Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Menyulam Kehidupan Kota: Pentingnya Ruang Terbuka untuk Warga
3 Mei 2025 16:17 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Viona Prita tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Di tengah padatnya kehidupan urban, taman kota dan ruang terbuka hijau bukan lagi sekadar pelengkap, melainkan kebutuhan yang vital. Kehadirannya menjadi paru-paru kota, ruang bernafas bagi manusia dan ekosistem, serta tempat bertemunya berbagai lapisan masyarakat dalam aktivitas sosial yang positif.
ADVERTISEMENT
Ruang terbuka seperti taman kota memberikan dampak langsung terhadap kesehatan mental dan fisik warga. Warga yang memiliki akses rutin ke ruang hijau cenderung lebih bahagia, lebih aktif, dan memiliki tingkat stres yang lebih rendah. Anak-anak bisa bermain bebas, lansia bisa berjalan santai atau sekadar duduk menikmati udara segar, sementara komunitas-komunitas bisa berkegiatan tanpa harus menyewa ruang tertutup.
Lebih dari sekadar tempat rekreasi, taman kota juga berfungsi sebagai ruang inklusi sosial. Di sana, sekat-sekat ekonomi dan status sering kali larut dalam aktivitas yang sama: senam pagi, bermain bulu tangkis, atau sekadar berbincang santai di bangku taman. Bahkan, beberapa taman kini sudah dilengkapi dengan fasilitas Wi-Fi publik, perpustakaan mini, dan area UMKM yang memperkaya fungsi sosial dan ekonomi ruang terbuka.
ADVERTISEMENT
Namun, merancang dan membangun ruang terbuka yang berkualitas tentu memerlukan perencanaan matang, termasuk penggunaan material yang tepat untuk jalur pedestrian dan arena publik. Dalam konteks ini, pemilihan bahan seperti aspal yang tahan lama dan aman bagi pejalan kaki menjadi penting, terlebih ketika harga aspal relatif stabil, memudahkan pengelolaan anggaran proyek berbasis komunitas atau CSR swasta.
Taman kota yang baik bukan sekadar ditanami pohon dan rumput, tapi juga dikelola dan dirawat dengan partisipasi warga. Banyak komunitas yang kini aktif menjadi bagian dari program adopsi taman, mengelola kebun komunitas, hingga membuat program edukasi berbasis lingkungan.
Pada akhirnya, ruang terbuka bukan soal estetika semata. Ia adalah denyut kehidupan kota yang mempertemukan manusia dengan alam, satu sama lain, dan bahkan dengan dirinya sendiri. Investasi pada ruang hijau adalah investasi jangka panjang untuk masa depan kota yang lebih sehat, ramah, dan manusiawi.
ADVERTISEMENT