Konten dari Pengguna

Pembelajaran Berbasis Kasus: Meningkatkan Kepemimpinan Sekolah Holistik

Odemus Bei Witono
Direktur Perkumpulan Strada, Pengamat Pendidikan, Kolumnis, Cerpenis, Kandidat Doktor Filsafat di STF Driyarkara, Jakarta, dan Penggemar Sepak Bola.
13 November 2023 9:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Odemus Bei Witono tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber Foto: pexels-fauxels-3183197, ilustrasi pembelajaran berbasis kasus.
zoom-in-whitePerbesar
Sumber Foto: pexels-fauxels-3183197, ilustrasi pembelajaran berbasis kasus.
ADVERTISEMENT
Banyak aneka pelatihan yang dibuat untuk mengkader calon-calon kepala sekolah. Pengaderan kepala sekolah dilakukan oleh pihak pemerintah melalui kementerian yang menangani bidang pendidikan (Kemendikbudristek) atau bisa juga oleh pihak yayasan-yayasan swasta. Salah satu cara penting yang perlu dilakukan pembelajaran berbasis kasus. Pembelajaran demikian penting untuk melatih para calon kepala sekolah dalam membuat keputusan strategis, untuk jangka pendek maupun jangka panjang.
ADVERTISEMENT
Kepemimpinan Sekolah Holistik, dalam analisis Fullan (2017) dilihat sebagai kerangka komprehensif dalam praktik kepemimpinan sekolah yang memadukan pemikiran sistem ke dalamnya. Dua aspek kunci, yaitu 'Kepemimpinan Sekolah Holistik sebagai kerangka kepemimpinan' dan 'Kepemimpinan Sekolah Holistik dalam tindakan', menawarkan panduan utama untuk keberhasilan penerapan pemikiran sistem dalam kepemimpinan sekolah. Dua aspek tersebut mencakup aplikasi untuk pertumbuhan profesional pemimpin sekolah dan memberikan tips berharga bagi kepala sekolah yang bertujuan meningkatkan kualitas sekolah mereka melalui pendekatan Kepemimpinan Sekolah Holistik.
Panduan sekolah holistik antara lain meliputi pemahaman menyeluruh terhadap ekosistem sekolah, pemberdayaan pengambilan keputusan berbasis kolaborasi, penekanan pada pembelajaran berkelanjutan, pengambilan keputusan yang berbasis data, kepemimpinan yang saling terkait, pengembangan organisasi pembelajar, dan keterlibatan komunitas. Sementara itu, 'Kepemimpinan Sekolah Holistik dalam tindakan' memberikan nasihat praktis dengan memprioritaskan pertumbuhan profesional pemimpin sekolah, strategi komunikasi yang jelas, penerapan pemikiran sistem sebagai model, memberdayakan guru, menyediakan umpan balik dan sesi refleksi teratur, memanfaatkan teknologi, serta merayakan kesuksesan.
ADVERTISEMENT
Penerapan konsep Kepemimpinan Sekolah Holistik dalam kehidupan sehari-hari sekolah dapat menjadi sarana untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang menyeluruh dan berkelanjutan. Sebagai pemimpin sekolah, mengadopsi panduan ini berarti menghadirkan perubahan nyata dan memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan dan perkembangan sekolah secara keseluruhan. Dengan memperhatikan pedoman ini, kepala sekolah dapat berhasil mengimplementasikan pendekatan Kepemimpinan Sekolah Holistik untuk memajukan mutu pendidikan di sekolah mereka.
Dalam Kepemimpinan Sekolah Holistik, terdapat pembelajaran kolaboratif. Pembelajaran yang menekankan kolaborasi merupakan kunci dalam mengembangkan pemimpin pendidikan yang holistik dan efektif. Salah satu metode yang terbukti efektif adalah pembelajaran berbasis kasus, di mana pemimpin pendidikan terlibat dalam diskusi mendalam tentang situasi kehidupan nyata yang penuh kompleksitas dan ketidakpastian. Berdasarkan penelitian Shaked & Schechter (2017), metode berbasis kasus sangat direkomendasikan sebagai sarana untuk mengembangkan Kepemimpinan Sekolah Holistik di kalangan calon kepala sekolah dan kepala sekolah yang sedang menjabat.
ADVERTISEMENT
Dalam pembelajaran berbasis kasus, studi kasus disajikan dalam konteks peristiwa, orang, dan faktor-faktor yang mempengaruhi. Bagi Shaked & Schechter (2017) hal itu memungkinkan para peserta merasa terhubung secara emosional dan ada identifikasi dengan situasi yang dihadapi oleh individu atau organisasi dalam kasus tersebut. Studi kasus tidak hanya digunakan sebagai bahan pembelajaran, tetapi juga sebagai pemicu untuk merangsang minat belajar, membantu mengklarifikasi hubungan antara teori dan praktik.
Kesuksesan pembelajaran berbasis kasus perlu disadari bahwa tidak hanya bergantung pada penyajian aneka kasus. Kunci utama kesuksesan yaitu dengan cara melibatkan para pemimpin pendidikan dalam diskusi yang memberi mereka kesempatan menganalisis, mengusulkan solusi, mengevaluasi solusi potensial, memecahkan masalah, dan mengambil keputusan. Dalam konteks ini, isi kasus dan proses pembahasan saling terkait dan tidak dapat dipisahkan.
ADVERTISEMENT
Dalam analisis Shaked & Schechter (2017) pembelajaran berbasis kasus bukan hanya alat pedagogi yang efektif tetapi juga memungkinkan penerapan strategi pembelajaran aktif. Studi kasus menjadi strategi pembelajaran interaktif yang mengalihkan penekanan dari instruktur ke peserta didik, mendorong pembelajaran otonom, dan meningkatkan motivasi serta minat pelajar terhadap materi pelajaran.
Pembelajaran berbasis kasus juga dikaitkan dengan pengembangan pemikiran kritis dan kemampuan pemecahan masalah. Dalam penelitian Shaked & Schechter (2017), penggunaan pembelajaran berbasis kasus dalam program persiapan kepala sekolah terbukti berkontribusi pada pengembangan pandangan multidimensi di kalangan calon pemimpin sekolah. Pandangan ini merupakan salah satu karakteristik utama dari Kepemimpinan Sekolah Holistik.
Penting untuk dicatat bahwa penggunaan kasus nyata, yang didasarkan pada pengalaman profesional peserta, lebih bermanfaat daripada kasus fiktif. Keaslian kasus menjadi elemen motivasi utama, mengarah pada peningkatan keterlibatan dan pembelajaran bagi seluruh kelompok. Pembelajaran berbasis kasus tidak hanya terkait dengan pembelajaran berbasis masalah, tetapi juga memungkinkan peserta untuk secara kolektif merenungkan keberhasilan praktik.
ADVERTISEMENT
Dengan fokus pada peralihan dari kurang perhatian selektif ke praktik-praktik yang sukses, pembelajaran berbasis kasus memberikan panggung penelitian dan penemuan kolektif. Pembelajaran demikian mendorong pemimpin pendidikan untuk menggali kebijaksanaan implisit yang mungkin belum terungkap, membuka pintu bagi inovasi dan pengembangan yang lebih lanjut. Dengan demikian, pembelajaran berbasis kasus membuka jalan menuju Kepemimpinan Sekolah Holistik yang lebih baik dan lebih efektif.
Sebagai catatan akhir pengaderan calon kepala sekolah dibutuhkan studi kasus secara holistik. Aneka kasus yang potensial terjadi di sekolah perlu diantisipasi dan ditangani secara benar. Penanganan yang benar dapat memperlancar jalannya roda pendidikan yang terjadi di lingkungan sekolah. Kepala sekolah yang terlatih menangani kasus, merupakan pemimpin yang dapat dipercaya baik oleh pelanggan maupun pimpinan yang lebih tinggi.
ADVERTISEMENT
Latihan dan pembelajaran dalam menangani kasus, seharusnya sudah dilakukan sejak menjadi guru pemula. Lewat pendampingan guru yang lebih senior, guru muda akan bertumbuh, dan terlatih dalam mengatasi aneka kasus. Guru yang berbakat menjadi pimpinan sekolah atau kepala sekolah yang sedang menjabat perlu dipersiapkan lebih lanjut dalam bentuk kursus kepemimpinan. Kursus kepemimpinan sekolah selain berisikan manajemen sekolah, juga perlu dibuatkan studi kasus guna meningkatkan kepemimpinan sekolah holistik.