Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten Media Partner
Rangkaian Mural Bertema Binatang Karya Seniman Jalanan Banksy Hiasi Penjuru London, Apa Makna di Baliknya?
17 Agustus 2024 13:40 WIB
Rangkaian Mural Bertema Binatang Karya Seniman Jalanan Banksy Hiasi Penjuru London, Apa Makna di Baliknya?
Seniman jalanan yang hingga kini identitasnya masih misterius, Banksy, pekan ini menyelesaikan rangkaian sembilan mural bertema binatang, yang dilukis selama sembilan hari berturut-turut di berbagai tempat di ibukota Inggris, London.
Dan seperti biasa dengan karyanya, banyak pertanyaan tentang apa yang menginspirasi karya seni itu dan apa maknanya.
Mural terbaru, yang dilukis di luar Kebun Binatang London, menunjukkan seekor gorila yang mengangkat pintu besi (seolah-olah itu adalah tirai) untuk melepaskan seekor singa laut dan burung-burung.
Rangkaian karya ini dimulai pada 5 Agustus silam dengan sebuah karya di dinding dekat area berhutan di Richmond, bagian barat daya kota. Karya ini menggambarkan seekor kambing yang bertengger di tepi jurang dengan batu-batu yang berjatuhan.
Pada 6 Agustus, sebuah karya seni lainnya muncul: menunjukkan dua ekor gajah yang hampir bersentuhan satu sama lain dengan belalai mereka yang terulur. Keesokan harinya giliran tiga ekor monyet yang bergelantungan di jembatan kereta api di Brick Lane, sebelah timur ibu kota.
Setelah tiga karya yang masing-masing terdiri dari satu, dua dan tiga hewan, banyak spekulasi yang muncul di dunia maya, apakah seri ini memiliki makna yang lebih dalam.
Mungkinkah kambing adalah metafora mengenai situasi selama periode perubahan, atau apakah kedua gajah mencoba melakukan kontak dari dua sisi yang berbeda mengenai sesuatu? Mungkin ketiga monyet tersebut mewakili “monyet-monyet bijak” dari pepatah Jepang yang berarti “tidak melihat kejahatan, tidak mendengar kejahatan, dan tidak berbicara kejahatan”.
Teori-teori tersebut berkisar pada perpecahan sosial dalam menghadapi kerusuhan rasis dan anti imigran yang baru-baru ini terjadi di beberapa kota di Inggris, hingga perang Israel di Gaza.
James Ryan, direktur pelaksana Grove Gallery – yang menjual karya-karya asli dan cetakan Banksy – mengatakan kepada BBC bahwa ia awalnya mengira karya-karya tersebut “dimotivasi oleh pesan bermuatan politik... namun sejak gambar terakhir terungkap, ia yakin ada tema ‘pemenjaraan, binatang yang terperangkap’.
Baca juga:
Sejarah hewan
Ini bukan pertama kalinya seniman jalanan ini menciptakan serangkaian karya harian.
Di masa lalu, ia telah menggunakan format ini untuk seri “Liburan di Rumah” di East End Inggris, di New Orleans dan selama “tinggal” selama satu bulan di New York.
Dia juga tidak asing dengan subjek hewan.
James Peak, presenter “The Banksy Story” di BBC, menjelaskan bahwa sang seniman “sangat tertarik dengan kesejahteraan hewan” dan bahwa ia “berkolaborasi dengan Greenpeace dalam sebuah kampanye beberapa tahun yang lalu”.
Peak mencatat bahwa sang seniman juga pernah mengangkat tema ekologi dalam karya-karyanya di masa lalu, dengan menulis tanda di atas karton dan melemparkannya ke dalam kandang kera di kebun binatang di Longleat, Inggris, dan Melbourne, Australia, “untuk mengangkat potongan-potongan karton yang bertuliskan kata-kata seperti ‘tolong bantu saya, saya korban eksperimen ilmiah yang kejam’ atau bahkan ‘Saya adalah seorang selebriti, keluarkan saya dari sini’”, yang menyinggung acara TV yang populer itu.
Lebih lanjut ia menyatakan bahwa kampanye Banksy “sering kali memiliki makna dalam retrospeksi”.
Seri ini bisa saja mewakili “pelarian besar yang dilakukan gorila di Kebun Binatang London, yang menjelaskan mengapa semua hewan ini terlihat di sekitar London pekan lalu”.
Di sisi lain, hal ini dapat memiliki “makna yang sangat serius, mungkin bahwa kita tidak melakukan apa yang perlu kita lakukan untuk memastikan bahwa hewan-hewan di seluruh dunia memiliki ruang yang cukup secara alami”, tambahnya.
Pesaing
Karya-karya ini juga bukan tanpa tantangan.
Serigala melolong yang dilukis di parabola di Peckham, London tenggara, rupanya dicuri oleh pria bertopeng.
Dua buah grafiti lainnya telah dihapus oleh pihak berwenang setempat. Yang pertama, siluet kucing besar di pagar di Edgeware Street di Cricklewood, di utara ibu kota, dibongkar karena alasan keamanan.
Perusahaan yang mengelola “City of London” mengatakan bahwa karya lain yang dilukis pada 11 Agustus, yaitu ikan piranha yang berenang di sekitar pos polisi kota, telah dipindahkan ke halaman Balai Kota yang lama agar dapat dilihat di lingkungan yang terlindungi.
Dua karya lainnya juga dirusak, termasuk dua ekor gajah yang dirusak dengan garis-garis putih.
Namun, vandalisme pada karya yang terakhir, yaitu badak (awalnya berada di atas mobil Nissan Micra dengan kerucut lalu lintas di kap mesin) di Charlton, London tenggara, yang membangkitkan kembali perseteruan lama antara Banksy dan saingannya yang dipuja-puja, Robbo.
Ahmad Karkouti, dari podcast grafiti dan seni jalanan 'Arms House to your Mums House', mengatakan kepada BBC bahwa $ atau tanda dolar berwarna putih, dan V yang ditimpa pada badak tersebut mewakili kelompok grafiti lokal yang disebut Southern Vandals.
Dia melaporkan telah menerima rekaman video dengan pesan “Southern Vandals seumur hidup! Brigade Robbo”.
Karkouti menjelaskan bahwa mendiang Robbo, yang merupakan warga London, terinspirasi oleh perbedaan cara seni jalanan yang diterima secara sosial, dibandingkan dengan grafiti tradisional, yang dianggap sebagai vandalisme kriminal.
Meskipun pesan tersembunyi dan dugaan bentrokan masih diperdebatkan, jelas bahwa bagi para penggemar Banksy, sang seniman sekali lagi menarik perhatian dunia.
Ryan mengklaim bahwa serial ini “telah memberikan efek yang saya cari”, yaitu “menciptakan teater ini” yang “menegaskan kembali” statusnya sebagai seniman “perintis”.
Peak setuju.
“Kampanye ini telah berlangsung selama delapan, sembilan hari dan itu fantastis. Seluruh London dan Inggris membicarakannya”.