Guru Penggerak sebagai Pemimpin Mentor Perubahan

Odemus Bei Witono
Direktur Perkumpulan Strada, Pengamat Pendidikan, Mahasiswa Doktoral Filsafat di STF Driyarkara, Jakarta, dan Penggemar Sepak Bola.
Konten dari Pengguna
16 Desember 2022 10:38 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Odemus Bei Witono tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Koleksi Foto Pribadi: Bunga anggrek cermin kepemimpinan yang berproses menawarkan keindahan pada saatnya.
zoom-in-whitePerbesar
Koleksi Foto Pribadi: Bunga anggrek cermin kepemimpinan yang berproses menawarkan keindahan pada saatnya.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Prolog
Suatu pertanyaan dari seorang kawan pendidik mengenai gagasan guru penggerak membuat penulis merenung lebih dalam terkait model kepemimpinan dalam sekolah. Memang tidak mudah mencari seorang pimpinan sekolah yang mampu menggerakkan keseluruhan personalia pendidik dan kependidikan dalam mengelola karya pendidikan. Perlu proses pengaderan agar di masa depan organisasi sekolah mendapatkan pemimpin andal yang mampu menjadi penggerak lembaga. Lantas pengaderan sekolah macam apa yang perlu dibuat oleh pengurus yayasan atau dinas pendidikan terkait?
ADVERTISEMENT
Pemimpin Mentor (selanjutnya cukup disebut mentor)
Saya sebagai pemerhati pendidikan tertarik dengan gagasan Maxwell terkait mentoring. Gagasan yang ditawarkan jelas, yaitu mentor sebagai pemimpin inspiratif yang membantu "anak buah" bertumbuh bersamanya. Dalam konteks pendidikan, kepemimpinan mentor sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas personalia pendidik, dan tenaga kependidikan.
Sekolah yang dipimpin oleh kepala sekolah bersama para wakil akan maju dan berkembang -- dalam praksis -- sangat bergantung pada kemampuan pemimpin dalam menerjemahkan visi atau misi yayasan/atau dinas pendidikan terkait. Oleh karenanya mentor di sekolah perlu dipersiapkan dalam berbagai bentuk program kaderisasi guna mengembangkan dimensi kepemimpinan sekolah.
Mentor diharapkan mampu memberikan instruksi jelas dan terukur; mendemonstrasikan segala teori atau gagasan ke dalam tindakan aktivitas konkrit; bisa menguji, mendalami, mengembangkan; dan akhirnya mempertanggungjawabkan apa saja yang dilakukan.
ADVERTISEMENT
Mentor dapat membuat seseorang kader berdaya di masa depan. Dia menjadi teladan; memberikan peluang berupa pengalaman bagi kandidat untuk membantu pemimpin/atasannya entah sebagai assistant atau wakil; diberikan kesempatan untuk tampil; dan akhirnya jika sudah dinilai mampu, dapat diberi tanggung jawab penuh dalam melaksanakan jabatan tertentu, dengan tetap dipantau.
Mentor sebagai leader merupakan penanggungjawab atas pengaderan bagi calon-calon pimpinan masa depan. Hal itu dapat dipahami karena mentor dalam tradisi Yunani klasik dipahami sebagai orang tua kaya pengalaman, dan dapat mendidik kaum muda yang belum berpengalaman.
Mentor yang baik selain memberikan pengetahuan teoretis juga pengalaman menjadi seorang pemimpin. Dia memahami cara memberikan motivasi kerja, berikut kiat-kiat terbaik; lalu memantau apa yang mereka kerjakan secara cermat. Dia juga dapat melakukan evaluasi dan refleksi karya dengan memberikan masukan yang diperlukan.
ADVERTISEMENT
Mentor berkualitas mampu melahirkan pemimpin baru. Dia juga dapat memperluas lingkaran pengaruh yang dimiliki pada diri kader-kader terdidik. Jika dari antara pendidik, dan tenaga kependidikan ada yang berbakat sebagai calon pemimpin, segera diproses, lalu yang bersangkutan diminta mengikuti aneka kursus kepemimpinan, atau kuliah di jenjang lebih tinggi sesuai kebutuhan lembaga. Mereka selama masa pendampingan dievaluasi secara individual dengan cara seksama. Pemimpin senior tidak boleh mengandaikan begitu saja bahwa calon pemimpin mentor akan bertumbuh seiring perjalanan waktu.
Formasi Kepemimpinan
Formasi kepemimpinan dalam banyak segi melihat kebutuhan manajerial dalam suatu organisasi. Kebutuhan adanya pemimpin mentor terkait erat dengan pengembangan sumber daya manusia. Kegiatan pengembangan sumber daya manusia biasanya terkait dengan penyeleksian kandidat, desain pekerjaan, manajemen kinerja, perencanaan jenjang karir, aneka pelatihan, pekerjaan yang ditangani, dan pembinaan.
ADVERTISEMENT
Dalam formasi personalia, mentor perlu menyeleksi, memilih, dan mengkader karyawan potential. Pengaderan karyawan dapat dimulai sejak karyawan diterima masuk kerja sebagai karyawan kontrak. Mereka selama satu atau dua tahun dibekali melalui diklat, merancang bahan ajar/ pekerjaan, praktik mengajar/bekerja, dan mengevaluasi serta merefleksikan apa saja yang dilakukan di lingkungan pendidikan. Setelah mengalami proses pendampingan, karyawan yang dinilai layak dapat diterima sebagai guru atau karyawan tetap dan diberikan tugas penuh sebagai pendidik atau tenaga kependidikan.
Dalam tingkatan berjenjang di sebuah lembaga pendidikan, pemimpin yang berjiwa melayani dibentuk melalui proses kaderisasi yang berkelanjutan agar “menguasai” medan pekerjaan yang dipercayakan supaya dia dapat bertanggungjawab atas apa yang dilakukan dalam mengemban tugas dan fungsinya.
ADVERTISEMENT
Program Guru Penggerak
Mentor bukan bos yang harus dilayani. Mentor merupakan penggerak sekolah yang tidak segan-segan memberikan resep kepemimpinan yang dijalani guna memajukan lembaga. Dalam konsep pendampingan, para guru dalam tugas keseharian dapat menjadi mentor, saling memberikan pengetahuan dan keterampilan supaya mereka dapat maju bersama. Seorang yang cakap dan mampu mengorganisir sekolah dipilih sebagai pemimpin mentor, entah sebagai wakil atau kepala sekolah.
Program guru penggerak sebenarnya tidak berbeda dengan gagasan mentoring. Keduanya sama-sama berfungsi dalam pengaderan bagi calon-calon pemimpin perubahan. Guru penggerak yang juga adalah mentor diharapkan bukan hanya menjadi agen perubahan, tetapi juga menjadi pemimpin yang melahirkan generasi berikutnya.
Para guru untuk menjadi penggerak perlu dipersiapkan karena mereka akan menjadi aktor utama dalam menggerakkan ekosistem pendidikan di tingkat sekolah. Guru penggerak sebagai pemimpin mentor, seharusnya dalam formasi struktural diprioritaskan menjadi wakil atau kepala sekolah di masa depan. Oleh karenanya, untuk percepatan formasi guru penggerak, diharapkan pemerintah bersama pengurus yayasan, dan dinas terkait mengadakan program pengaderan bersama secara simultan dan bertahap yang melibatkan akademisi dari kampus-kampus terpercaya.
ADVERTISEMENT
Para pendidik yang dipilih kemudian dibina oleh pemimpin mentor yang dibentuk oleh pemerintah bersama pelatih ahli, dan/atau akademisi. Jika pengaderan itu dilakukan secara berkesinambungan, maka sekolah unggul dalam jumlah besar, potensial tercapai karena di masing-masing sekolah terdapat guru-guru penggerak yang terlatih.
Epilog
Sebagai catatan akhir pengembangan kepemimpinan sekolah perlu dilakukan sejak dini. Dalam sejarah, umumnya pengembangan diri yang dilakukan secara optimal tidak mengkhianati hasil.
Butuh kerja cerdas untuk melahirkan pemimpin-pemimpin baru. Proses pengaderan jelas, yaitu sejak orang itu diterima ke dalam ekosistem pendidikan, dan selanjutnya dibina secara berkesinambungan.
Sangat diharapkan bahwa, melalui program pengaderan mentor lahir banyak guru penggerak yang mampu menggerakkan, dan membawa lembaga pendidikan mencapai kualitas terbaik.
ADVERTISEMENT
Para guru penggerak merupakan pemimpin mentor, yang potensial menjadi pimpinan sekolah di masa depan. Mereka adalah penggerak, dan mentor utama dalam satuan pendidikan. Mereka diharapkan mampu membawa perubahan baik bagi sekolah yang ditangani.