Konten dari Pengguna

Manfaat Belajar dalam Pengembangan Potensi Manusia

Odemus Bei Witono
Direktur Perkumpulan Strada, Pengamat Pendidikan, Kolumnis, Cerpenis, Kandidat Doktor Filsafat di STF Driyarkara, Jakarta, dan Penggemar Sepak Bola.
18 Maret 2024 9:41 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Odemus Bei Witono tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi manusia belajar kapan dan di mana pun, sumber: Pexels,
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi manusia belajar kapan dan di mana pun, sumber: Pexels,
ADVERTISEMENT
Manfaat belajar dan pengembangan potensi manusia merupakan hal penting dalam meningkatkan kualitas diri serta membangun individu yang tangguh. Orang yang memiliki hasrat kuat dalam belajar akan mengubah realitas dirinya menjadi pembelajar. Orang itu haus akan pengetahuan baru dan pengalaman yang memperkaya. Dengan berbagai langkah pembelajaran, seseorang tidak hanya menambah wawasan dan keterampilan, tetapi juga membentuk karakter kuat dan sikap positif terhadap kehidupan.
ADVERTISEMENT
Proses belajar membuka pintu untuk penemuan diri tak terbatas, memperluas pandangan tentang dunia, dan membuka peluang-peluang baru yang belum terpikirkan sebelumnya. Ketika seseorang menjadi pembelajar, orang itu tidak hanya tumbuh secara pribadi, tetapi juga memberi kontribusi positif pada masyarakat di sekitarnya dengan berbagi pengetahuan, keterampilan, dan inspirasi. Oleh karena itu, belajar bukan hanya sebuah aktivitas, tetapi sebuah perjalanan yang tak pernah berakhir menuju pertumbuhan dan pemenuhan potensi yang sesungguhnya.
Banyak orang masih sering kali bertanya-tanya, "Untuk apa belajar?" Beberapa di antara mereka bahkan memutuskan untuk berhenti belajar karena merasa hidup mereka sudah cukup. Namun, penting untuk diingat bahwa belajar tidak hanya tentang kemampuan manusiawi, melainkan tentang menimba pengetahuan untuk memperluas pemahaman tentang dunia ini.
ADVERTISEMENT
Sebagai analogi, ada sebuah kisah tentang seseorang yang memiliki seekor keledai dalam Shake off Your Problems yang terjatuh ke dalam jurang. Meskipun dia berusaha keras, dia tidak mampu mengeluarkan dan akhirnya memutuskan untuk menguburnya hidup-hidup.
Dalam kisah tersebut, tanah terus dituangkan ke keledai yang terperangkap. Meskipun terasa berat, keledai tidak menyerah, melainkan melepaskan dan menginjak tanah tersebut, sehingga dia bisa melangkah maju. Bahkan ketika beban semakin bertambah, dia tetap berusaha melepaskannya dan melanjutkan perjalanan.
Ilustrasi keledai yang selamat dari jurang yang dalam, sumber: Pexels.
Akhirnya, menjelang siang, keledai itu ditemukan merumput di padang rumput yang hijau. Kisah ini mengajarkan bahwa melalui proses belajar, seseorang menjadi lebih terampil dalam memahami berbagai situasi. Dengan latihan yang berkelanjutan, seseorang menjadi lebih tangguh dalam pengembangan diri.
ADVERTISEMENT
Artinya, semakin seseorang belajar, semakin besar potensi dirinya untuk membantu orang lain dengan pengetahuan atau keterampilan yang dimiliki. Melalui perjalanan belajar yang tak pernah berakhir, seseorang dapat menjadi agen perubahan yang positif dalam masyarakat, karena mereka memiliki pemahaman yang lebih dalam tentang dunia dan memiliki keterampilan yang diperlukan untuk mengatasi berbagai tantangan.
Mahatma Gandhi pernah menyatakan, "Hiduplah seolah-olah kamu akan mati besok," sebuah kutipan yang meresap dalam jiwa banyak orang sebagai panggilan untuk hidup dengan keberanian dan intensitas yang penuh. Hal ini menggugah untuk tidak menyia-nyiakan satu momen pun, untuk menyertakan dalam setiap langkah keberanian dan tujuan yang tulus manusia.
Begitu juga, dalam ucapan Gandhi yang lain, "Belajarlah seolah-olah Anda akan hidup selamanya," dia menerangi pentingnya pembelajaran yang berkelanjutan dalam kehidupan manusia. Setiap hari adalah kesempatan baru untuk menambah pengetahuan, meningkatkan keterampilan, dan menjelajahi dunia dengan rasa ingin tahu yang tak pernah reda.
ADVERTISEMENT
Melalui proses belajar yang tak pernah berakhir, seseorang menemukan keajaiban bahwa tidak ada batasan yang mengikat pengetahuan yang dapat diperoleh. Dengan setiap halaman yang dirobek dari buku Gandhi atau karya-karya lainnya, seseorang tidak hanya menyerap kata-kata bijaknya, tetapi juga dia mengembara dalam lautan pengetahuan yang tak terhingga.
Manusia diingatkan untuk terus bergerak maju, melampaui batas-batas kenyamanan, dan menyadari bahwa hidup adalah perjalanan tak berujung menuju pemahaman yang lebih dalam tentang dunia dan diri sendiri.
Ilustrasi belajar terus menerus hingga akhir hayat, sumber: Pexels.
Belajar terus menerus hingga akhir hayat artinya setiap tarikan nafas seseorang merupakan asupan pengetahuan, baik melalui apa yang didengar, dilihat, maupun dialami dalam keseharian. Refleksi harian menjadi kunci dalam menambah pengetahuan, karena sejatinya manusia adalah makhluk pembelajar. Oleh karena itu, orang tidak perlu sungkan dalam mengembangkan diri, melainkan harus terus memperkaya diri dengan pengetahuan baru.
ADVERTISEMENT
Belajar tidak hanya tentang akuisisi pengetahuan semata, tetapi juga merupakan kunci utama dalam mengembangkan potensi manusia. Dengan setiap informasi baru yang dipelajari dan setiap keterampilan yang diperoleh, seseorang dapat membuka pintu menuju kesempurnaan hidup.
Ketika pengetahuan dikombinasikan dengan tindakan baik, hal ini menandakan arah maju yang jelas dalam perjalanan kehidupan. Semakin mampu dan cerdas seseorang, semakin besar pula peluang untuk berbagi kebaikan dengan sesama, menciptakan lingkungan yang lebih baik dan membawa dampak positif bagi masyarakat secara keseluruhan.
Ilustrasi belajar dari alam, sumber: Pexels.
Pengembangan potensi manusia tidak hanya tentang mencapai tujuan individual, tetapi juga tentang memberikan kontribusi yang berarti bagi kehidupan. Dengan memanfaatkan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki, seseorang dapat menjadi agen perubahan yang positif dalam masyarakat.
ADVERTISEMENT
Melalui tindakan nyata dan sikap yang baik, seseorang dapat menginspirasi orang lain untuk mengikuti jejak yang sama, menciptakan lingkungan di mana kolaborasi dan pertumbuhan bersama menjadi kunci utama. Oleh karena itu, belajar bukan hanya tentang diri sendiri, tetapi juga tentang bagaimana manusia dapat menggunakan potensi yang dimiliki untuk memperbaiki dunia sekitar.