28 Ramadhan 1446 HJumat, 28 Februari 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna

Laut dalam Bahaya: Edukasi Dampak Marine Debris oleh Mahasiswa Undip

Bella Trisda
Mahasiswa Universitas Diponegoro - Departemen Oseanografi
18 Agustus 2024 13:55 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Bella Trisda tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Laut dalam Bahaya: Edukasi Dampak Marine Debris oleh Mahasiswa Undip
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Sampah di laut, atau yang disebut juga Marine Debris, menjadi salah satu masalah lingkungan yang kian mengkhawatirkan. Dampak negatifnya tidak hanya terhadap ekosistem laut, namun juga terhadap keberlangsungan hidup manusia yang bergantung pada sumber daya lautan. Untuk mengatasi permasalahan ini, mahasiswa KKN TIM II Universitas Diponegoro (UNDIP) dari jurusan Oseanografi melakukan kegiatan edukasi kepada siswa SDN 1 Kedungsegog Mahasiswa KKN Tim II UNDIP yaitu Bella Trisda dari Oseanografi dengan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Hega Bintang Pratama Putra, S.T.P., M.Sc. Melaksanakan program kerja monodisiplin mengenai edukasi dampak marine debris. Sampah-sampah yang terbawa arus menuju laut dan mengendap di dasar perairan dapat menimbulkan berbagai dampak buruk. Sampah-sampah ini dapat merusak habitat bagi berbagai biota laut, seperti terumbu karang, rumput laut, dan hewan-hewan laut lainnya. Selain itu, sampah-sampah ini juga dapat tertelan oleh hewan-hewan laut, sehingga mengganggu sistem pencernaan mereka dan menyebabkan keracunan. Dampak negatif lainnya adalah pencemaran sumber daya air laut yang digunakan oleh manusia, baik untuk kebutuhan sehari-hari maupun untuk kegiatan perikanan. Sampah-sampah ini dapat mengandung zat-zat berbahaya yang dapat membahayakan kesehatan manusia. Melihat besarnya dampak yang dapat ditimbulkan oleh marine debris, Mahasiswa TIM II KKN UNDIP dari jurusan Oseanografi terdorong untuk melakukan kegiatan edukasi kepada siswa Sekolah Dasar. Keterlibatan siswa Sekolah Dasar sangat penting dalam upaya menangani permasalahan ini.
Penyerahan poster dan tempat sampah kepada wali kelas sebagai bentuk komitmen agar tidak membuang sampah sembarangan
zoom-in-whitePerbesar
Penyerahan poster dan tempat sampah kepada wali kelas sebagai bentuk komitmen agar tidak membuang sampah sembarangan
Kegiatan edukasi dilaksanakan pada Selasa, 23 Juli 2024 di SDN 1 Kedungsegog, Tulis, Batang. Dalam kegiatan ini, Mahasiswa TIM II KKN UNDIP memberikan pemahaman kepada siswa Sekolah Dasar tentang jenis-jenis sampah yang sering ditemukan di laut, seperti plastik, kaca, serta limbah organik. Mereka juga menjelaskan dampak negatif dari sampah-sampah tersebut terhadap ekosistem laut dan kesehatan manusia. Selain itu, Mahasiswa TIM II KKN UNDIP juga memberi pemahaman kepada siswa Sekolah Dasar cara-cara mengurangi dan memanfaatkan sampah menjadi barang yang berguna. Misalnya, mereka mengajarkan membawa botol minum yang bisa dipakai berulang kali dan tas kain belanja guna mengurangi plastik sekali pakai, serta cara mengolah sampah plastik menjadi kerajinan tangan, tas, atau produk lainnya yang memiliki nilai ekonomi. Hal ini bertujuan untuk mengurangi jumlah sampah yang terbuang sia-sia. Antusiasme siswa Sekolah Dasar dalam Kegiatan edukasi yang dilakukan oleh Mahasiswa TIM II KKN UNDIP mendapat sambutan yang sangat baik. Mereka terlihat antusias mengikuti setiap sesi edukasi dan terlibat aktif dalam sesi tanya jawab. Kegiatan edukasi yang dilakukan oleh Mahasiswa TIM II KKN UNDIP diharapkan dapat meningkatkan kesadaran siswa akan pentingnya menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan laut. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang dampak marine debris, siswa diharapkan dapat turut berpartisipasi dalam upaya penanganannya. Ke depannya, Mahasiswa TIM II KKN UNDIP berharap kegiatan edukasi ini dapat menjadi contoh bagi institusi pendidikan lainnya untuk melakukan hal serupa. Dengan demikian, kesadaran dan partisipasi semua orang dalam menjaga lingkungan laut dapat semakin meningkat di berbagai wilayah pesisir Indonesia.
ADVERTISEMENT