Konten dari Pengguna

Memaknai Belajar Kelompok Siswa

Odemus Bei Witono
Direktur Perkumpulan Strada, Pengamat Pendidikan, Kolumnis, Kandidat Doktor Filsafat di STF Driyarkara, Jakarta, dan Penggemar Sepak Bola.
14 Juli 2024 8:55 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Odemus Bei Witono tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Belajar Kelompok, memahami bersama dalam satu layar, sumber: Pexels.
zoom-in-whitePerbesar
Belajar Kelompok, memahami bersama dalam satu layar, sumber: Pexels.
ADVERTISEMENT
Joni, bukan nama sebenarnya, sering diajak teman-teman agar bersedia belajar kelompok sepulang sekolah. Tanpa ragu, Joni mengikuti ajakan mereka untuk belajar bersama di rumah salah satu teman. Setelah sesi belajar, mereka biasanya mengisi waktu dengan bermain dan bernyanyi, terutama karena ada teman Joni yang mahir bermain gitar. Setelah dirasa cukup, mereka pun pulang ke rumah masing-masing.
ADVERTISEMENT
Joni merasa lelah, lalu langsung tidur, dan keesokan harinya kembali bersekolah. Dalam seminggu, Joni mengikuti belajar kelompok sekitar tiga kali. Namun, hasil akademis tidak sesuai harapan; nilai ujian atau assessment Joni justru menurun. Menyadari adanya kesalahan dalam metode belajar, Joni mulai mencari solusi.
Dalam mengatasi masalah ini, Joni merefleksikan dan mengevaluasi metode belajarnya. Dia menyadari pentingnya keseimbangan antara belajar kelompok dan belajar mandiri. Joni kemudian memutuskan, menggabungkan kedua metode tersebut dengan cara konsisten dan terstruktur.
Hasilnya, peningkatan signifikan pada pemahaman dan pengetahuan terjadi. Pengetahuan Joni bertambah dua kali lipat dan pengertian terhadap materi semakin mendalam. Hal tersebut menunjukkan bahwa pengulangan atau repetisi dalam belajar sangat penting guna memperkuat pemahaman materi.
ADVERTISEMENT
Pengalaman Joni mengungkapkan bahwa belajar kelompok memiliki manfaat signifikan dalam aspek sosial. Melalui belajar bersama, Joni dapat bertukar ide, memperkaya pemahaman, dan memperkuat hubungan sosial. Belajar kelompok (dalam explico.sg, 2022) membantu siswa mempertahankan pengetahuan dengan lebih baik.
Belajar mandiri, meningkatkan pemahaman akan pengetahuan dan pengertian, sumber: Pexels.
Di sisi lain, belajar mandiri memberikan keuntungan dalam mendalami materi dan meningkatkan pemahaman individual. Kombinasi kedua metode belajar ini terbukti efektif, membuat Joni lebih siap menghadapi ujian dan tantangan akademis lainnya.
Nampak jelas bahwa pengalaman Joni menekankan pentingnya keseimbangan antara belajar kelompok dan belajar mandiri. Belajar kelompok membantu dalam pengembangan keterampilan sosial dan kolaboratif, sementara belajar mandiri memperkuat pemahaman individu terhadap materi.
Setiap siswa perlu menemukan metode belajar yang sesuai dengan kebutuhan agar hasil belajar optimal dan pemahaman materi semakin mendalam.
ADVERTISEMENT
Agar belajar kelompok menjadi menarik, siswa perlu memilih durasi waktu yang tepat, yaitu sekitar 1-2 jam, dan menyisipkan 15-30 menit untuk berbincang tentang berbagai dinamika sekolah sambil bermain gitar dan bernyanyi bersama. Belajar sambil berekreasi sejenak dapat meningkatkan semangat dan motivasi.
Setelah itu, pulanglah ke rumah masing-masing dengan membawa catatan hasil belajar kelompok. Catatan tersebut kemudian diperdalam secara mandiri agar lebih dipahami. Rumuskan hasil catatan dalam kata-kata kunci, dan dengan pemahaman baik, masukkan ke dalam memori jangka panjang supaya tidak mudah dilupakan.
Belajar kelompok dengan memperhatikan catatan-catatan penting, sumber: Pexels.
Belajar kelompok sebenarnya cukup dilakukan dua kali saja, atau bahkan cukup sekali seminggu jika perlu. Hal ini memberikan kesempatan untuk sharing pengalaman belajar mandiri, sehingga teman-teman lain dapat termotivasi belajar lebih giat. Sharing pengalaman dari teman sebaya sangat penting karena dapat membangkitkan semangat belajar mandiri dan tanggung jawab lebih kuat.
ADVERTISEMENT
Belajar kelompok dapat menjadi ajang memahami materi bersama-sama, dan sekaligus sebagai waktu bersosialisasi dan saling menginspirasi. Kegiatan ini dapat mempererat hubungan antar teman dan membuat proses belajar menjadi lebih menyenangkan dan bermanfaat. Hasilnya, pemahaman materi akan lebih baik dan motivasi belajar pun akan terus terjaga.
Belajar kelompok tidak hanya membantu dalam memahami materi pelajaran, tetapi juga mempererat hubungan antar teman dan meningkatkan kemampuan berkomunikasi. Hal ini sangat penting bagi perkembangan sosial dan emosional siswa, sehingga mereka dapat tumbuh menjadi individu seimbang, berwawasan luas, dan berempati.
Selain itu, belajar kelompok juga meningkatkan kemandirian dalam belajar jika kemampuan mengendalikan diri ada di pihak siswa. Dengan menggabungkan sesi belajar kelompok dan belajar mandiri secara baik, peserta didik dapat memaksimalkan pemahaman terhadap materi pelajaran.
ADVERTISEMENT
Siswa dapat mengulangi dan memperdalam pengetahuan yang didapat selama sesi belajar kelompok melalui belajar mandiri, sehingga pemahaman menjadi lebih kuat dan mendalam. Kombinasi demikian tidak hanya membuat proses belajar menjadi lebih efektif tetapi juga membentuk siswa disiplin dan bertanggung jawab terhadap proses belajarnya sendiri.
Sebagai catatan akhir, semoga dengan belajar kelompok, tiap individu mendapatkan dua manfaat sekaligus: belajar dan bersosialisasi. Dengan demikian, siswa akan bertumbuh menjadi pribadi yang cerdas, peduli terhadap sesama, dan berkarakter.