Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten Media Partner
Yang Terungkap dari Video, Foto, dan Bukti Lain soal Ledakan RS Al-Ahli di Gaza
20 Oktober 2023 7:50 WIB
·
waktu baca 6 menitLedakan mematikan di rumah sakit Al-Ahli yang padat di Kota Gaza dikhawatirkan telah menewaskan ratusan orang.
Hamas, otoritas Palestina yang berkuasa di Gaza, langsung menyalahkan Israel atas pengeboman rumah sakit tersebut, dan mengeklaim bahwa itu adalah serangan udara yang disengaja. Israel membantah terlibat.
Di tengah klaim dan bantahan klaim ini, mencari kebenaran siapa di balik pengeboman di rumah sakit Al-Ahli menjadi sulit dari sebelumnya.
BBC Verify mencoba mengungkap apa yang diketahui dan tidak diketui – dengan melihat rekaman video, foto-foto, dan bukti lainnya – termasuk keterangan saksi mata.
Selain itu, jurnalis BBC telah mengunjungi lokasi ledakan, yang aksesnya kini sangat terbatas.
Informasi baru terus bermunculan, jadi kami akan terus memperbarui artikel ini seiring kami mempelajari lebih lanjut dan berbicara dengan para ahli tentang bukti-bukti yang kami temukan.
Penting juga untuk dicatat bahwa selain pertempuran fisik, konflik antara Israel dan Hamas ini juga berperan sebagai perang informasi. Ini bukan kali pertama pihak berwenang di Israel dan Gaza memberikan laporan yang berbeda mengenai ledakan tersebut.
Kami juga mengonfirmasi berbagai klaim dan pernyataan mereka.
Bagaimana ledakan terjadi?
Ledakan di rumah sakit tersebut terjadi pada Selasa (17/10) sekitar pukul 19.00 waktu setempat.
Video berdurasi 20 detik yang beredar di media sosial yang dimaksudkan untuk menunjukkan ledakan adalah bukti visual penting pertama yang muncul atas insiden tersebut.
Di dalamnya, Anda bisa mendengar suara proyektil yang masuk, disusul ledakan dan kebakaran besar.
Tayangan langsung dari jaringan media Al-Jazeera yang ditayangkan pada pukul 18.59 waktu setempat menunjukkan cahaya terang muncul di langit di atas Gaza. Cahaya itu berkerlip dua kali sebelum akhirnya berubah arah secara drastis, dan kemudian meledak.
Sebuah ledakan kemudian tampak di kejauhan, diikuti oleh ledakan yang jauh lebih besar di dekat kamera yang telah kami geolokasikan.
Beberapa komentator berpendapat bahwa itu berasal dari roket yang tampaknya meledak atau hancur.
Rekaman video lain yang muncul di media sosial menunjukkan ledakan yang sama dari sudut dan jarak yang berbeda.
Kami telah menghubungi pakar senjata di 20 organisasi penelitian non-pemerintah (think tank), universitas dan perusahaan. Sembilan di antara mereka belum merespons, lima yang lain enggan memberikan tanggapan, namun kami berhasil berkonsultasi dengan enam dari mereka.
Kami menanyakan apakah bukti-bukti yang yang ada – termasuk ukuran ledakan dan suara yang terdengar sebelumnya – dapat digunakan untuk menentukan penyebabnya.
Sejauh ini, temuannya belum dapat disimpulkan.
Tiga pakar yang kami ajak bicara mengatakan serangan ini tidak konsisten dengan apa yang Anda harapkan dari serangan udara Israel dengan amunisi besar.
J Andres Gannon, asisten profesor di Universitas Vanderbilt, di AS, mengatakan ledakan tersebut tampaknya kecil, artinya panas yang dihasilkan dari ledakan mungkin disebabkan oleh sisa bahan bakar roket, bukan ledakan hulu ledak.
Justin Bronk, peneliti senior di Royal United Services Institute di Inggris, sependapat.
Meskipun sulit untuk memastikannya pada tahap awal, kata Brionk, bukti menunjukkan ledakan tersebut disebabkan oleh bagian roket yang gagal menghantam tempat parkir dan menyebabkan kebakaran bahan bakar dan propelan.
Gannon mengatakan dari rekaman itu mustahil untuk menentukan apakah proyektil tersebut mengenai sasaran yang memang disasar.
Valeria Scuto, analis utama Timur Tengah di Sibylline, sebuah perusahaan penilaian risiko, mencatat bahwa Israel memiliki kapasitas melakukan bentuk serangan udara lain dengan menggunakan drone, yakni rudal Hellfire.
Rudal-rudal ini menghasilkan sejumlah besar panas namun tidak serta merta meninggalkan kawah yang besar.
Namun dia mengatakan rekaman yang tidak didukung bukti menunjukkan pola kebakaran di lokasi rumah sakit yang tidak sesuai dengan penjelasan ini.
Bukti visual dari lokasi ledakan
BBC berhasil mencocokkan rincian bangunan dan tata letak lokasi rumah sakit Al Ahli dengan citra satelit yang tersedia dengan rincian bangunan dan tata letak lokasi rumah sakit Al Ahli dari citra satelit yang tersedia untuk umum, untuk memastikan bahwa rumah sakit tersebut adalah lokasi ledakan.
Berdasarkan bukti yang ada, tampaknya ledakan terjadi di halaman yang merupakan bagian dari lokasi rumah sakit.
Foto-foto setelah ledakan tidak menunjukkan kerusakan signifikan pada bangunan rumah sakit di sekitarnya. Gambar yang ditampilkan termasuk bekas hangus dan mobil yang terbakar.
Rumah sakit ini dikelola oleh Gereja Anglikan.
Canon Richard Sewell, dekan St George's College di Yerusalem, mengatakan kepada BBC bahwa sekitar 1.000 pengungsi berlindung di halaman ketika bencana terjadi, dan sekitar 600 pasien serta staf berada di dalam gedung.
Apa yang ditemukan oleh reporter BBC?
Reporter BBC Rushdi Abualouf telah mengunjungi Rumah Sakit Al-Ahli.
Saksi mata di sana melaporkan kejadian yang memilukan, dan mengatakan jenazah-jenazah masih dikumpulkan.
Seorang pria mengatakan kepadanya bahwa perempuan, anak-anak dan orang lanjut usia berada di rumah sakit ketika ledakan terjadi.
Kami masih menganalisis foto dan rekaman video para korban untuk menentukan apa yang dapat mereka ceritakan tentang ledakan tersebut berdasarkan luka yang mereka alami.
Ahli patologi Derrick Pounder, yang juga anggota sekaligus pendiri Physicians for Human Rights di Inggris dan pakar di bidang cedera konflik, telah melihat beberapa foto.
“Pola keseluruhan dari luka yang pada para korban adalah apa yang diperkirakan karena pecahan proyektil peluru akibat ledakan,” katanya.
Namun dia juga mengatakan mustahil untuk melihat dengan jelas semua korban luka dari foto-foto terverifikasi yang tersedia.
Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan pada hari Rabu (18/10) bahwa 471 orang tewas dalam ledakan itu.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan jumlah ini sengaja dibesar-besarkan, namun belum merilis perkiraan berapa banyak korban jiwa versi mereka.
Karena minimnya akses ke lokasi tersebut bagi organisasi independen, sulit untuk memverifikasi jumlah korban tewas yang sebenarnya.
Apa yang belum kita ketahui?
Salah satu bukti paling penting adalah apa yang ditinggalkan akibat ledakan.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan bahwa tidak ada kawah besar, atau kerusakan akibat ledakan pada bangunan di sekitarnya, membuktikan bahwa ledakan tersebut bukan disebabkan oleh senjatanya.
Pada foto di bawah, Anda bisa melihat satu kawah kecil, dan kami sedang menyelidiki kawah lainnya.
Bagian penting lainnya dari bukti yang hilang adalah pecahan rudal. Proyektil sering kali dapat dikenali dari pecahan cangkangnya, dan dapat digunakan untuk menentukan asal proyektil. Namun dalam kasus ini, kami belum melihat bukti tersebut.
IDF telah merilis video rekaman tentang apa yang mereka sebut sebagai percakapan yang disadap antara dua militan Hamas yang mengakui bahwa rumah sakit tersebut terkena proyektil yang ditembakkan oleh Jihad Islam Palestina (PIJ). PIJ adalah kelompok milisi terbesar kedua di Gaza, dan mendukung serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober.
Rekaman video ini tidak dapat diverifikasi secara independen. Dalam pernyataannya, PIJ membantah terlibat dan menyalahkan Israel atas ledakan tersebut.
Laporan tambahan oleh: Daniele Palumbo, Joshua Cheetham, Tom Spencer dan Shayan Sardarizadeh