news-card-video
26 Ramadhan 1446 HRabu, 26 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna

Peningkatan: Kinerja Kepala Sekolah dan Guru

Odemus Bei Witono
Direktur Perkumpulan Strada, Pengamat Pendidikan, Kolumnis, Cerpenis, Kandidat Doktor Filsafat di STF Driyarkara, Jakarta, dan Penggemar Sepak Bola.
22 Maret 2025 13:39 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Odemus Bei Witono tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi kepala sekolah dan para guru, sumber: Pexels.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kepala sekolah dan para guru, sumber: Pexels.
ADVERTISEMENT
Kepemimpinan dan relasi berkualitas berbasis kepercayaan merupakan dua faktor utama dalam meningkatkan efektivitas pendidikan. Buku Instant Turnaround! karya Harry Paul dan Ross Reck (2009) serta Trust Works karya Ken Blanchard (2013) memberikan wawasan berharga mengenai bagaimana kepala sekolah dan guru mampu membuat lingkungan belajar lebih baik bagi para murid.
ADVERTISEMENT
Dalam konteks ini, kepala sekolah dan guru bertanggung jawab memastikan kurikulum berjalan sesuai standar, dan dapat membangun budaya sekolah yang mendukung pertumbuhan akademik dan karakter murid. Kepemimpinan dan kepercayaan kokoh antara semua pemangku kepentingan sekolah menjadi fondasi yang tidak tergantikan dalam menghasilkan perubahan positif dan berkelanjutan.
Dalam Instant Turnaround!, Paul dan Reck menekankan pentingnya kepemimpinan inspiratif dan penuh energi dalam membuat perubahan cepat dan signifikan pada manajerial organisasi.
Kepala sekolah memiliki peran signifikan sebagai leader perubahan dalam lingkungan pendidikan. Mereka berfungsi sebagai administrator, dan pemimpin yang mampu mendorong inovasi, menerjemahkan dan menjalankan visi jangka panjang, serta memastikan bahwa setiap guru dan staf sekolah memiliki tujuan sama dalam mendukung pertumbuhan murid.
ADVERTISEMENT
Kepala sekolah perlu memiliki kejelasan visi mengenai pendidikan dan diharapkan mampu menginspirasi guru serta murid agar memiliki tujuan bersama. Kepemimpinan proaktif memungkinkan sekolah berkembang lebih baik dengan menetapkan kejelasan arah visioner bagi semua pihak.
Ilustrasi kejelasan visi, menuntun orang/organisasi melangkah maju, sumber: Pexels.
Visi berkualitas dapat diterjemahkan ke dalam strategi konkret yang melibatkan aneka elemen dalam komunitas sekolah, termasuk orang tua dan masyarakat sekitar. Dengan membangun budaya kolaboratif yang didasarkan pada visi karya, kepala sekolah dapat merancang ekosistem pendidikan kondusif, produktif dan penuh semangat.
Perubahan tidak akan berhasil tanpa dukungan nyata. Kepala sekolah perlu memverifikasi bahwa guru memiliki sumber daya memadai, termasuk pelatihan profesional, materi ajar yang relevan, serta lingkungan kerja menyenangkan. Tanpa dukungan ini, guru akan mengalami kesulitan dalam mengimplementasikan strategi pembelajaran inovatif.
ADVERTISEMENT
Selain itu, kepala sekolah perlu bersikap terbuka terhadap berbagai masukan dan kebutuhan tenaga pengajar, sehingga kebijakan yang diterapkan benar-benar selaras dengan kebutuhan riil di lapangan. Dengan demikian, dukungan yang diberikan selain bersifat administratif, juga mendorong pengembangan profesionalisme guru secara berkelanjutan.
Ilustrasi motivasi, membakar semangat untuk bertumbuh lebih baik, sumber: Pexels.
Motivasi adalah kunci utama dalam membuat lingkungan kerja produktif dan menyenangkan. Kepala sekolah perlu memberikan apresiasi kepada guru yang bekerja dengan baik serta mendorong inovasi dalam metode pengajaran. Apresiasi yang diberikan tidak selalu berupa insentif finansial, tetapi dapat berupa pengakuan atas dedikasi dan pencapaian mereka dalam mendidik murid.
Dengan menghadirkan budaya penghargaan, kepala sekolah dapat meningkatkan moral para guru, yang pada akhirnya akan berdampak positif pada kinerja di dalam kelas. Guru yang termotivasi cenderung lebih bersemangat dalam mengembangkan metode pembelajaran lebih kreatif dan efektif.
ADVERTISEMENT
Buku Trust Works oleh Ken Blanchard menyoroti bagaimana membangun kepercayaan dapat meningkatkan kinerja tim dan individu. Dalam konteks pendidikan, guru menjadi sosok yang dapat dipercaya oleh murid, orang tua, dan kolega. Kepercayaan ini terkait dengan hubungan interpersonal, dan menjadi dasar penting dalam membangun sistem pembelajaran efektif.
Ketika kepercayaan antara guru dan murid terjalin baik, proses pembelajaran akan menjadi lebih interaktif dan bermakna. Selain itu, guru yang dapat dipercaya juga mampu menghasilkan lingkungan belajar yang aman, di mana murid merasa nyaman bertanya, berdiskusi, dan mengekspresikan ide-ide mereka tanpa rasa takut.
Murid cenderung lebih percaya kepada guru yang menunjukkan integritas dan konsistensi dalam ucapan dan perbuatan. Jika seorang guru menetapkan aturan tertentu, dia harus menaati terlebih dahulu sebelum meminta murid melakukan.
ADVERTISEMENT
Konsistensi demikian menghadirkan rasa keadilan di dalam kelas, yang pada giliran meningkatkan kepercayaan murid terhadap otoritas guru. Ketika guru berpegang teguh pada prinsip yang sama dalam setiap situasi, mereka dapat membangun kredibilitas, dan sekaligus mengajarkan nilai tanggung jawab dan disiplin kepada murid.
Komunikasi yang baik, menumbuhkan kepercayaan, sumber: Pexels.
Kepercayaan tidak dapat tumbuh tanpa komunikasi yang baik. Guru perlu bersikap terbuka terhadap umpan balik dari murid dan orang tua serta membangun komunikasi dua arah yang efektif.
Dalam era digital saat ini, guru dapat memanfaatkan berbagai platform komunikasi untuk meningkatkan interaksi dengan murid, seperti diskusi daring, email, atau bahkan pertemuan tatap muka secara lebih terstruktur.
Selain itu, komunikasi efektif juga mencakup cara penyampaian materi di dalam kelas, di mana guru memastikan bahwa setiap murid dapat memahami materi yang diajarkan dan merasa nyaman berdiskusi.
ADVERTISEMENT
Guru bertanggung jawab mengajar mata pelajaran, dan nilai-nilai kehidupan. Kejujuran, empati, dan rasa hormat yang ditunjukkan oleh guru akan menjadi contoh nyata bagi murid dalam membangun karakter mereka.
Ketika seorang guru memperlihatkan sikap bertanggung jawab dan etis, murid akan meniru, memodifikasi, dan menjadikan sebagai standar dalam kehidupan sehari-hari. Jika demikian yang terjadi, maka peran guru tidak hanya terbatas pada akademik, tetapi juga mencakup pembentukan karakter dan moral murid yang akan berdampak pada kehidupan mereka di masa depan.
Sebagai catatan akhir, kepala sekolah dan guru memegang peran kunci dalam membuat lingkungan belajar kondusif, positif dan produktif. Dengan menerapkan prinsip-prinsip dari Instant Turnaround! dan Trust Works, mereka dapat membangun budaya sekolah berbasis pada motivasi, apresiasi, dan kepercayaan.
ADVERTISEMENT
Pendidikan efektif bukan hanya tentang mengajar kurikulum, tetapi juga membentuk karakter dan memberikan inspirasi bagi masa depan murid. Oleh karena itu, kepemimpinan kepala sekolah berkualitas, dan hubungan berbasis kepercayaan antara guru-murid menjadi prioritas dalam sistem pendidikan yang ingin berkembang secara berkelanjutan.