Polisi Klaim Anggota Terakhir Teroris Poso Tewas Ditembak

Konten Media Partner
30 September 2022 18:10 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Polisi mengeklaim telah menembak mati seseorang yang disebut sebagai "anggota terakhir teroris Muhajidin Indonesia Timur (MIT)" di Poso, Sulawesi Tengah.
Pria yang disebutkan sebagai Askar alias Jaid alias 'pak guru' ditembak mati pasukan anti teror Densus 88, Kamis (29/09) malam.
"Daftar pencarian orang (DPO) kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) di Kabupaten Poso sudah habis," kata Kapolda Sulawesi Tengah, Irjen Pol Rudy Sufahriadi, kepada pers, Jumat (30/09), di Poso.
Pak Guru ditembak mati di wilayah pegunungan kilometer 13 Desa Kilo, Kecamatan Poso Pesisir Utara, sekira pukul 18.45 Wita, Kami (29/09) malam, katanya.
Disebutkan pula selama ini pria itu sudah masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) dalam kasus dugaan terorisme di wilayah Poso dan sekitarnya.
"Hari ini, mudah-mudahan hari terakhir kita rilis masalah DPO yang selama ini kita cari. Saya sampaikan sebelumnya DPO tinggal satu dan hari ini sudah habis semua," tambahnya.
Selain menembak mati terduga teroris itu, polisi menemukan beberapa barang bukti di tempat kejadian perkara.
Di antaranya adalah dua buah 'bom lontong' , satu pucuk senjata revolver, satu tas ransel besar berisi buah alpukat.
Jenazahnya dikubur di pekuburan umum Poboya, Palu, tanpa dihadiri keluarganya, Jumat (30/09).

Siapa Askar alias Jaid alias 'pak guru'?

Pria yang ditembak mati polisi bernama Alikhwarisman. Dia lahir pada 3 November 1988, seperti tertera pada kartu tanda penduduknya.
Disebutkan dia adalah anak pertama dari empat bersaudara. Keluarganya disebutkan sudah lama bermukim di Desa Dumu, Kecamatan Langgudu, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat.
Menurut polisi, Alikhwarisman mulai aktif sebagai anggota Jamaah Ansharut Tauhid (JAT) setempat sejak 2012.
Pada November 2014, dia tiba di Poso dan bergabung kelompok Santoso alias Abu Wardah.
Dia kemudian menjadi pelatih anggota kelompok tersebut di wilayah Tamanjeka, Kecamatan Poso Pesisir Utara.
Sejak 2014, Alikhwarisman masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) kasus tindak pidana Terorisme di Poso, yang dikeluarkan Densus Antiteror Mabes Polri.
Disebutkan pria dengan tiinggi badan 155cm ini ahli meracik dan merakit bom. Keahliannya ini kemudian ditularkan kepada anggota kelompok yang dipimpin Santoso saat itu.

'10 Jejak kejahatan Askar'

Menurut Kabid Humas Polda Sulteng, Kombes Pol Didik Supranoot, ada sejumlah tindak kejahatan yang diduga dilakukan Askar selama aktivitasnya di pegunungan Poso dan sekitarnya.
Pertama, Askar diduga terlibat pembunuhan atas Simon Suju di Kecamatan Sausu, Kabupaten Parigi Moutong pada 3 Agustus 2017.
Kedua, dia diduga terlibat pembunuhan Ronal Batau alias Anang di Desa Salubanga, Kecamatan Sausu, Kabupaten Parigi Moutong pada 30 Desember 2018.
Ketiga, kasus pembunuhan di Pegunungan Penghulu Kanan, Desa Berdikari, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, pada 23 Mei 2019. Korbannya bernama Njue.
Askar masuk dalam daftar buron polisi terkait dugaan tindak terorisme di Poso dan sekitarnya.
Keempat, pembunuhan di Pegunungan Batu Tiga, Desa Tindaki, Kecamatan Parigi Selatan, Kabupaten Parigi Moutong, 25 Juli 2019, Korban disebutkan bernama Tamar dan Patte.
Dan, kelima, kasus pembunuhan di kawasan perkebunan Dusun Sipatuo, Desa Kilo, Kecamatan Poso Pesisir Utara, Kabupaten Poso, al 7 April 2020. Korban bernama Rattapo alias Daeng Tapo.
Keenam, perkara pembunuhan di Pegunungan KM9, Desa Kawende, Kecamatan Poso Pesisir Utara, Kabupaten Poso, 19 April 2020. Adapun korbannya Ambo Ajeng alias Papa Angga.
Ketujuh, pembunuhan di perkebunan Tahiti, Desa Sangginora, Kecamatan Poso Pesisir Selatan,Kabupaten Poso,9 Agustus 2020, dengan korban atas nama Agus Balumba alias Papa Sela.
Delapan, penemuan mayat di Jalan trans Poso Napu, Desa Maholo, Kecamatan Lore Timur, Kabupaten Poso, 14 Agustus 2020. Korbannya atas nama Eliyas Lapulalang.
Sembilan, pembunuhan dan pembakaran di Dusun V Trans Lenovu, Desa Lembantongoa, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, 27 November 2020. Ada empat orang meninggal yaitu Nakka, Ferdy alias Pedi, Pinu, dan Yasa.
Terakhir, sepuluh, kasus pembunuhan di Pegunungan Patiroa, Desa Kalimago, Kecamatan Lore Timur, Kabupaten Poso, 11 Mei 2021.
Korbannya ada empat orang, yaitu Lukas Lese Puyu, Paulus Papa Simson, Susa, dan Marten Solong.

Operasi 'Madago Raya' akan dilanjutkan

Kapolda Sulawesi Tengah Irjen Pol Rudy Sufahriadi, menegaskan Operasi Madago Raya akan tetap dilanjutkan, karena "masih banyak simpatisan" kelompok teroris.
Dia kemudian meminta ikut bertanggung jawab agar tidak ada lagi kelompok radikal yang membuat suasana Poso tidak kondusif.
"Radikalisme bukan hanya tanggung jawab TNI Polri, tapi semua masyarakat,termasuk pemerintah daerah," kata Rudy.
"Kita akan kerja sama dengan masyarakat untuk menurunkan tensi para simpatisan agar menjaga Poso kondusif, damai, kita akan lakukan langkah-langkah pendekatan terhadap simpatisan," tambahnya.
Wartawan di Palu, Sulawesi Tengah, Eddy Djunaedy berkontribusi dalam laporan ini.