Konten dari Pengguna

Pentingnya Dana Pensiun bagi Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Odemus Bei Witono
Direktur Perkumpulan Strada, Pengamat Pendidikan, Kandidat Doktor Filsafat di STF Driyarkara, Jakarta, dan Penggemar Sepak Bola.
7 November 2024 14:58 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Odemus Bei Witono tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sosialisasi program dana pensiun oleh Yadapen di salah satu lembaga pendidikan swasta, sumber: Dok. Strada.
zoom-in-whitePerbesar
Sosialisasi program dana pensiun oleh Yadapen di salah satu lembaga pendidikan swasta, sumber: Dok. Strada.
ADVERTISEMENT
Pendidik dan tenaga kependidikan merupakan tulang punggung pembangunan intelektual dan karakter generasi muda. Akan tetapi, ironisnya, kesejahteraan mereka pada masa pensiun sering kali terabaikan. Dengan begitu banyaknya tuntutan dalam profesi mereka, jaminan hari tua seharusnya menjadi perhatian utama sebagai bentuk penghargaan atas jasa yang telah diberikan sepanjang hidup.
ADVERTISEMENT
Dana pensiun dapat menjadi satu solusi yang perlu dipertimbangkan dalam menjamin keberlangsungan kesejahteraan pendidik dan tenaga kependidikan pasca-kerja, selain dari program BPJS Ketenagakerjaan yang sekarang sudah tersedia sebagai mandatori.
Selain BPJS Ketenagakerjaan, mereka juga dapat mengikuti program pensiun lainnya melalui lembaga yang diakui oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), seperti Yadapen, dan program jangka panjang sejenis lainnya yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan masa tua.
Dana pensiun memiliki peran penting dalam menjaga stabilitas finansial pada masa tua. Setelah bertahun-tahun mengabdikan diri sebagai pendidik atau tenaga kependidikan, banyak individu mendapati diri mereka tanpa dukungan keuangan memadai pada masa pensiun.
Dengan memiliki dana pensiun, para pendidik dan tenaga kependidikan dapat memastikan keberlanjutan penghasilan, terutama ketika mereka sudah tidak aktif bekerja lagi. Menurut data dari OJK (2022), dana pensiun berfungsi sebagai “income replacement” guna menggantikan pendapatan di masa tua, serta mencegah terjadinya risiko kemiskinan di masa pensiun bagi para pekerja.
ADVERTISEMENT
Dana pensiun dalam praksis tidak hanya berdampak bagi individu saja, tetapi juga bagi keluarga. Program dana pensiun yang dikelola secara baik dapat menyediakan manfaat bagi ahli waris ketika peserta meninggal dunia. Hal ini tentu saja memberikan rasa aman bagi para pendidik dan tenaga kependidikan, terutama mereka yang memiliki tanggungan keluarga.
Program dana pensiun dari Yadapen, misalnya, menawarkan skema yang dapat memberikan dana bagi ahli waris peserta ketika pensiun atau pada saat peserta meninggal dunia, sehingga mereka tetap terjamin.
Selain BPJS Ketenagakerjaan, pendidik dan tenaga kependidikan juga memiliki opsi lain agar dapat menyiapkan dana pensiun mereka. Berbagai lembaga yang diakui oleh OJK menawarkan program pensiun dengan manfaat yang bersifat jangka panjang dan sesuai dengan kebutuhan sektor pendidikan.
ADVERTISEMENT
Beberapa sekolah swasta bahkan telah mengimplementasikan program dana pensiun tambahan ini melalui Yadapen atau lembaga sejenis lainnya dalam mempersiapkan masa tua bagi karyawan mereka.
Program asuransi jangka panjang yang mempersiapkan masa tua juga merupakan opsi menarik, terutama bagi karyawan yang mungkin tidak berpartisipasi dalam program pensiun formal. Program semacam ini memungkinkan pendidik dan tenaga kependidikan menabung secara berkala, yang kemudian akan memberikan pengembalian finansial di masa pensiun, serta menawarkan manfaat bagi ahli waris ketika peserta meninggal dunia.
Ada banyak lembaga keuangan yang secara langsung mengelola dana pensiun dengan skema pengelolaan terstruktur, dan menyediakan keamanan investasi yang diawasi oleh OJK. Menurut peraturan yang dikeluarkan oleh OJK (2024), lembaga penyedia dana pensiun di Indonesia diwajibkan menjaga prinsip-prinsip kehati-hatian dalam pengelolaan dana demi menjaga kestabilan pengembalian dana bagi para peserta.
ADVERTISEMENT
Meskipun banyak karyawan yang menyadari pentingnya dana pensiun, masih ada tantangan yang menghambat partisipasi mereka dalam program tersebut. Salah satunya adalah rendahnya tingkat pemahaman tentang manfaat jangka panjang dana pensiun, yang menyebabkan mereka lebih cenderung mengutamakan pengeluaran jangka pendek daripada menabung demi masa depan.
Berdasarkan survei literasi keuangan nasional (dalam Nasir, 2016) yang dilakukan oleh Otoritas Jasa Keuangan pada 2013, ditemukan bahwa tingkat literasi keuangan masyarakat Indonesia baru mencapai 21,84%, sedangkan tingkat inklusi keuangan berada di angka 59,74%. Kurang pemahaman ini tentu saja menjadi tantangan besar bagi para pendidik dan tenaga kependidikan dalam mengambil keputusan terkait dana pensiun.
Program dana pensiun tidak dirancang agar dapat memberikan manfaat instan, melainkan untuk mempersiapkan peserta dalam menghadapi masa tua dengan lebih tenang dan aman secara finansial. Menurut penelitian (JPSN, 2024), salah satu keuntungan dari program dana pensiun adalah “menghasilkan ketenangan dalam menjalani masa tua, sehingga para peserta bisa berfokus pada aspek lain seperti kesehatan dan keluarga tanpa kekhawatiran finansial”.
ADVERTISEMENT
Dalam jangka panjang, manfaat dana pensiun akan sangat terasa ketika para pendidik dan tenaga kependidikan memasuki usia pensiun dan tidak memiliki penghasilan tetap. Pada tahap ini, dana pensiun yang telah terkumpul akan menjadi sumber pendapatan utama yang membantu mereka menjalani masa tua dengan lebih sejahtera.
Hal ini tidak hanya berdampak pada mereka sendiri, tetapi juga keluarga yang mereka tinggalkan. Dengan adanya manfaat warisan yang dapat diberikan kepada ahli waris, dana pensiun menjadi instrumen penting dalam menghasilkan stabilitas ekonomi bagi keluarga pendidik dan tenaga kependidikan.
Langkah awal yang dapat dilakukan agar dapat meningkatkan kesadaran, yakni dengan memberikan edukasi mengenai pentingnya dana pensiun kepada pendidik dan tenaga kependidikan. Pelatihan dan seminar dapat diselenggarakan di sekolah-sekolah untuk membantu mereka memahami manfaat jangka panjang dari program dana pensiun, serta bagaimana mereka dapat memaksimalkan manfaat tersebut sesuai dengan kebutuhan masing-masing.
ADVERTISEMENT
Penting juga bagi sekolah, khususnya sekolah swasta, agar memperhatikan kesejahteraan tenaga pendidik melalui program pensiun. Dengan cara demikian, para pendidik dan tenaga kependidikan merasa lebih dihargai dan didukung dalam menghadapi masa tua.
Pemerintah juga dapat membantu dengan memberikan insentif bagi sekolah yang menyediakan program pensiun bagi para karyawan, sehingga lebih banyak lembaga pendidikan yang terdorong mengikutsertakan tenaga kerjanya dalam program ini.
Sebagai catatan akhir, dana pensiun merupakan komponen penting dalam menjamin kesejahteraan finansial pendidik dan tenaga kependidikan di masa pensiun. Dengan adanya program dana pensiun yang dikelola secara profesional dan diawasi oleh OJK, para karyawan dapat merasa lebih aman dalam menghadapi masa tua.
Manfaat dana pensiun tidak hanya dirasakan oleh individu, tetapi juga ahli waris mereka, sehingga dapat menghasilkan stabilitas ekonomi keluarga. Implementasi dana pensiun memerlukan komitmen dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, sekolah, dan lembaga keuangan, untuk memberikan edukasi dan dukungan memadai bagi para pendidik dan tenaga kependidikan dalam mencapai masa pensiun sejahtera.
ADVERTISEMENT