italia dan Dewan Riset Nasional Italia.
Seorang instruktur astronaut dari Virgin Galactic akan memandu mereka melalui perjalanan singkat tersebut.
Apa yang akan terjadi di dalam pesawat Virgin Galactic 01?
Saat mereka mencapai tepi angkasa luar (100 kilometer di atas permukaan bumi), para astronaut akan ‘kehilangan bobot’.
Mereka akan melepaskan tali yang menahan. Selagi mengambang karena gravitasi nol, mereka akan melakukan 13 percobaan.
Beberapa tes akan meneliti dinamika termo-fluida biomedis dan gaya berat mikro.
Ini adalah perjalanan suborbital - artinya pesawat luar angkasa tidak akan memasuki orbit penuh. Jadi setelah beberapa menit, pesawat akan mulai meluncur kembali ke Bumi dan para astronaut kembali mengikat diri lagi.
Berapa biaya untuk pergi ke luar angkasa?
Harganya bervariasi: tiket untuk perjalanan pulang-pergi 90 menit ke luar angkasa bersama Virgin Galactic dibanderol hingga US$450.000 (senilai Rp6,7 miliar).
Organisasi Riset Antariksa India (ISRO) memperkirakan "harga per tiket kemungkinan sekitar US$731.000 (Rp10,9 miliar)", media India mengutip pernyataan Ketua Sreedhara Somanath.
Dalam pelelangan, satu kursi untuk penerbangan Blue Origin terjual seharga US$28 juta (senilai Rp419,7 miliar).
Sewa satu kursi pada penerbangan selanjutnya dibanderol seharga US$1 juta (senilai Rp14,9 miliar) sementara beberapa kursi lainnya diberikan secara gratis, seringkali kepada orang-orang terkenal.
Untuk memasuki orbit penuh dengan perusahaan lain bisa memakan biaya lebih dari US$50 juta (senilai Rp749,5 miliar), meskipun perkiraannya berbeda-beda.
Salah satu wisatawan luar angkasa yang memasuki orbit penuh adalah desainer video game Richard Garriott.
Pada 2008, dia terbang dalam misi Soyuz TMA-13 ke Stasiun Luar Angkasa Internasional.
Pada 2021, dia mengatakan kepada BBC: "Saya pikir tidak diragukan lagi bahwa umat manusia akan menjadi spesies multi-planet."
Namun, dia juga memberikan peringatan.
"Saya rasa orang tidak akan meninggalkan Bumi... Sebenarnya lebih sulit untuk hidup di luar angkasa."
Seberapa murah wisata ke luar angkasa di masa depan?
Semakin banyak penerbangan dan semakin baik teknik-tekniknya, harga berwisata ke luar angkasa mulai turun.
Richard Garriott mengatakan perjalanan ke luar angkasa pada 2021 "seribu kali lebih murah" daripada saat praktik itu diluncurkan. Namun, "jika para orang kaya mau terbang ke [angkasa] sekarang, Anda tidak akan mendapatkan harganya turun ke depannya."
Perusahaan Elon Musk, SpaceX, sudah membawa penumpang ke orbit. Pengusaha miliarder itu menurunkan biaya dengan menggunakan roket yang dapat dipakai lagi.
Tidak mau kalah, Jeff Bezos dari Amazon ingin membangun stasiun orbit komersial, yang disebut Orbital Reef.
Helen Sharman, yang merupakan astronaut Inggris pertama, dalam misi ke Stasiun Luar Angkasa Soviet Mir pada 1991, percaya bahwa persaingan internasional saat ini dibayangi oleh pragmatisme sektor swasta.
"Ini benar-benar akan menjadi komersialisasi yang menyatukan perusahaan di seluruh dunia," katanya kepada BBC pada Januari lalu.
Apakah wisata luar angkasa berbahaya?
Semua perjalanan ke luar angkasa memiliki risiko yang terukur.
Pada 2014, sebuah pesawat luar angkasa Virgin Galactic jatuh setelah mengalami ledakan saat penerbangan uji coba di atas Gurun Mojave di AS, menewaskan seorang pilot dan melukai seorang lainnya.
Jika Anda berada di luar angkasa untuk waktu yang lama, hal itu akan merugikan tubuh Anda.
Astronaut NASA Megan McArthur mengatakan kepada Business Insider pada 2021 bahwa penerbangan luar angkasa tidak nyaman dan berisiko.
"Hal-hal yang sangat sederhana di Bumi tiba-tiba menjadi sangat sulit - bahkan sesuatu yang sederhana seperti tidur atau menyikat gigi. Anda harus benar-benar memikirkan: bagaimana saya melakukan ini dengan sukses, tanpa berantakan?"
Sekitar 1% dari penerbangan luar angkasa manusia yang dilakukan AS telah mengakibatkan kecelakaan fatal, menurut penelitian oleh Center for Space Policy and Strategy.
Ini mungkin terdengar seperti angka kecil, tetapi sebenarnya 10.000 kali lebih berisiko daripada terbang dengan pesawat komersial.
Apakah wisata luar angkasa buruk bagi lingkungan?
Roket-roket yang ada menghasilkan gas rumah kaca seperti karbon dioksida (COâ‚‚) dan polutan seperti nitrogen oksida, kata Dr Eloise Marais, profesor geografi fisik di University College London, kepada BBC pada 2021.
Dan dia mengatakan penerbangan-penerbangan itu jauh lebih berpolusi per kilometer perjalanannya dibandingkan dengan pesawat.
Namun, teknologi baru bisa mengurangi dampaknya.
Blue Origin mengatakan kepada BBC bahwa jenis mesin yang digunakannya (cryogenic) akan menghancurkan ozon lebih sedikit secara substansial di Lapisan Ozon dibandingkan "mesin hibrida yang diluncurkan dari udara" yang lebih tradisional.
Perusahaan mana saja yang bersaing dalam wisata luar angkasa?
Ada tiga perusahaan besar dan beberapa pemain baru.
SpaceX
SpaceX (Space Exploration Technologies Corporation) didirikan pada 2002 oleh pendiri Tesla dan pemilik Twitter Elon Musk.
Perusahaan ini bekerja sama dengan NASA untuk mengirimkan astronaut dan pasokan kargo ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).
SpaceX telah merancang dan menggunakan peluncur roket yang dapat digunakan kembali, yang bisa mendarat sendiri.
Blue Origin
Blue Origin didirikan pada tahun 2000 oleh pendiri Amazon, Jeff Bezos.
Roket suborbital New Shepard milik mereka dapat digunakan kembali. Misi berawak pertamanya ke luar angkasa dilakukan pada 2021.
Penumpangnya adalah Jeff Bezos, saudara laki-lakinya Mark, pilot Mary Wallace Funk, dan Oliver Daemen yang berusia 18 tahun dari Belanda, yang mendapatkan tempat itu setelah pemenang lelang yang tidak disebutkan namanya keluar karena masalah penjadwalan.
Blue Origin sedang mengembangkan Blue Moon Lander - pesawat luar angkasa yang dirancang untuk mendarat di Bulan.
Virgin Galactic
Penerbangan komersial pertama Virgin Galactic diluncurkan dua tahun setelah pendirinya, Sir Richard Branson (yang juga mendirikan Virgin Records dan maskapai Virgin Atlantic), melakukan penerbangan perdananya dengan awak lengkap.
Perusahaan ini merencanakan penerbangan lain pada Agustus, dan setelah itu melakukan perjalanan bulanan.
Organisasi Penelitian Antariksa India (ISRO)
Organisasi Penelitian Antariksa India (ISRO) berharap bisa memulai penerbangan suborbital pada 2030.
Perusahaan ini beroperasi di bawah Departemen Luar Angkasa Pemerintah India.
Iwaya Giken
Pada Februari, perusahaan start-up Jepang Iwaya Giken mengumumkan rencana untuk meluncurkan penerbangan balon luar angkasa komersial.
CEO Keisuke Iwaya mengatakan penumpang tidak perlu menjadi miliarder atau menjalani pelatihan intensif.
"Idenya adalah membuat wisata luar angkasa untuk semua orang" dan untuk "mendemokratisasi luar angkasa."