Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten Media Partner
Pilpres Amerika 2024: Sisi Lain Kamala Harris dan Donald Trump
5 November 2024 15:40 WIB
Pilpres Amerika 2024: Sisi Lain Kamala Harris dan Donald Trump
Menjelang pemilihan presiden, para pemilih AS seolah dibombardir dengan foto-foto kedua kandidat yang serupa tapi tak sama: saat pidato, menyapa para pendukung, atau turun dari pesawat. Dalam artikel ini, BBC menyajikan perspektif visual kedua kandidat dari sudut pandang berbeda.
Kedua foto di atas menunjukkan Kamala Harris dan Donald Trump ketika umur keduanya baru menginjak tiga tahun—jauh sebelum mereka bahkan tahu apa itu Gedung Putih.
Harris, yang merupakan kandidat Partai Demokrat, menghabiskan masa kecilnya di Oakland, California. Sementara Trump, kandidat Partai Republik, dibesarkan di New York, tepatnya di daerah Queens.
Harris (sebelah kiri di foto berikut) dan adiknya, Maya (tengah), dibesarkan sang ibunda, Shyamala Gopalan Harris, yang merupakan keturunan India dan bekerja sebagai peneliti kanker dan aktivis sosial.
Sementara ayah Trump, Fred Trump, adalah putra dari imigran Jerman. Ibu Trump, Mary Anne MacLeod Trump, lahir di Skotlandia.
Pada 1959, kala Trump menginjak 13 tahun, orang tuanya menyekolahkannya di Akademi Militer New York.
Harris mengenyam pendidikan di bangku sekolah menengah atas selama lima tahun di Montreal, Kanada. Saat itu, Harris mengikuti ibunya yang mengajar di Universitas McGill.
Harris kemudian menjadi mahasiswi di Universitas Howard di Washington DC—kampus yang secara turun temurun menjadi tempat orang kulit hitam AS menimba ilmu.
Trump mengeklaim lima tahun digembleng di akademi militer membuatnya menjadi pemimpin yang terampil.
Dia absen dari Perang Vietnam karena mendapat lima kali penangguhan wajib militer—empat kali karena alasan akademik dan sekali karena masalah pengapuran tulang.
Sejak dini, ibunda Harris mengajari putrinya tentang betapa pentingnya pergerakan sipil.
Pada tahun 2004, Harris menghadiri pawai tahunan memperingati Martin Luther King Jr. di Washington.
Sementara Trump digadang-gadang meneruskan sang ayah untuk menjalankan bisnis keluarga setelah menamatkan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Wharton dari Universitas Pennsylvania.
Harris kembali ke California. Di sana, karier Harris melejit hingga menjadi Jaksa Agung California. Momentum ini digunakan Harris untuk masuk ke Senat AS pada tahun 2016.
Pada saat yang bersamaan, Trump masuk ke Gedung Putih untuk pertama kalinya setelah mengalahkan Hillary Clinton—sesuatu yang mengejutkan dunia kala itu.
Baca juga:
Tiga tahun kemudian, Harris mulai berkampanye untuk menjadi presiden.
Meskipun kampanye Harris gagal, Joe Biden, yang memenangkan kampanye capres Demokrat, memilihnya sebagai cawapres.
Duet Biden-Harris terbukti ampuh: keduanya berhasil mengalahkan Trump dan Mike Pence.
Berakhirnya kepresidenan Trump dan dimulainya kepemimpinan Biden-Harris ditandai dengan karantina COVID-19 alias lockdown, kewajiban mengenakan masker, dan gejolak sosial setelah sejumlah polisi membunuh George Floyd di Minneapolis.
Pada 2022, Harris lantang bersuara ketika Mahkamah Agung AS mengakhiri hak konstitusional untuk melakukam aborsi.
Sementara Presiden Biden menyambut Harris sebagai perwakilan Gedung Putih dalam memperjuangkan hak untuk menentukan sendiri pilihan hidup.
Jadilah yang pertama mendapatkan berita, investigasi dan liputan mendalam dari BBC News Indonesia.
Trump adalah sosok di balik perubahan Mahkamah Agung AS ke arah konservatif—sesuatu yang berujung pada putusan pengadilan tentang hak aborsi.
Saat memimpin AS, Trump juga mengeluarkan AS dari kesepakatan iklim Paris.
Dia juga mengambil langkah-langkah untuk mengurangi imigrasi.
Debut kunjungan luar negeri Harris adalah ke lawatan ke Guatemala pada tahun 2021.
Salah satu tanggung jawab yang diemban Harris adalah mengurangi jumlah imigran asal Amerika Latin yang berusaha masuk ke AS lewat perbatasan Meksiko.
Baca juga:
Isu internasional yang mendominasi masa jabatan Harris antara lain perang di Ukraina dan Gaza, serta penarikan pasukan AS dari Afghanistan yang menuai kontroversi.
Lawan luar negeri pertama Trump sebagai presiden adalah Arab Saudi pada tahun 2017.
Trump mendukung kebijakan isolasionis yang antara lain memisahkan AS dari konflik luar negeri dan mempromosikan industri Amerika.
Suami Harris adalah Doug Emhoff (fotonya bisa dilihat di bawah ini).
Emhoff kerap terlibat dalam kampanye Harris. Harris memiliki dua anak tiri dari pernikahan pertama Emhoff—Cole (kiri) dan Ella (kanan).
Harris mengaku kedua anak tirinya memanggilnya “Momala”.
Sejumlah anggota keluarga Donald Trump turut ambil bagian dalam karier politiknya.
Baca juga:
Namun, kehadiran istrinya, Melania Trump, pada kampanye Pilpres 2024 cukup terbatas.
Bersama istri pertamanya, Ivana, Trump memiliki tiga orang anak: Donald Jr (kedua dari kiri), Ivanka (kedua dari kanan), dan Eric (kanan). Trump memiliki seorang putri, Tiffany (kiri), dari istri keduanya, Marla Maples.
Melania (ketiga dari kiri) adalah istri ketiga Trump yang dinikahinya pada tahun 2005. Keduanya dikaruniai satu putra: Barron.
Masuknya Harris ke dalam bursa calon presiden pada Pemilu 2024 cenderung telat: dia menggantikan Joe Biden yang mengundurkan diri.
Harris mencatat sejarah sebagai perempuan kulit hitam dan keturunan Asia pertama yang menjadi kandidat presiden AS dari partai utama.
Harris menyampaikan pidato pencalonannya di Konvensi Nasional Demokrat di Chicago, Illinois.
Baca juga:
Pada edisi pilpres yang sama, Trump untuk ketiga kalinya dicalonkan Partai Republik—sesuatu yang jarang terjadi.
Trump berpidato di Konvensi Nasional Partai Republik di Milwaukee, Wisconsin.
Telinga Trump diperban setelah mantan presiden itu selamat dari percobaan pembunuhan saat kampanye.
Phil Coomes bertindak selaku editor foto.
Live Update
Mantan Menteri Perdagangan RI Tom Lembong menjalani sidang putusan praperadilan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (26/11). Gugatan praperadilan ini merupakan bentuk perlawanan Tom Lembong usai ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejagung.
Updated 26 November 2024, 10:01 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini