Konten dari Pengguna

Kendala Pendidikan di Masa Pandemi

Bella Choirunnisa
mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, tanggal lahir 15 Maret 1999
23 Juni 2020 10:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Bella Choirunnisa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber Foto: Suara.com
zoom-in-whitePerbesar
Sumber Foto: Suara.com
ADVERTISEMENT
Mewabahnya virus Covid-19 berdampak pada banyak sektor, tidak terkecuali sektor pendidikan. Menteri Pendidikan dan Kebudayan, Nadiem Makarim pada Selasa 24 Maret 2020, mengeluarkan Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Virus Corona. Hal ini sebagai antisipasi terhadap penyebaran virus corona di sekolah maupun perguruan tinggi. Salah satu poin yang ditekankan oleh pemerintah adalah agar pembelajaran yang dilakukan di sekolah maupun perguruan tinggi dialihkan dengan pembelajaran secara daring di rumah masing-masing. Pembelajaran dilakukan dari rumah dengan menggunakan laptop, komputer, maupun smartphone disertai berbagai aplikasi yang mendukung proses pembelajaran. Namun pembelajaran daring yang telah dilaksanakan semenjak pandemi Covid-19 ini, memiliki beberapa permasalahan yang dihadapi oleh siswa maupun pendidik. Permasalahan tersebut akan menjadi penghalang untuk mencapai tujuan dalam dunia pendidikan.
ADVERTISEMENT
Jaringan Internet
Pembelajaran daring tidak bisa lepas dari jaringan internet. Tidak sedikit pelajar yang kesulitan karena letak geografis rumahnya yang jauh dari jangkauan sinyal seluler. Hal itu membuat kegiatan belajar mengajar dari rumah tidak bisa berjalan dengan efektif. Aplikasi yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran daring seperti Whats App Group, Google Classroom, Meeting, Zoom dan lain sebagainya membutuhkan jaringan internet yang kuat, kerena tanpa jaringan internet, proses pembelajaran tidak dapat terlaksana dengan baik. Daerah-daerah pelosok yang jauh dari jangkauan internet menjadikan siswa atau mahasiswa tidak nyaman belajar di rumahnya, sehingga mereka akan mencari akses jaringan internet ketempat-tempat yang akses internetnya lancar. Hal ini tentu sangat berbeda dengan orang-orang yang berada di daerah perkotaan. Hanya cukup berada di rumah, mereka bisa dengan mudah mengakses jaringan internet. Permasalahan yang terjadi dalam pembelajaran daring tersebut tentu menjadi PR bagi pemerintah dan orang-orang yang terlibat dalam pendidikan. Agar permasalahan yang dihadapi selama pembelajaran secara daring dapat diminimalisir.
ADVERTISEMENT
Biaya
Kuota internet menjadi sesuatu yang penting bagi pelajar dalam melakukan pembelajaran daring. Orang tua harus memiliki anggaran tersendiri untuk membeli kuota karena harganya yang tidak murah. Dengan keadaan ekonomi yang sedang tidak stabil, para orang tua mengalami kesulitan untuk menambah biaya anaknya membeli kuota. Hanya sebagian kampus yang memberikan subsidi pulsa kepada kelompok mahasiswa. Pemerintah telah memberikan bantuan sembako maupun uang untuk korban terdampak virus corona untuk keperluan pokok yang juga bisa digunakan untuk membeli kuota internet, hanya saja belum meratanya bantuan tersebut membuat para orang tua masih merasa resah. Belum lagi pembayaran uang sekolah atau kuliah yang terus berlanjut. Kebanyakan dari mereka mengeluhkan pembayaran uang kuliah tetap dengan nominal aslinya sedangkan peserta didik tidak memakai fasilitas sekolah maupun kampus. Akhirnya ketua Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI), Jamal Wiwoho mengatakan, mahasiswa dapat mengajukan permohonan perubahan besaran uang kuliah tunggal (UKT) dengan menyertakan data pokok tentang perubahan kemampuan ekonomi mahasiswa. Selanjutnya kebijakan untuk memberikan keringanan UKT akan dipertimbangkan dan diputuskan oleh pimpinan PTN berupa beberapa opsi, yaitu pembebasan sementara, pengurangan, pergeseran klaster, pembayaran mengansur, dan penundaan pembayaran UKT. Ketentuan mengenai keringanan UKT tersebut diatur dalam Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Permenristekdikti) Nomor 39 Tahun 2017 tentang tentang Biaya Kuliah Tunggal dan Uang Kuliah Tunggal pada Perguruan Tinggi Negeri di Lingkungan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi.
ADVERTISEMENT
Kreatifitas Pendidik dan Motivasi Peserta Didik
Selain kendala yang dialami peserta didik maupun orang tua, pendidik juga tidak lepas dari adaptasi proses pembelajaran di masa pandemi ini. Pendidik dituntut memberikan pengajaran yang efektif dan sesuai bagi peserta didik agar pembelajaran secara daring bisa berjalan dengan baik. Kreativitas guru atau dosen dalam menyampaikan materi pembelajaran merupakan salah satu hal yang menentukan kesukseksan dalam pembelajaran daring. Proses belajar mengajar ditekankan oleh para wakil rakyat memalui ketetapan MPR-RI No.11/MPR/1983 tentang Garis-Garis Besar Haluan Negara yaitu “Sistem pendidikan perlu disesuaikan dengan kebutuhan pembangunan di segala bidang yang memerlukan jenis-jenis keahlian dan keterampilan serta dapat sekaligus meningkatkan produktivitas, kreativitas, mutu dan efisiensi kerja. Selain itu, motivasi dari siswa dalam pembelajaran yang dilakukan secara daring menjadi hal yang utama, karena mereka lebih dituntut untuk bisa mandiri. Menurut Noor, siswa yang memiliki motivasi kuat, akan memiliki banyak energi untuk melakukan kegiatan belajar. Muhibbin Syah mengatakan secara umum motivasi diklasifikasikan menjadi 2 jenis yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik adalah hal dan keadaan yang berasal dari dalam diri siswa sendiri yang dapat mendorongnya melakukan tindakan belajar seperti perasaan menyenangi materi dan kebutuhannya terhadap materi tersebut. Sedangkan motivasi ekstrinsik adalah hal dan keadaan yang datang dari luar individu siswa yang mendorongnya untuk melakukan kegiatan belajar. Yang tergolong ke dalam motivasi eksternal ini adalah pujian dan hadiah, peraturan/tata tertib sekolah, suri teladan orang tua/guru, dan lain-lain. Bagi mereka yang kurang motivasinya dalam belajar, lingkungan sekitar dapat memberikan pengaruh dalam pembelajaran secara daring. Setidaknya peran orangtua sangat diharapkan untuk selalu mengawasinya. Peran aktif orang tua dalam membimbing dan mengawasi anaknya di rumah perlu ditingkatkan sehingga permasahan-permasalahan yang dihadapi dalam proses pembelajaran secara daring dapat diminimalisir.
ADVERTISEMENT