Konten dari Pengguna

Wirausaha Ternyata Belum Menjadi Pekerjaan Yang Diminati Generasi Muda!

Bambang Samiono
Lecturer at University Al Azhar Indonesia
14 Oktober 2021 18:47 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Bambang Samiono tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kuliah kewirausahaan pemuda atau KKWP 2021
zoom-in-whitePerbesar
Kuliah kewirausahaan pemuda atau KKWP 2021
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Universitas Al-Azhar Indonesia dan Kemenpora mengadakan kuliah kewirausahaan pemuda atau KKWP yang dibuka oleh Menteri Pemuda dan Olahraga RI, Dr. H. Zainudin Amali, S.E., M.Si. Rabu (06/10) secara daring. Kuliah mengenai kewirausahaan ini mengangkat topik mengenai “Restart and Reborn Your Business” turut menghadirkan berbagai narasumber kompeten di bidangnya seperti Deputi Bidang Pengembangan Pemuda Kemenpora RI, Dr. H.M. Asrorun Ni’am Sholeh, M.A., dan Owner Bebek Goreng Slamet, Zulfikri, S.Psi, M.Si. Serta Direktur Direktorat Kerjasama UAI, Dr. Bambang Eko Samiono, S.T., M.M., CHRP, Rasyid selaku Owner Gue Girang. Turut hadir juga Rektor Universitas Al-Azhar Indonesia, Prof. Dr. Ir. Asep Saefuddin, M.Sc beserta jajaran.
ADVERTISEMENT
Sebagai salah satu narasumber Dr. Bambang Eko Samiono, S.T., M.M., CHRP yang merupakan Direktur Kerjasama UAI mengemukakan dalam paparannya bahwa wirausaha ternyata belumlah menjadi pekerjaan yang diminati generasi muda Indonesia berdasarkan riset dari Global Entrepreneur Index. Meskipun pada kenyataannya persentase jumlah entrepreneur di Indonesia meningkat hingga mencapai 3 persen lebih. Namun risiko dalam entrepreneur masihlah menjadi hambatan terbesar bagi terbentuknya minat berwirausaha generasi muda di Indonesia.
Lebih lanjut Samiono menekankan, secara indeks entrepreneur terlihat Indonesia masih jauh tertinggal di urutan ke 6 negara ASEAN di atas Philipina, Myanmar dan Kamboja. Di mana dari indikator Attitude, Ability dan Aspiration yang merupakan indikator penentuan indeks tersebut, rangking nilai aspiration (Product Innovation, Proccess Innovation, High Growth, Internationazation dan Risk Capital) negara kita paling rendah diantara negara di ASEAN. Hal ini patut untuk menjadi perhatian serius dalam pengembangan kewirausahaan di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Risiko kewirausahaan yang menjadi barrier ini secara nyata dijumpai di lapangan, hal ini di perkuat dari beberapa penelitian yang merujuk pada rendahnya minat terhadap kewirausahaan tersebut. Hingga perlu peran penting Perguruan Tinggi sebagai garda depan untuk membekali calon wirausaha muda dengan lebih menyeimbangkan materi soft skill di samping hard skill untuk lebih memperkuat mindset mereka dalam menghadapi risiko. Selain itu juga harus diupayakan untuk membekali mereka dengan pengelolaan risiko dengan manajemen yang tepat, demikian pungkasnya.
Acara ini dihadiri lebih dari 200 civitas akademika di mana akan dibuka kesempatan pendanaan usaha bagi start-up baru melalui program inkubasi universitas.