Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Konten Media Partner
Presiden AS Donald Trump Sebut China 'Kendalikan' Terusan Panama, Benarkah Tuduhan Itu?
22 Januari 2025 19:00 WIB
Presiden AS Donald Trump Sebut China 'Kendalikan' Terusan Panama, Benarkah Tuduhan Itu?
Dalam pidato pertamanya sejak menjabat sebagai Presiden AS, Donald Trump, mengulangi pernyataan yang telah disampaikannya beberapa hari lalu: bahwa dia meyakini "tentara China yang hebat, sayangnya secara ilegal mengoperasikan Terusan Panama".
Klaim tersebut telah dibantah oleh pejabat di Kota Panama dan Beijing.
Presiden Panama, Jose Raul Mulino, bahkan berulang kali menyebut hal itu sebagai "omong kosong" dengan menekankan "sama sekali tidak ada campur tangan China di terusan tersebut.
Dalam beberapa minggu terakhir, Trump mengancam bakal mengambil paksa Terusan Panama dan menuding kalau tarif yang terlampau tinggi diberlakukan terhadap kapal-kapal Amerika –klaim lain yang disanggah oleh otoritas Panama.
Jalur air strategis, yang dilalui sekitar 5% arus perdagangan maritim dunia ini, dikelola oleh Otoritas Terusan Panama, sebuah badan pemerintah Panama dan bukan oleh tentara China.
Namun, klaim Trump yang tidak akurat mencerminkan kekhawatiran di antara beberapa pejabat AS tentang investasi signifikan China di terusan tersebut serta infrastruktur di sekitarnya.
Sejarah Terusan Panama
Secara historis, Amerika Serikat memainkan peran penting dalam membangun dan mengelola jalur yang menghubungkan Samudra Atlantik dan Pasifik.
Setelah Prancis gagal membangunnya, Amerika Serikat memperoleh hak untuk melaksanakan proyek ini.
Pembangunannya selesai pada 1914.
Terusan itu lantas berada di bawah kendali AS hingga 1977, ketika Presiden Jimmy Carter menandatangani perjanjian untuk menyerahkan terusan tersebut secara bertahap ke Panama, yang disebut Trump sebagai "konyol".
Sejak 1999, Otoritas Terusan Panama, yang dimiliki oleh pemerintah Panama tetapi beroperasi secara independen, mempunyai kendali eksklusif atas operasi jalur air antarsamudra tersebut.
Perjanjian yang diteken oleh AS dan Panama itu menetapkan bahwa terusan tersebut akan tetap netral secara permanen.
Namun AS berhak untuk mencegah setiap ancaman atas kenetralan Terusan Panama dengan menggunakan kekuatan militer yang merujuk pada kesepakatan yang ada.
Apa peran China?
Tidak ada bukti yang menunjukkan pemerintah China mengendalikan kanal tersebut, tapi keberadaan perusahaan-perusahaan China memang sangat terasa di sana.
Sejak Oktober 2023 hingga September 2024, China menyumbang 21,4% dari volume kargo yang melintasi Terusan Panama, menjadikannya pengguna terbesar kedua setelah Amerika Serikat.
Dalam beberapa tahun terakhir, China juga telah berinvestasi besar-besaran di pelabuhan dan terminal di dekat kanal.
Dua dari lima pelabuhan yang berdekatan dengan kanal yakni Balboa dan Cristobal, yang masing-masing terletak di sisi Pasifik dan Atlantik, telah dioperasikan oleh anak perusahaan Hutchison Port Holdings sejak 1997.
Perusahaan tersebut merupakan anak usaha CK Hutchison Holdings, konglomerat yang berbasis di Hong Kong yang didirikan oleh pengusaha Hong Kong Li Ka-shing.
Perusahaan itu mempunyai pelabuhan di 24 negara, termasuk Inggris Raya.
Pengoperasian pelabuhan-pelabuhan ini memberi CK Hutchison Holdings banyak informasi strategis yang sangat berguna soal kapal-kapal yang melintasi jalur air tersebut, ujar Ryan Berg yang merupakan Direktur Program Amerika di Pusat Studi Strategis dan Internasional.
"Ada ketegangan geopolitik yang meningkat dan bersifat ekonomi antara Amerika Serikat dan China," kata Berg.
"Informasi tentang kapal-kapal kargo akan sangat berguna jika terjadi perang rantai pasokan," sambungnya.
Meskipun bukan milik China, Berg berkata ada kekhawatiran di Washington tentang kendali yang mungkin dilakukan Beijing terhadap perusahaan tersebut.
Namun, CK Hutchison Holdings tidak menanggapi pertanyaan BBC.
Menurut Andrew Thomas, seorang profesor di Universitas Akron yang menulis buku tentang kanal tersebut, tender untuk mengoperasikan pelabuhan-pelabuhan ini memiliki sedikit pesaing.
"Pada saat itu, Amerika Serikat tidak peduli dengan pelabuhan-pelabuhan itu dan Hutchison tidak keberatan," ujarnya.
Perusahaan-perusahaan China, baik milik swasta maupun negara, juga telah memperkuat kehadiran mereka di Panama dengan investasi hingga miliaran dolar untuk terminal kapal pesiar dan jembatan yang akan dibangun di atas kanal tersebut.
"Segala tindakan China ini", sebagaimana disebut Thomas mungkin memotivasi Trump membuat klaim bahwa kanal itu "dimiliki" oleh China.
Tapi penggunaan besar-besaran China atas pelabuhan-pelabuhan tersebut, tidak sama dengan kepemilikan, tegas Thomas.
Beijing telah berulang kali mengatakan hubungan China dengan Amerika Latin terwujud dalam bentuk "kesetaraan, saling menguntungkan, inovasi, keterbukaan, dan manfaat bagi masyarakat."
Apa kepentingan China di Panama?
Lokasi strategis Panama membuat China selama bertahun-tahun bersaing untuk meningkatkan pengaruhnya di negara itu dan memperluas jejaknya di benua yang secara tradisional dianggap sebagai "halaman belakang" Amerika Serikat tersebut.
Pada 2017, Panama memutuskan hubungan diplomatik dengan Taiwan dan menjalin ikatan formal dengan China, yang menandai kemenangan besar bagi diplomasi China.
Beberapa bulan kemudian, Panama menjadi negara Amerika Latin pertama yang bergabung dengan Inisiatif Sabuk dan Jalan China, sebuah proyek infrastruktur dan investasi global senilai triliunan dolar.
Republik Dominika, El Salvador, Nikaragua, dan Honduras mengikuti kemudian dan juga memutuskan hubungan dengan Taipei demi Beijing.
China perlahan-lahan memperluas kekuatannya dengan membuka Institut Konfusius pertamanya di negara itu dan memberikan hibah untuk membangun jalur kereta api.
Perusahaan China juga mensponsori "kursus pelatihan media" bagi jurnalis Panama.
Apa kata warga di Panama?
Anggota komunitas Tionghoa di Panama mengatakan kepada BBC bahwa mereka hampir tidak memperhatikan pernyataan Trump.
Generasi demi generasi keluarga Tionghoa telah menetap di negara itu.
Dora Gao, warga Tionghoa yang pindah ke Kota Panama lebih dari satu dekade lalu untuk membuka restoran, berkata jejak China "ada di mana-mana di Panama."
"Apa yang dikatakan Trump [tentang tentara] tidak berdasar dan menggelikan," kata Gao.
"Saya kira dia merasa terancam oleh pengaruh China yang semakin besar di Panama."
Banyak warga Panama juga bingung dengan pernyataan Trump.
"Saya menghabiskan tiga bulan dengan akses penuh untuk mengerjakan sebuah buku tentang serikat pilot Terusan Panama dan menyeberangi terusan itu bolak-balik sebanyak 15 kali," ujar jurnalis lokal, Tito Herrera kepada BBC.
"Saya belum pernah melihat tentara China menjaga Terusan Panama atau apa pun yang berhubungan dengan itu."