news-card-video
29 Ramadhan 1446 HSabtu, 29 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna

Selubung Kisah Lira dan Arya

Odemus Bei Witono
Direktur Perkumpulan Strada, Pengamat Pendidikan, Kolumnis, Cerpenis, Kandidat Doktor Filsafat di STF Driyarkara, Jakarta, dan Penggemar Sepak Bola.
26 Maret 2025 9:48 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Odemus Bei Witono tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi pangeran cilik yang hanyut terbawa arus sungai di suatu kerajaan, sumber: Pexels.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pangeran cilik yang hanyut terbawa arus sungai di suatu kerajaan, sumber: Pexels.
ADVERTISEMENT
Di sebuah kerajaan megah yang dikelilingi hutan lebat dan sungai berarus deras, hiduplah seorang gadis bernama Lira. Sejak bayi, ia diasuh oleh Nyai Seramah, seorang wanita tua bijaksana yang menemukan dirinya di tepi hutan. Kehidupan Lira penuh dengan tanda tanya besar terkait asal-usulnya. Setiap kali ia menatap pepohonan di sekitar hutan, hatinya dipenuhi rasa penasaran yang tak pernah terjawab.
ADVERTISEMENT
Meski tumbuh di desa sederhana dekat hutan, Lira memiliki keberanian dan kebaikan hati yang tak tertandingi. Ia sering membantu penduduk desa dan memiliki hubungan erat dengan seorang pemuda pemberani yang menjadi penopang semangat dirinya.
Pemuda tampan itu merupakan sang kekasih yang sering memberi semangat dalam hidupnya. Akan tetapi, di balik kedamaian hidupnya, perasaan hampa selalu menghantui, seakan-akan ada sesuatu yang hilang dari dirinya.
Sementara itu, di kerajaan Antaberantah, Raja Arka hidup dalam kesedihan mendalam. Bertahun-tahun lalu, dia kehilangan putranya yang masih kecil, Pangeran Arya, yang pada usia 5 tahun hanyut terbawa arus sungai deras dan tak pernah ditemukan.
Kehilangan itu membuat Arka merasa bersalah dan tak henti-henti berusaha mencari jejak putranya, mengingat sebelumnya sang raja sudah kehilangan putrinya.
ADVERTISEMENT
Setelah sang permaisuri meninggal dunia karena sakit, Raja Arka tidak mempunyai orang terdekat di dalam keluarga inti. Dia memutuskan mencari keberadaan anaknya yang hilang puluhan tahun silam.
Dengan menyamar sebagai rakyat biasa, Raja Arka mengembara dari desa ke desa, berharap menemukan petunjuk tentang keberadaan Pangeran Arya. Dalam perjalanan panjang melelahkan, Arka tiba di sebuah desa dekat hutan tempat Lira tinggal. Tak disangka, di sana takdir membawa dirinya lebih dekat kepada jawaban yang dicari selama ini.
Suatu hari, Arka menyaksikan sekelompok penjahat mengeroyok seorang pemuda gagah dan berani. Pemuda itu, kekasih Lira, berdiri tegak melawan mereka meski tubuhnya penuh luka. Kagum akan keberaniannya, Arka melompat ke dalam perkelahian, turut melumpuhkan para penjahat dengan keahlian bela diri yang dimiliki.
ADVERTISEMENT
Saat sinar matahari menyentuh telinga pemuda itu, Arka terkejut melihat tanda lahir berbentuk cincin, lambang yang hanya dimiliki oleh keluarga kerajaan. Dengan suara bergetar, dia memanggil nama yang telah lama hilang dari hidupnya, "Arya!" Pemuda itu menatap bingung, namun perlahan-lahan, kenangan masa kecil mulai kembali.
Suasana hening sejenak sebelum Arka -- dengan air mata menetes di wajahnya -- memeluk pemuda itu erat-erat. "Aku ayahmu," bisiknya penuh haru, merasakan keajaiban yang akhirnya menyatukan mereka kembali setelah bertahun-tahun terpisah.
Dari kejauhan, Lira menyaksikan pertemuan mengharukan itu dengan hati berdebar. Ia merasa ada sesuatu yang menghubungkannya dengan kejadian tersebut, meskipun tak memahami alasannya. Malam harinya, didorong rasa penasaran yang kian menguat, ia memberanikan diri bertanya kepada Nyai Seramah tentang asal-usulnya.
ADVERTISEMENT
Dengan suara lirih dan mata berkaca-kaca, Nyai Seramah mengungkapkan rahasia yang telah disimpan selama bertahun-tahun. Lira bukanlah anak desa biasa. Ia adalah saudara perempuan Pangeran Arya, yang diselamatkan dan disembunyikan dari istana demi melindunginya dari ancaman yang ingin menghancurkan keluarga kerajaan.
Kebenaran tersebut mengguncang hati Lira, mengubah segala hal yang diyakini tentang dirinya selama ini.
Ilustrasi sang putri, sumber: Pexels.
Keesokan harinya, Lira menemui Raja Arka dan Arya, yang kebetulan sedang berada di balai desa. Dengan suara gemetar, ia mengungkapkan rahasia yang baru diketahuinya. Raja Arka, yang hatinya masih diliputi emosi pertemuan dengan Pangeran Arya, meminta Lira menunjukkan telinganya.
Ketika Arya memeriksa tanda lahir sang kekasih, dia begitu kaget. Ternyata ada tanda yang sama, berbentuk cincin di balik telinganya. Spontan air mata tak terbendung jatuh di pipinya. "Kau adalah adikku," ucapnya penuh kasih sambil meraih Lira dalam pelukan hangat.
ADVERTISEMENT
Suasana di balai desa berubah menjadi momen penuh keharuan, di mana saudara yang telah lama terpisah akhirnya dipersatukan kembali oleh takdir yang penuh misteri.
Meski hati Lira hancur menyadari bahwa pemuda yang dicintai adalah kakaknya sendiri. Kendati demikian ia merasakan kebahagiaan mendalam karena akhirnya menemukan keluarga sejatinya. Hubungan yang selama ini terasa kosong dalam dirinya perlahan terisi dengan kehangatan dan cinta keluarga yang baru ditemukan.
Arya, yang juga merasa bersalah karena perasaan yang ia miliki terhadap Lira, berusaha menerima kenyataan tersebut dengan lapang dada. Bersama-sama, mereka bertekad membangun kembali ikatan keluarga yang sempat terputus. Di balik kesedihan yang menyelimuti hati dua insan, cahaya harapan mulai bersinar di antara mereka bertiga.
ADVERTISEMENT
Dengan hati yang dipenuhi rasa syukur dan harapan baru, mereka kembali ke istana Antaberantah. Kedatangan raja dan dua anaknya membawa kegembiraan besar bagi seluruh rakyat yang telah lama kehilangan pewaris kerajaan. Kerajaan yang dulu diselimuti kesedihan kini kembali bersinar dengan semangat baru.
Lira dan Arya, meski harus melepaskan cinta mereka, menemukan kekuatan dalam hubungan persaudaraan yang tak tergoyahkan. Raja Arka, yang telah menanggung rasa bersalah bertahun-tahun, akhirnya menemukan kedamaian dalam hati karena kedua anaknya kembali dengan selamat.
Kisah mereka menjadi legenda di seluruh penjuru negeri, mengisahkan bagaimana cinta dan keberanian mampu menaklukkan rintangan terbesar. Dari hutan lebat hingga istana megah, perjalanan mereka mengajarkan bahwa meskipun takdir sering kali penuh misteri, cinta sejati akan selalu menemukan jalannya.
ADVERTISEMENT
Kerajaan Antaberantah, yang sebelumnya dirundung duka, kini kembali menjadi negeri penuh kebahagiaan dan kedamaian. Putri Lira, Pangeran Arya, dan Raja Arka menjadi simbol kekuatan keluarga yang tak akan pernah terpisahkan oleh waktu maupun jarak.
Di penghujung cerita, Lira memutuskan untuk mengabdikan hidupnya bagi rakyat sebagai wujud syukur atas kehidupan yang telah dikembalikan kepadanya. Arya, sebagai pewaris takhta, bertekad akan memimpin kerajaan dengan kebijaksanaan dan keadilan.
Raja Arka, yang kini merasa hidupnya lengkap, memimpin kerajaan dengan hati damai. Bersama-sama, mereka menghadirkan masa depan cerah bagi Kerajaan Antaberantah, memastikan bahwa cinta, keberanian, dan persaudaraan akan selalu menjadi warisan abadi bagi generasi mendatang.