Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.99.1
4 Ramadhan 1446 HSelasa, 04 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
Pendidikan Karakter melalui Aktivitas Seni Tari
2 Mei 2024 12:18 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Odemus Bei Witono tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Pendidikan karakter melalui seni tari merupakan suatu pendekatan yang memadukan keindahan seni dengan nilai-nilai moral dan etika, yang membantu membentuk kepribadian yang kokoh dan berintegritas. Melalui proses belajar menari, siswa tidak hanya mengembangkan keterampilan fisik dan ekspresi artistik, tetapi juga memahami nilai-nilai seperti kerjasama, disiplin, kesabaran, dan rasa hormat.
ADVERTISEMENT
Bicara soal menari, saya jadi ingat pada acara sekolah di tahun 1986. Pada waktu itu saya dan teman-teman memutuskan tampil menari bersama. Awalnya, bagi beberapa dari kami, terutama para murid laki-laki seperti saya, menari terasa sulit. Mengikuti gerakan halus dan elegan bersama murid-murid perempuan terasa agak kaku. Akan tetapi, seiring berjalannya latihan, saya mulai menyadari bahwa setiap gerakan dalam tari adalah ekspresi dari perasaan dan estetika yang mendalam.
Saya menyadari bahwa tari adalah lebih dari sekadar gerakan fisik; itu adalah bahasa yang mengungkapkan emosi, narasi, dan makna. Dalam konteks seperti cerita epos Ramayana, gerakan-gerakan tari akan menjadi sangat istimewa.
Para penari tidak hanya menari untuk menghibur, tetapi juga menghidupkan kembali cerita epik tersebut. Mereka memasukkan diri mereka ke dalam ritme yang mengandung pesan moral mendalam, membawa penonton dalam perjalanan yang menginspirasi dan menggugah hati.
ADVERTISEMENT
Tarian adalah seni yang memadukan aneka gerakan teratur sesuai harmoni, menciptakan konfigurasi visual menakjubkan. Setiap gerakan yang terkoordinasi dengan baik membentuk pola indah dan bermakna.
Saat gerakan-gerakan ini dilakukan secara bersama-sama oleh sekelompok penari, keindahan tari semakin terpancar melalui harmoni dan sinergi antara mereka. Tarian bukan hanya sekadar rangkaian gerakan, tetapi juga ungkapan mendalam dari budaya, sejarah, dan emosi.
Pada suatu kesempatan di tahun 2019, saya menghadiri sebuah acara pertunjukan tari bertemakan Wangsul Klasik yang diadakan oleh komunitas seni tari Cannaya di Galeri Indonesia Kaya, yang berlokasi di salah satu pusat perbelanjaan besar di Jakarta. Acara ini merupakan perwujudan dari warisan budaya Mangkunegaran yang kaya akan sejarah dan tradisi. Saya masih mengingat dengan jelas bahwa acara tersebut dibuka oleh GRAj. Ancillasura Marina Sudjiwo, putri dari Raja Mangkunegara IX.
ADVERTISEMENT
Serangkaian penampilan tarian yang ditampilkan benar-benar memukau saya. Saya terpesona oleh keanggunan setiap gerakan yang dilakukan oleh para penari, serta kedalaman cerita yang tersirat dalam setiap langkah mereka. Melalui pertunjukan tari tersebut, saya dapat merasakan kekayaan budaya Indonesia yang begitu mendalam serta keindahan dari warisan yang terus hidup dan berkembang dari generasi ke generasi.
Kehadiran dalam acara tersebut membuka mata saya terhadap kedalaman makna dan tujuan dari tarian Jawa, yang sarat dengan pesan-pesan moral dan spiritual yang baik. Saya menyadari bahwa seperti halnya berbagai tarian tradisional di nusantara lainnya, setiap gerakan dan motif dalam tarian memiliki makna mendalam yang merangkul nilai-nilai kehidupan dan kearifan lokal.
Melalui pemahaman akan asal-usulnya, orang dapat memahami mengapa tarian-tarian itu diciptakan: sebagai sarana menyampaikan pesan-pesan mulia, memperingati peristiwa sejarah, atau bahkan sebagai ungkapan rasa syukur dan penghormatan terhadap alam dan leluhur.
Oleh karena itu, selain sebagai bentuk seni indah dan tata gerak harmonis, tarian juga merupakan ekspresi dari nilai-nilai budaya yang terkandung di dalamnya. Saya berharap bahwa setiap sekolah memiliki ekstrakurikuler tari yang dapat memfasilitasi siswa-siswa yang tertarik mengeksplorasi dunia tari.
ADVERTISEMENT
Seni tari juga menjadi sarana yang efektif dalam mengajarkan kepedulian terhadap budaya, menghormati perbedaan, serta mempromosikan rasa empati dan toleransi. Dengan demikian, pendidikan karakter melalui seni tari bukan hanya tentang menciptakan penari yang mahir, tetapi juga individu yang berbudaya, bertanggung jawab, dan memiliki kesadaran sosial tinggi.
Dengan demikian, para murid tidak hanya dapat mengembangkan keterampilan menari secara fisik, tetapi juga memahami dan menghargai kekayaan budaya yang ada di Indonesia. Hal ini akan menjadi langkah penting dalam memelihara dan mengembangkan warisan budaya bangsa untuk generasi mendatang.