Terlewat Jadwal Minum Obat? Simak Pentingnya Kepatuhan Minum Obat

Bela Sindika
Mahasiswa Farmasi Universitas Binawan
Konten dari Pengguna
18 April 2022 14:57 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Bela Sindika tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Gambar obat. Sumber: Dokumen pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Gambar obat. Sumber: Dokumen pribadi
ADVERTISEMENT
Manusia merupakan salah satu ciptaan tuhan yang unik,kita memiliki kondisi tubuh yang berbeda beda dan adakalanya mengalami tidak enak badan atau sakit, meminum obat merupakan salah satu cara untuk mengatasinya. Terdapat bermacam macam jenis penyakit yang tidak jarang membutuhkan beberapa jenis obat, utamanya ditemukan pada pasien kemoterapi dan juga pasien lanjut usia, di mana pasien golongan tersebut cenderung memiliki multiple organ diseases. Namun, ada pula yang hanya mengkonsumsi satu jenis obat dalam terapi pengobatannya, tergantung dari gejala dan penyakit yang diderita oleh pasien.
ADVERTISEMENT
Selain dari berapa banyaknya jenis obat yang diminum, adakalanya pasien lupa untuk meminum obat. Hal tersebut bisa terjadi dikarenakan aktivitas yang sedang dijalani sangat padat, sedang dalam perjalanan jarak jauh, faktor usia yang mulai menyebabkan mudah lupa, kurangnya semangat, kurangnya dukungan untuk meminum obat, kurangnya kesadaran dan pengetahuan pasien tentang kesehatan, tidak sengaja, maupun faktor kesengajaan dengan alasan tidak suka rasa dari obat, maupun akibat dari timbulnya rasa bosan, dan kejadian akan efek samping yang menurunkan kepatuhan dalam penggunaan obat.
Lalu bagaimana jika pasien melewati jadwal minum obat atau lupa minum obat? Apabila pasien lupa meminum obat dalam jangka waktu dekat dengan waktu minum obat yang seharusnya, maka pasien dapat meminum obat yang dilewatkan tersebut. Namun, apabila sudah lewat cukup lama sehingga sudah mendekati waktu menjelang dosis selanjutnya, maka lupakan dosis sebelumnya dan berlanjut ke dosis selanjutnya seperti biasanya sesuai aturan pemakaian yang telah dianjurkan dokter dan/atau apoteker. Jangan konsumsi obat dua kali lipat dalam satu kali pemakaian karena dapat menyebabkan kelebihan dosis.
ADVERTISEMENT
Pasien yang tidak patuh dalam meminum obat merupakan hal yang tidak baik dan tidak patut dicontoh. Kepatuhan pasien dalam meminum obat secara teratur sesuai dengan aturan pengobatan yang telah dianjurkan dokter dan/atau apoteker merupakan hal yang penting, serta dapat segera membantu pasien dalam mengatasi gejala dan penyakit yang dideritanya karena semakin cepat obat digunakan secara teratur sesuai aturan dapat membuat obat segera bekerja untuk mengatasi gejala dan penyakit yang diderita oleh pasien, sehingga kondisi pasien diharapkan segera membaik. Kepatuhan meminum obat juga dapat meningkatkan tingkat keberhasilan pengobatan pasien.
Namun, jika pasien tidak patuh dalam meminum obat dapat menimbulkan beberapa dampak yaitu memperlambat waktu dan proses penyembuhan pasien, risiko penyakit bertambah parah, risiko terjadinya kegagalan pengobatan karena kurangnya dosis yang mengakibatkan khasiat obat kurang efektif. Selain itu, pada penggunaan obat obat antibiotik perlu mematuhi aturan minum obat sehingga terhindar dari risiko resistensi obat antibiotik.
ADVERTISEMENT
Resistensi obat antibiotik merupakan keadaan di mana bakteri kebal terhadap obat antibiotik yang sedang digunakan sehingga dosis harus dinaikkan atau diganti dengan obat antibiotik golongan lainnya. Salah satu contohnya adalah obat tuberkulosis (TBC) yang termasuk ke dalam obat antibiotik, bila tidak dilakukan kepatuhan minum obat secara teratur, tidak sesuai dengan waktu pengobatan, dan penggunaan obat tidak adekuat akan menimbulkan resistensi terhadap obat tuberkulosis (TBC) atau yang disebut dengan Multi Drugs Resistence (MDR).
Untuk meningkatkan kepatuhan minum obat pasien, ada beberapa saran yang dapat dilakukan yaitu :
ADVERTISEMENT
Penulis : Bela Sindika
Mahasiswa Prodi Farmasi Universitas Binawan
Dosen Pengampu : Apriani Riyanti, S.Pd., M.Pd.
Daftar Pustaka
Ariyani H,dkk.(2021).Buku Panduan Konseling Apoteker Pasien Hipertensi.Kalimantan selatan : Muhammadiyah Banjarmasin University Press.
Mulidan,dkk.(2021).Dukungan Keluarga Berhubungan dengan Kepatuhan Minum Obat pada Pasien Tuberkulosis Paru. Jurnal Penelitian Perawat Profesional,3(3), 575 – 584.
Edi I.(2015). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan Pasien pada Pengobatan : Telaah Sistematik. Jurnal Ilmiah Medicamento,1(1),1-8.
Setiabudy R.(2020). Tinjauan Etika terhadap Praktik polifarmasi dalam Layanan Kedokteran. Jurnal Etika Kedokteran Indonesia,4(1),33-6.
Wibowo R & Soedibyo S.(2008). Kepatuhan Berobat dengan Antibiotik Jangka Pendek di Poliklinik Umum Departemen Ilmu Kesehatan Anak Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta.Sari Pediatri,10(3).