Konten dari Pengguna

Berjuang Melawan Sakit: Kisah Tentang Kesetiaan dan Harapan

Odemus Bei Witono
Direktur Perkumpulan Strada, Pengamat Pendidikan, Kandidat Doktor Filsafat di STF Driyarkara, Jakarta, dan Penggemar Sepak Bola.
15 September 2024 9:32 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Odemus Bei Witono tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi sakit, kesetiaan, dan harapan, sumber: Pexels.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi sakit, kesetiaan, dan harapan, sumber: Pexels.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Hidup dalam realitas ternyata penuh tantangan yang kadang tidak terhindarkan, seperti penyakit, kehancuran, kekecewaan, dan sakit hati—itu adalah bagian dari perjalanan manusia. Namun, seperti yang diungkapkan oleh Rashida Jones (dalam BrainyQuote.com, 2024), hal yang tidak pasti adalah bagaimana kita memilih untuk melewati semua itu.
ADVERTISEMENT
Dalam setiap kesulitan, ada pilihan yang dapat dibuat, apakah menyerah pada kepedihan atau berusaha menemukan sisi baik dari pengalaman tersebut. Tekun mencari makna dan pelajaran di balik setiap masalah mungkin tidak mudah, tetapi dengan ketekunan, orang sering kali menemukan harapan dan kekuatan tidak terduga.
Domhnall Gleeson (dalam BrainyQuote.com, 2024) menambahkan bahwa kesulitan adalah bagian dari kehidupan semua orang, tanpa memandang status sosial atau kekayaan. Tidak ada yang kebal dari hari-hari buruk, masalah kesehatan, atau tekanan emosional. Meskipun kekayaan mungkin menyelesaikan beberapa masalah, hal-hal seperti penyakit, kekhawatiran, dan cinta tetap menjadi tantangan yang akan menghampiri kita pada setiap tahap kehidupan.
Hal demikian menunjukkan bahwa kesulitan hidup adalah sesuatu yang universal, tetapi cara menghadapi—baik dengan ketabahan, pengharapan, atau cinta—akan menentukan bagaimana kita melewati setiap rintangan.
ADVERTISEMENT
Pada tanggal 13 September 2024, saya berada di Bekasi dan diminta mendoakan orang-orang yang sedang sakit. Saat berdoa, saya merasakan kehadiran belas kasih Tuhan, melihat bagaimana banyak orang di sekeliling tampak mendapatkan penghiburan dan keteguhan dalam iman mereka.
Doa bersama secara tulus seolah-olah menjadi jalan bagi mereka dalam meraih ketenangan batin dan menemukan harapan baru di tengah kesulitan yang dialami. Suasana penuh harapan dan ketenangan itu terasa nyata, memberikan kekuatan yang tidak hanya dirasakan oleh orang sakit, tetapi juga oleh semua yang hadir.
Di sisi lain, pengalaman tersebut tidak hanya meneguhkan mereka, tetapi juga memberikan dampak mendalam bagi saya sendiri. Saya merasa turut diteguhkan dalam keyakinan bahwa Tuhan melalui belas kasih memberikan yang terbaik bagi setiap makhluk ciptaan-Nya.
ADVERTISEMENT
Dalam doa itu, ada keyakinan bahwa kasih Tuhan melampaui segala kelemahan dan keterbatasan manusia. Harapan saya sederhana namun dalam, bahwa di tengah semua penderitaan dan ketidakpastian hidup, Tuhan akan selalu hadir dengan kasih dan rahmat-Nya yang membawa pemulihan dan kedamaian bagi semua yang percaya.
Dalam kehidupan ini, seringkali kita dihadapkan pada kenyataan yang tidak pernah kita duga. Joni (bukan nama sebenarnya) teman saya adalah sosok yang menggambarkan bagaimana beratnya perjuangan melawan sakit. Gangguan pada mata kiri yang membuat penglihatannya buram hanyalah salah satu dari sekian banyak tantangan yang harus dihadapi.
Lebih dari itu, Joni juga mengalami gangguan pada ginjal, jantung, dan liver—organ-organ vital yang menentukan kelangsungan hidupnya. Namun, semua beban ini tak membuat semangatnya padam.
ADVERTISEMENT
Joni menyadari bahwa kondisinya jauh dari normal, namun dia tidak membiarkan hal tersebut menghancurkan semangat hidupnya. Alih-alih terperosok dalam keputusasaan, dia memilih untuk berserah diri kepada Tuhan. Dia yakin bahwa dalam setiap cobaan, selalu ada tangan Tuhan yang bekerja, meski dalam wujud yang mungkin belum sepenuhnya dimengerti.
Kepasrahan Joni bukan berarti dia berhenti berjuang. Secara disiplin, dia tetap minum obat dan menjalani perawatan medis yang dibutuhkan. Baginya, mukjizat Tuhan dapat hadir dalam berbagai bentuk, termasuk dalam proses penyembuhan yang mungkin tidak selalu instan. Kesetiaan Joni pada proses ini, disertai dengan keyakinan bahwa Tuhan menyediakan yang terbaik pada waktu-Nya, menjadi sumber kekuatan bagi dirinya.
Dari kisah Joni, kita belajar bahwa dalam kondisi sesulit apapun, harapan dan iman adalah kunci yang menjaga semangat tetap hidup. Sakit memang tidak bisa dihindari, tetapi cara menghadapi sakit itulah yang menentukan kualitas hidup kita. Joni adalah contoh nyata bahwa kesetiaan kepada Tuhan dan keteguhan hati dalam menghadapi ujian dapat membawa ketenangan, meskipun kondisi fisik tidak selalu mendukung.
ADVERTISEMENT
Semoga kita dapat meneladani sikap Joni, yang terus berharap dan percaya pada kebaikan Tuhan, seraya menjalani setiap detik hidup dengan sabar dan penuh harapan. Pada akhirnya, setiap cobaan akan berakhir dengan keindahan pada waktunya, selama kita tetap setia dan percaya pada rencana besar yang Tuhan siapkan.