Konten dari Pengguna

Refleksi dari Kunjungan ke KPTT Salatiga

Odemus Bei Witono
Direktur Perkumpulan Strada, Pengamat Pendidikan, Kolumnis, Cerpenis, Kandidat Doktor Filsafat di STF Driyarkara, Jakarta, dan Penggemar Sepak Bola.
18 Januari 2025 10:20 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Odemus Bei Witono tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi produk sayur mayur, sumber: Pexels.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi produk sayur mayur, sumber: Pexels.
ADVERTISEMENT
Pada 15 Januari 2025, saya berkesempatan mengunjungi KPTT (Kursus Pertanian Taman Tani) di Salatiga, sebuah pengalaman membekas dan memberikan banyak pelajaran terkait pentingnya pertanian, pendidikan lingkungan, dan kesehatan.
ADVERTISEMENT
Perjalanan dimulai dari Magelang menuju Salatiga, melewati kawasan Kopeng yang terkenal dengan kesejukan dan keindahan alam. Di sepanjang jalan, saya begitu gembira melihat beragam sayuran yang tumbuh subur di lereng-lereng bukit dan gunung, bukti nyata kekayaan alam dan potensi agrikultur Indonesia.
Saat tiba di KPTT, saya disambut dengan pemandangan yang amat menarik perhatian. Di sana, terdapat berbagai produk pertanian seperti sawi, tomat, dan terong, yang tertata rapi dan segar. Selain tanaman, KPTT juga memiliki sektor peternakan yang mencakup sapi, domba, ayam, bahkan ikan air tawar pun ada.
Keberagaman “produk alam” mencerminkan pendekatan holistik terhadap pertanian yang tidak hanya berfokus pada tanaman, tetapi juga mencakup pengelolaan hewan ternak dan sumber daya perairan.
ADVERTISEMENT
Namun, perhatian saya kali ini lebih tertuju pada sayur-mayur dan manfaatnya. Berdasarkan berbagai penelitian, sayuran mengandung nutrisi penting seperti serat, vitamin, mineral, dan antioksidan yang dapat menjaga kesehatan tubuh. Sayangnya, banyak anak usia sekolah kurang menyukai sayuran, padahal manfaat yang didapat sangat besar.
Kebiasaan mengonsumsi sayuran sejak dini membantu pertumbuhan sehat mereka, meningkatkan daya tahan tubuh, dan mendukung perkembangan otak. Hal ini tentu menjadi perhatian bersama agar mau mendorong generasi muda agar lebih peduli terhadap pola makan sehat.
Salah satu hal menarik dari sayuran, yakni kemudahan perawatan atau pemeliharaannya. Kangkung, misalnya, dapat tumbuh subur hanya dengan ditanam di lumpur. Daun singkong atau daun pepaya pun mudah tumbuh, cukup dengan menanam batang atau bijinya di tanah subur. Tidak hanya daunnya bermanfaat, buahnya pun dapat dinikmati.
ADVERTISEMENT
Kemudahan yang demikian itu seharusnya menjadi motivasi bagi masyarakat agar mau menanam sayur-mayur di halaman rumah atau lahan kecil yang tersedia. Selain menambah keindahan lingkungan, praktik ini juga dapat mendukung kemandirian pangan keluarga.
Berjumpa dengan sekelompok murid Strada, sumber: Dok.Strada.
Saat mengunjungi KPTT, saya bertemu dengan sekelompok murid dari Sekolah Strada yang sedang menjalani program live-in. Melalui program tersebut, mereka belajar langsung mengenai pertanian dan pentingnya menjaga lingkungan.
Saya memanfaatkan kesempatan ini untuk berbagi pemikiran terkait kondisi bumi yang semakin rusak akibat ulah manusia. Perubahan iklim, polusi, dan deforestasi adalah beberapa tantangan yang perlu dihadapi bersama. Oleh karena itu, merawat lingkungan menjadi tanggung jawab setiap individu.
Saya menekankan kepada para siswa bahwa mencintai lingkungan dapat dimulai dari hal-hal kecil, seperti menanam pohon, mengurangi penggunaan plastik, dan mengelola limbah rumah tangga secara benar.
ADVERTISEMENT
Saya juga mengajak mereka agar mengaplikasikan pembelajaran yang didapat di KPTT ke dalam kehidupan sehari-hari. Tempat ini bukan hanya menjadi sarana belajar tentang pertanian, tetapi juga pusat refleksi terkait pentingnya menjaga keseimbangan antara kebutuhan manusia dan kelestarian alam.
Setelah sesi pembukaan kegiatan di KPTT selesai, saya kembali ke Jakarta, sementara para siswa melanjutkan program live-in mereka. Dalam perjalanan pulang, saya merenungkan betapa pentingnya edukasi lingkungan dan pola makan sehat bagi generasi muda.
Jika lebih banyak anak yang mau mengonsumsi sayuran dengan nutrisi dan protein seimbang, maka mereka akan tumbuh menjadi individu sehat, cerdas, dan produktif.
Kunjungan ke KPTT juga mengingatkan saya akan perlunya sinergi antara pendidikan formal dan nonformal. Program seperti live-in memberikan pengalaman langsung yang sulit diperoleh di ruang kelas.
ADVERTISEMENT
Para murid tidak sekedar belajar teori, tetapi juga mengamati, mencoba, dan merasakan sendiri bagaimana proses pertanian berlangsung. Hal ini dapat meningkatkan rasa empati dan tanggung jawab mereka terhadap lingkungan.
Selain itu, penting bagi sekolah dan keluarga agar terus mengampanyekan manfaat pola makan sehat. Edukasi mengenai nutrisi perlu dilakukan secara kreatif agar para murid lebih tertarik mengonsumsi sayur-mayur.
Misalnya, dengan mengolah sayuran menjadi makanan menarik atau melibatkan mereka dalam proses menanam dan merawat tanaman. Dengan demikian, para murid tidak melulu belajar pentingnya makan sehat, tetapi juga memahami asal-usul makanan yang mereka konsumsi.
Foto bersama dengan murid-murid Strada yang live-in di KPTT, sumber: Dok. Strada.
Kunjungan ke KPTT juga memperkuat pandangan saya bahwa pelestarian lingkungan perlu menjadi bagian integral dari kurikulum pendidikan. Di tengah isu-isu global seperti pemanasan global dan krisis pangan, pendidikan dapat turut membentuk generasi peduli terhadap lingkungan.
ADVERTISEMENT
Program-program menarik seperti yang dilakukan di KPTT dapat menjadi model bagi institusi pendidikan lainnya dalam mengintegrasikan pembelajaran berbasis pengalaman ke dalam kurikulum.
Sebagai catatan akhir, kegiatan di KPTT memberikan banyak inspirasi tentang pentingnya memadukan pertanian, pendidikan, dan pelestarian lingkungan. Sayur-mayur yang sederhana ternyata menyimpan manfaat besar bagi kesehatan, dan keberadaan tempat seperti KPTT dapat menjadi sarana edukasi efektif.
Dengan mendorong generasi muda agar lebih peduli terhadap lingkungan dan pola makan sehat, para pendidik tidak hanya membentuk individu berkualitas, tetapi juga berkontribusi pada masa depan yang lebih baik bagi bumi.