Konten dari Pengguna

Kebutuhan Adanya Program Studi Animasi di Sekolah Menengah Kejuruan

Odemus Bei Witono
Direktur Perkumpulan Strada, Pengamat Pendidikan, Kolumnis, Cerpenis, Kandidat Doktor Filsafat di STF Driyarkara, Jakarta, dan Penggemar Sepak Bola.
1 November 2022 14:25 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Odemus Bei Witono tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto: Dokumentasi Strada Damos, Tim Animasi, guru & murid di Studio
zoom-in-whitePerbesar
Foto: Dokumentasi Strada Damos, Tim Animasi, guru & murid di Studio
ADVERTISEMENT
Prolog
Beberapa waktu yang lalu, seorang pendidik berjumpa dengan seorang murid Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang mempunyai hobby menggambar bernama Jane (bukan nama sebenarnya). Guru itu memuji kemampuan Jane, dan setelahnya bertanya, “Jane lukisan kamu bagus sekali. Kamu berbakat. Jane nanti kamu kalau besar bercita-cita mau jadi apa dan siapa?” Jane dengan polos menjawab, “Pak guru, saya mau jadi orang baik saja.” Guru menanggapi dengan antusias, “Wah bagus itu, salah satu cara kerja orang baik di zaman digital, adalah membuat animasi. Kamu sebagai animator bisa memberikan pesan-pesan kebaikan melalui gambar bergerak lho.” Jane hanya tersenyum, mungkin dia bingung animator seperti apa ya?
ADVERTISEMENT
Perkembangan dunia digital, di era new normal semakin masif berkembang. Banyak produk digital yang diluncurkan dalam Dunia Usaha Dunia industri (DUDI). Perkembangan platform digital, yang menggunakan jaringan internet pun merebak dalam berbagai macam bentuk media sosial, dan website bisnis yang mempunyai jangkauan begitu luas. Kebutuhan ahli di bidang animasi multimedia pun meningkat. Saat ini sudah lebih seratus Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang membuka Program Studi (Prodi) Animasi. Beberapa SMK berkualitas yang membuka Prodi Animasi antara lain SMK Strada Daan Mogot Tangerang, SMKN 2 Cimahi, SMKN 5 Malang, dan SMKN 71 Jakarta.
Konsep Animasi
Dalam analisis Walt Disney (1901-1966) animasi dapat digunakan untuk menjelaskan apa pun yang mampu dibayangkan oleh pikiran manusia. Fasilitas animasi tersebut menjadi media atau sarana komunikasi yang sangat fleksibel, eksplisit, dan dirancang untuk percepatan apresiasi massa. Dengan bantuan teknologi animasi, suatu pesan dapat disebarkan secara cepat melalui multimedia. Untuk menunjang pengadaan teknologi Animasi, DUDI membutuhkan orang yang kreatif, dan mampu berpikir di luar imajinasi yang biasa-biasa saja. Seorang animator terkenal, Tony White (dalam goodreads.com, 2022), mengungkapkan, bahwa rahasia dari semua produk animasi baru dan inovatif adalah berpikir di luar kotak, menjelajahi batas-batas ide dan ekspresi baru.
ADVERTISEMENT
Dalam beberapa sumber referensi, animasi dipahami sebagai seni yang dapat menghidupkan ilustrasi sebuah benda mati atau karakter. Animasi -- dalam realitas teknologis -- dapat juga disebut sebagai gambar bergerak yang terbentuk dari kumpulan gambar yang disusun secara berurutan. Gambar yang disusun secara berurutan jika digeser satu persatu, maka akan muncul semacam efek gerakan dari objek gambar itu sehingga, tercipta gambar bergerak yang dinamakan animasi atau kartun.
Animasi berhubungan dengan gambar dan storytelling. Pembuatan produk animasi membutuhkan proses kreativitas yang tinggi supaya hasil kerja menjadi unik dan menarik secara visual. Para murid yang mau belajar animasi diharapkan berbakat menggambar (tidak harus hebat), tekun belajar teknologi, rajin mengasah kreativitas untuk membuat karya portofolio, tidak buta warna, dan mempunyai peralatan pendukung.
ADVERTISEMENT
Animasi dalam Kurikulum SMK
Foto: Dokumentasi Strada Damos, Tim Motion Graphic
Prodi Animasi -- dalam struktur program & kompetensi keahlian Kurikulum Merdeka -- termasuk pada bidang keahlian seni dan ekonomi kreatif. Prodi Animasi SMK merupakan jurusan yang mempelajari teori dan teknik dalam membuat, animasi 2D, 3D, film, games, dan bidang lainnya yang menggunakan konten animasi.
Para guru produktif mendukung perkembangan peserta didik untuk mempunyai keterampilan mendisain program-program animasi kreatif, mulai dari model sederhana hingga yang rumit, tetapi masih dalam batasan kurikulum.
Mereka dalam belajar dibantu berbagai perangkat lunak disain terkini. Secara mental kerja, mereka pun dipersiapkan sehingga kemampuan daya saing, baik secara personal, maupun dalam kerja tim dapat teruji.
Implementasi Pembelajaran Animasi
Para murid selama belajar di SMK perlu mempunyai spirit belajar yang tinggi tanpa henti, artinya terus belajar, dan berinovasi. Kalau mental yang demikian sudah dipunyai, maka murid sudah siap mengembangkan diri secara lebih baik.
ADVERTISEMENT
Para murid pada Prodi Animasi mempelajari aneka teori dan teknik digital drawing, pembuatan animasi dua dan tiga dimensi (2D & 3D), motion graphic, videography, proses digital, dan produk kreatif kewirausahaan.
Selain mempelajari teori, para murid Prodi Animasi berkesempatan terlibat dalam projek secara langsung melalui program wajib yaitu Program Magang selama enam bulan, dan Praktik Kerja Lapangan (PKL) sekitar tiga sampai empat bulan. Program Magang enam bulan agar dapat berjalan lancar membutuhkan keterbukaan dunia usaha dan industri, agar tempat usaha mereka -- melalui program kerja sama -- dapat dijadikan arena edukatif pembelajaran “karyawan magang.”
SMK pada Prodi Animasi juga menyediakan studio untuk mengerjakan aneka projek Animasi yang diatur dalam Teaching Factory (TEFA). Perusahaan-perusahaan besar maupun kecil diharapkan mendukung program TEFA melalui pesanan produk animasi. Dalam studio mereka mengerjakan berbagai bidang projek pesanan seperti film animasi, video profil, motion graphic, game, desain grafis dan lain-lain. Dengan adanya aneka projek yang dikerjakan, mereka semakin terlatih merancang konsep animasi, dan bekerja mendisain apa yang dipikirkan.
ADVERTISEMENT
Epilog: Kesimpulan
Sebagai catatan akhir, Prodi Animasi pada SMK sangat dibutuhkan guna menyiapkan tenaga kerja terampil tingkat menengah yang menguasai teknologi multimedia. Para murid setelah lulus diharapkan dapat membuat gambar 2D/3D animator, 2D background artist, 3D modeling artist, compositor. Selain itu, mereka juga dapat berkarir di bidang ilustrasi, motion graphic, desain grafis, dan desain video games.
Semoga banyak anak muda, khususnya yang saat ini sedang bersekolah di SMP tertarik mengambil Prodi Animasi di SMK. DUDI saat ini membutuhkan tenaga terampil bidang animasi-multimedia. Dengan tersedianya banyak tenaga terampil, maka percepatan pembangunan teknologi di Indonesia pun makin maju, dan berkembang.