Konten dari Pengguna

Upaya Meningkatkan Kualitas Pendidikan Nasional

Odemus Bei Witono
Direktur Perkumpulan Strada, Pengamat Pendidikan, Kolumnis, Cerpenis, Kandidat Doktor Filsafat di STF Driyarkara, Jakarta, dan Penggemar Sepak Bola.
12 Mei 2024 9:37 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Odemus Bei Witono tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi, murid menggunakan media canggih. Sumber: Dok. Strada.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi, murid menggunakan media canggih. Sumber: Dok. Strada.
ADVERTISEMENT
Upaya meningkatkan kualitas pendidikan nasional merupakan agenda mendesak dan vital dalam membangun masa depan bangsa. Dalam konteks ini, pentingnya peran guru ahli dan penggerak sebagai pilar utama dalam proses pendidikan menjadi semakin menonjol.
ADVERTISEMENT
Konsep Kurikulum Merdeka menggarisbawahi perlunya kehadiran mereka yang memiliki keahlian khusus dalam berbagai aspek pendidikan, dari kurikuler hingga ekstrakurikuler.
Namun, implementasi ide tersebut membutuhkan kerja keras, kerjasama antar berbagai pihak, dan kebijaksanaan dalam menyusun langkah-langkah strategis untuk memajukan pendidikan nasional secara holistik.
Mengamati definisi kualitas pendidikan dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendiknas) nomor 63 tahun 2009 menggambarkan signifikansi peran pendidikan dalam menumbuhkan kecerdasan masyarakat.
Kualitas pendidikan tidak sekadar menekankan penyampaian informasi, melainkan juga proses pembentukan kepribadian dan kapabilitas individu secara menyeluruh.
Dalam situasi demikian, pendidikan berkualitas diartikan sebagai upaya untuk membimbing siswa dalam mengatasi hambatan-hambatan yang menghalangi perkembangan mereka, baik dari segi kecerdasan maupun moralitas.
Hal ini mencakup langkah-langkah konkrit menghadapi berbagai jenis keterbatasan, seperti ketidaktahuan, ketidakmampuan, ketidakberdayaan, ketidakbenaran, ketidakjujuran, serta tantangan-tantangan dalam aspek moral dan spiritual.
ADVERTISEMENT
Selain itu, pendidikan berkualitas menegaskan pentingnya pendampingan berkelanjutan di setiap tahap bagi perkembangan peserta didik.
Artinya, pendidikan tidak hanya tentang pencapaian tujuan secara cepat, tetapi lebih pada proses pematangan bertahap. Setiap tahap dalam pendidikan diharapkan dapat memberikan sumbangan signifikan terhadap pertumbuhan dan perkembangan siswa secara menyeluruh.
Proses pematangan bukan hanya terjadi di lingkungan sekolah, tetapi juga melibatkan keluarga dan masyarakat secara luas. Pendekatan pendidikan holistik harus mampu merespons kebutuhan dasar siswa untuk berkembang menjadi individu yang cerdas, dewasa, memiliki empati terhadap sesama dengan tulus, mandiri, dan memiliki rasa cinta terhadap tanah air.
Ilustrasi pendidikan yang juga memperhatikan dimensi pencapaian belajar non-akademis. Sumber: Dok. Strada.
Dalam konteks ini, pendidikan berkualitas tidak terbatas pada hasil akademis semata, tetapi juga memiliki dimensi lebih luas, termasuk pembentukan karakter dan pemberian kesempatan bagi siswa untuk tumbuh dan berkembang secara optimal. Hal ini menegaskan bahwa pendidikan efektif harus melampaui pencapaian prestasi akademis semata.
ADVERTISEMENT
Sebaliknya, edukasi juga harus memberikan perhatian serius terhadap aspek-aspek non-akademis, seperti pengembangan kepribadian, keterampilan sosial, dan nilai-nilai moral yang kuat.
Dengan demikian, pendekatan holistik dan komprehensif menjadi sangat penting, di mana pendidikan tidak hanya fokus pada transfer pengetahuan, tetapi juga pada pengembangan individu secara menyeluruh.
Selain itu, pendidikan menyeluruh harus menempatkan penekanan pada pembentukan nilai-nilai, keterampilan, dan kepribadian yang membangun.
Artinya bahwa pendidikan tidak hanya bertujuan meningkatkan kapasitas intelektual siswa, tetapi juga membentuk karakter baik, keterampilan yang relevan dengan kebutuhan dunia nyata, dan kepribadian kuat dan positif.
Dengan demikian, pendekatan pendidikan yang melibatkan integrasi antara pendidikan akademis dan non-akademis akan memastikan bahwa siswa tidak hanya menjadi pintar secara intelektual, tetapi juga menjadi individu yang bertanggung jawab, berempati, dan siap menghadapi tantangan dunia modern.
ADVERTISEMENT
Mutu pendidikan tidak hanya tercermin dalam infrastruktur dan materi pelajaran yang disampaikan, tetapi juga dalam kecakapan guru dalam membimbing peserta didik secara efektif.
Sebuah pengalaman panjang dalam dunia pendidikan tidaklah cukup tanpa didukung oleh pengetahuan mendasar dan memadai tentang teknik pendampingan yang tepat.
Guru optimis, berkualitas prima. Sumber: Dok. Strada.
Guru yang mampu menghadirkan pendekatan berkualitas baik dan benar dalam proses pembelajaran sangat diperlukan untuk meningkatkan kualitas perkembangan murid. Mereka tidak hanya menjadi sumber pengetahuan, tetapi juga menjadi pembimbing dan teladan yang berpengaruh dalam kehidupan siswa.
Seperti yang diungkapkan dalam kata-kata bijak George Washington Carver, pendidikan dipandang sebagai kunci untuk membuka gerbang menuju kebebasan.
Akan tetapi di tengah kompleksitas zaman yang terus berkembang, muncul pertanyaan menggelitik tentang siapa sebenarnya individu yang berkompeten untuk terlibat dalam proses pendidikan. Dalam konsep Kurikulum Merdeka, peran guru ahli dan penggerak menjadi sangat penting.
ADVERTISEMENT
Diharapkan setiap lembaga pendidikan mampu menghadirkan minimal satu guru ahli dan beberapa guru penggerak yang memiliki keahlian spesifik di berbagai bidang, mulai dari yang terkait dengan kurikulum hingga hal-hal ekstrakurikuler.
Namun, mewujudkan ide ini bukanlah hal yang mudah. Proses pembangunan pendidikan nasional membutuhkan kolaborasi yang erat antara pemerintah, institusi pendidikan, dan masyarakat secara menyeluruh, serta membutuhkan kerja keras dan kebijaksanaan dalam merencanakan masa depan bangsa.
Seharusnya, adanya keberadaan guru ahli dan penggerak di setiap lembaga pendidikan bukanlah sekadar impian kosong, melainkan menjadi langkah strategis dalam membangun fondasi pendidikan yang kuat bagi generasi mendatang.
Semoga lembaga pendidikan di Indonesia dapat menjadi panggung yang subur dalam meningkatkan mutu pendidikan secara menyeluruh. Harapan ini bukanlah hanya sekadar retorika, tetapi menjadi prinsip yang senantiasa diupayakan dan diwujudkan dalam dinamika kehidupan bersama sebagai bangsa maju, modern, dan berbudaya.
ADVERTISEMENT