Konten dari Pengguna

Memperkenalkan Kampung DjoKer, BBK 5 Unair Banjar Sugihan 1 Gelar Lomba Mewarnai

BBK5 Banjar Sugihan 1
BBK (Belajar Bersama Komunitas) merupakan program yang wajib diikuti oleh mahasiswa jenjang sarjana di Universitas Airlangga. Dalam kegiatan ini, para mahasiswa akan terjun langsung ke masyarakat guna mengimplementasikan ilmu yang diperoleh di kampus
29 Januari 2025 17:11 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari BBK5 Banjar Sugihan 1 tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dalam rangka mempromosikan Kampung Wisata DjoKer (Djowo-Korea) yang terletak di Kelurahan Banjar Sugihan, RW 1 RT 2, Mahasiswa KKN-BBK 5 Universitas Airlangga Kelompok 1 Banjar Sugihan menggelar Lomba Mewarnai untuk PAUD dan TK dengan tema "Kampung DjoKer Wisata Andalan Keluarga". Lomba mewarnai ini bukan sekadar ajang kompetisi biasa, melainkan sebuah langkah strategis untuk memperkenalkan keunikan Kampung Wisata DjoKer kepada masyarakat luas. Kompetisi lomba mewarnai ini diikuti oleh lebih dari 70 peserta dari sekolah PAUD dan TK Se-Kecamatan Tandes. Anak-anak dan orang tua pendamping sangat antusias mengikuti setiap rangkaian acara.
ADVERTISEMENT
Untuk kategori PAUD, anak-anak hanya mewarnai gambar orang korea yang sedang menggunakan pakaian Hanbok (pakaian tradisional Korea). Sedangkan untuk kategori TK, anak-anak mewarnai gambar yang sudah ditentukan, sekaligus menambahkan ornamen-ornamen dari gambar yang sudah ditentukan pada kertas pengerjaan tersebut.
"Kami ingin anak-anak mengenal keindahan perpaduan dua budaya ini sejak dini melalui cara yang menyenangkan," ujar Pak Lucas, Ketua RW 1 Banjar Sugihan. "Melalui kegiatan mewarnai, mereka tidak hanya mengembangkan kreativitas, tetapi juga belajar tentang keberagaman budaya."
Kegiatan Lomba Mewarnai di Kampung DjoKer (26/1/25)
Lomba mewarnai memberikan kesempatan kepada anak-anak untuk mengekspresikan ide dan kreativitas mereka melalui warna. Mewarnai memerlukan ketelitian dan fokus, sehingga dapat membantu anak-anak untuk mengasah keterampilan motorik halus mereka, seperti koordinasi tangan dan mata.
ADVERTISEMENT
Sembari mendampingi anak yang sedang mengikuti lomba, orang tua atau pendamping juga bisa menikmati makanan, minuman, dan jajanan UMKM yang berjualan di area Kampung DjoKer. Makanan, minuman, dan jajanan yang dijual sangat beragam, mulai dari kimbab, risoles, mie chili oil, dan masih banyak lagi menu menarik yang ditawarkan dengan harga terjangkau. Tidak hanya itu, UMKM Kampung DjoKer juga menjual berbagai macam suvenir atau pernak-pernik hasil kerajinan tangan warga Kampung DjoKer sendiri. suvenir atau pernak-pernik yang sangat menarik, dijual dengan harga yang terjangkau. Kita hanya perlu merogoh kocek sebesar Rp5.000 sampai dengan Rp15.000 untuk mendapatkan 1 suvenir.
Wisatawan dapat berkunjung dan berswafoto di Kampung DjoKer tanpa dipungut biaya. Namun, apabila ingin merasakan pengalaman menggunakan Hanbok (baju tradisional Korea), Kampung DjoKer menyediakan persewaan Hanbok (baju tradisional Korea) seharga Rp20.000 yang dapat digunakan untuk berswafoto di area Kampung DjoKer. Sangat banyak spot foto yang menarik dengan dekorasi perpaduan budaya Jawa dan Korea di Kampung DjoKer ini.
Dokumentasi Dosen Pembimbing Lapangan dengan Beberapa Pembina Kampung Djoker dan Mahasiswa BBK
Dengan menggabungkan kegiatan kreatif dan wisata, lomba mewarnai dapat menjadi cara yang menyenangkan dan bermanfaat bagi pengembangan kampung wisata serta perkembangan anak-anak di sekitar kampung tersebut. Potensi kampung wisata harus kita dukung untuk mendorong pengembangan ekonomi kreatif masyarakat setempat. Dengan adanya potensi wisata yang berkembang, kualitas hidup masyarakat di kampung wisata bisa meningkat. Dukungan terhadap sektor pariwisata akan mendorong perbaikan infrastruktur, seperti halnya fasilitas umum. Selain itu, masyarakat yang terlibat dalam industri pariwisata juga memperoleh keterampilan baru, seperti pelayanan, bahasa asing, manajemen, dan pemasaran. Dengan adanya program kerja ini, mahasiswa KKN-BBK 5 Banjar Sugihan 1 berharap atas keberhasilan kampung wisata DjoKer dalam menarik wisatawan, agar menjadikan daerah tersebut lebih dikenal dan diminati.
ADVERTISEMENT