Konten dari Pengguna

Esensi Pendidikan Nilai dalam Lingkup Sekolah

Odemus Bei Witono
Direktur Perkumpulan Strada, Pengamat Pendidikan, Kolumnis, Cerpenis, Kandidat Doktor Filsafat di STF Driyarkara, Jakarta, dan Penggemar Sepak Bola.
11 Januari 2025 13:34 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Odemus Bei Witono tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Suasana menyenangkan di sekolah, sumber: Pexels.
zoom-in-whitePerbesar
Suasana menyenangkan di sekolah, sumber: Pexels.
ADVERTISEMENT
Dalam pengalaman sebagai praktisi pendidikan, saya memandang esensi pendidikan nilai memegang kunci keberhasilan murid dalam meraih cita-cita. Nilai-nilai kehidupan seperti kejujuran, ketulusan, kerendahan hati, dan etos belajar yang kuat merupakan locus atau tempat yang subur, yang memungkinkan murid belajar di ruang-ruang kelas secara optimal dan menyenangkan.
ADVERTISEMENT
Kepribadian baik menjadi sarana penting dalam menimba ilmu. Dalam kepribadian berkualitas terkandung ketenangan batin. Ketenangan hati dan budi tentu saja mampu menyerap pengetahuan lebih dalam dan mem-bumi.
Para peneliti di banyak laboratorium, terbiasa bekerja dalam hening, tidak banyak bicara tetapi hasilnya berkualitas. Demikian juga para dokter, insinyur, arsitek, dan analis membutuhkan banyak ketenangan dalam mengoptimalkan kerja mereka. Mereka terlatih menjadi orang hebat, karena sudah terbiasa membangun habitus baik sejak mengenyam pendidikan dasar dan menengah.
Oleh karena itu pendidikan dalam praksis pada satu sisi sungguh membutuhkan ruang hening dalam belajar, dan juga butuh ruang ramai untuk merayakan keberhasilan bersama di sisi yang lain. Dinamika demikian tentu saja menarik karena ketenangan batin dan kegembiraan bersama menjadi kunci dalam menyerap banyak pengetahuan dan pengertian akan kehidupan.
ADVERTISEMENT
Kapan saatnya sekolah menjadi hening? Tentu saja saat belajar di kelas. Ada tiga prinsip yang jelas perlu dilakukan yakni satu berbicara yang lain mendengarkan; tidak membiarkan ketidakberesan terjadi; kejujuran & keterbukaan selalu diutamakan; dan satu tuntutan disiplin.
Kata-kata kunci prinsip dan tuntutan tersebut yang membuat modul ajar dapat disampaikan secara optimal. Saya masih ingat, dan pernah melihat tiga prinsip dan satu tuntutan itu ditempel di atas papan tulis di sebuah SMA swasta terkenal di kota Nabire, Papua Tengah. Dampaknya jelas, sekolah tersebut menjadi tertib dan maju seiring dengan perubahan zaman.
Tiga prinsip satu tuntutan, sumber: Dok. Pribadi.
Dalam terminologi Pendidikan nilai tidak bisa diabaikan begitu saja dalam membangun karya pendidikan. Sekolah sehebat apapun akan hancur kalau tidak mempunyai nilai-nilai keutamaan yang mau diperjuangkan. Sekolah yang berbasis pada nilai-nilai kehidupan membuat sekolah menjadi hidup dan menyala, karena dari sekolah itu akan terpancar aura positif formasi kebaikan bagi generasi muda.
ADVERTISEMENT
Dalam pendidikan nilai guru-guru merupakan pelita yang menjadi pemantik inspirasi bagi model kebaikan. Oleh karenanya keteladanan guru menjadi hal penting dan tidak bisa diabaikan.
Cara berjalan, duduk, bersikap, bertutur kata, dan bertindak guru menjadi bahan baku pembelajaran yang dapat dilihat para murid secara langsung. Pengetahuan dapat dipelajari, tetap cara hidup pendidik adalah praktik langsung yang dapat menginspirasi para murid untuk melakukan transformasi diri menjadi lebih baik.
Selain pendidik, lingkungan belajar dapat menentukan pertumbuhan para murid. Lingkungan kondusif pasti banyak membantu dalam mengembangkan bakat dan talenta mereka. Lingkungan kondusif mencakup keluasan sekolah, ruang kelas memadai, ada lapangan, aula, perpustakaan, taman hijau, aneka laboratorium, ruang konseling, klinik sederhana, dan kantin.
ADVERTISEMENT
Pergaulan interaksi antara murid-murid, murid-guru, dan guru-guru hendaklah berjalan harmonis. Keharmonisan ibarat nada yang berbeda-beda namun ketika dinyanyikan bersama dapat menghasilkan nyanyian yang merdu.
Pendidikan nilai akan semakin bagus jika didukung oleh sistem yang baik, by design ada perencanaan yang matang. Sistem tersebut dibuat berdasarkan visi-misi, dan nilai-nilai dasar lembaga yang jelas. Sistem yang terbentuk dalam praksis bisa dioperasionalkan melalui rencana strategis yang terukur. Oleh karenanya sekolah perlu membuat indikator kinerja utama sehingga nilai-nilai lembaga yang terkandung dalam visi misi sekolah dapat diwujudkan dengan baik.
Sebagai catatan akhir, esensi pendidikan nilai merupakan suatu hal yang esensial dalam menunjang keberhasilan suatu karya formatif. Nilai-nilai kehidupan ibarat locus atau tempat penyemaian pendidikan karakter terhadap para murid.
ADVERTISEMENT
Semoga banyak sekolah menerapkan pendidikan nilai dalam memproses berbagai pengetahuan yang diajarkan di dalam ruang-ruang pembelajaran. Dengan demikian para murid dapat bertumbuh menjadi pribadi cerdas dan berkarakter yang di kemudian hari dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan lebih tinggi, atau seandainya mereka langsung bekerja, dapat aktif dalam kehidupan bermasyarakat.