Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Pengalaman Para Penakluk Si ‘Jago Merah’
4 November 2017 18:35 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:14 WIB
Tulisan dari Bella Cynthia Sari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT

Setiap profesi tentunya memiliki suka duka tersendiri. Tak terkecuali bagi seorang petugas pemadam kebakaran sekalipun, tim (kumparan.com) pagi ini (4/11) mendatangi pos pemadam di Ciracas, Jakarta Timur.
ADVERTISEMENT
Seperti bapak Iwan, pria yang sudah menjadi seorang petugas pemadam kebakaran sejak 1990 ini sudah mencicipi manis pahitnya menjadi seorang penakluk api “kalau saat menangani kebakaran, masyarakat respon dengan keberadaan kita, saya disitu merasa senang. Keberadaan kita di anggap dan dihargai. Membantu orang itu memiliki kebanggaan tersendiri”
Lain halnnya dengan Singgih dan Reza. Kedua pria ini telah menjadi petugas pemadam selama 11 bulan lamanya. Mereka sangat merasa bersyukur dan sangat bangga dengan profesinya tersebut. ‘Dulu sehabis lulus ingin bekerja di pabrik namun ternyata rezeki saya menjadi petugas pemadam kebakaran dan keluarga sangat setuju dan mendukung sekali” ungkap Singgih dengan senyum.
Reza menuturkan kendala menghadapi si jago merah adalah ketika kebakaran yang disebabkan oleh listrik, karna harus membaca situasi dimana arah angin datang dan listrik berada. Selain itu kendala lain, ketika harus datang ke tempat kejadian yang aksesnya padat penduduk dan jalan menuju lokasi sempit. Personil juga masih dirasa kurang

Singgih dan Reza juga menjelaskan, bahwa ketika memanggil petugas pemadam kebakaran itu tidak akan dikenakan biaya sedikipun. Keduanya menjelaskan, ketika ada mobil ambulance, mobil pemadam kebakaran, mobil presiden dan mobil jenazah disaat yang bersamaan itu yang seharusnya didahulukan adalah mobil pemadam kebakaran karna menyangkut nyawa orang banyak.
ADVERTISEMENT
Selain itu tugas dari pemadam kebakaran tidak hanyak menangani kebakaran saja. Mereka juga membantu dan menolong ketika bencana alam, banjir, menyelamatkan hewan, pohon tumbang, memberikan sosiasliasai di RT atau RW mengenai proteksi diri ketika terjadi kebakaran bahkan mencegah masyarakat yang hendak bunuh diri.
Reza sedikit bercerita pengalamannya ketika menangani truk tangki berisi bahan bakar yang terbakar di tol Jagorawi pada Februari lalu. Ia mengatakan baru bisa memadamkan api setelah 4 jam lamanya berjuang dengan menggunakan racun api.
Sebelum para petugas pemadam kebakaran ini dapat terjun ke lapangan tentunya mereka akan diberikan pendidikan terlebih dahulu dengan tempo dari 2 minggu hingga 3 bulan. Pusat pendidikan sendiri berada di Ciracas, Jakarta Timur.
ADVERTISEMENT
“Saya pernah menangani pabrik lilin yang terbakar dengan korban meninggal paling banyak. Selain itu pernah menangani kafe yang terbakar didaerah Cipayung pada saat bulan puasa, korbannya wanita sekitar 6 atau 7 orang. Yang sama dari kedua kasus itu adalah korban ditemukan berada di bak kamar mandi. Justru seharusnya ketika terjadi kebakaran lari keluar bukan menyelamatkan diri di kamar mandi” jelas Bapak Iwan
Bapak Iwan sendiri merupakan komandan dari pos pemadam kebakaran wilayah Jakarta Timur kecamatan Ciracas. Ia juga bercerita terkadang mendapati hydrant yang tidak berfungsi karna ada salah satu komponen yang dicuri “hydrant yang ada di setiap jalan itu berfungsi namun juga ada yang tidak berfungsi. Kadang saya juga suka merasa sedih karna masyarakat acuh dan suka merusak hydrant tersebut. Hydrant itu banyak diambil kuningannya sehingga menyebabkan saya tidak bisa memakai"
ADVERTISEMENT
Mereka juga pernah menerima telfon bohong "kita kroscek ke tempat tapi tidak terjadi apa - apa. Pernah juga kita menangani api kecil yang sebenarnya bisa diatasi pribadi. Pernah ada kejadian lucu seorang warga hanya memakai sarung, ya mungkin dia habis mandi ya" jelasnya sambil tertawa
Bapak Iwan, Singgih dan Reza merasa puas dengan perlengkapan dan peralatan yang dimiliki saat ini namun ia berharap personil petugas pemadam kebakaran semakin diperbanyak untuk kedepannya.