news-card-video
9 Ramadhan 1446 HMinggu, 09 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna

Ijo Royo-Royo: Lahan Pertanian di Tengah Padatnya Kota Jogja

Belvana Yasashi Hernanda
Mahasiswa Manajemen di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
7 Maret 2025 16:17 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Belvana Yasashi Hernanda tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber: Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Sumber: Pribadi
ADVERTISEMENT
Yogyakarta adalah kota seribu destinasi bagi wisatawan lokal maupun internasional. Namun, di balik gemerlap pariwisata, warga lokal Yogyakarta sering kali merasa hampir tersingkirkan oleh perkembangan pesat kota ini. Salah satu dampak yang dirasakan adalah meningkatnya harga kebutuhan pokok, yang menjadi tantangan bagi masyarakat setempat dalam memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari.
ADVERTISEMENT
Di tengah hiruk pikuk kota, "Ijo Royo-Royo" hadir sebagai sebuah kolektif pertanian yang memberikan harapan baru bagi warga RW 1, Kecamatan Umbulharjo. Lahan pertanian ini menjadi solusi nyata bagi masyarakat lokal yang ingin mendapatkan akses pangan yang lebih terjangkau dan berkelanjutan. Dengan memanfaatkan lahan yang tersedia, warga setempat berhasil menciptakan ruang hijau di tengah kawasan pemukiman padat.
Menurut Bu Munidjo, salah satu pengelola lahan Ijo Royo-Royo, hasil panen dari kebun ini didistribusikan secara merata kepada warga RW 1, terutama bagi para lansia yang membutuhkan. "Biasane mas, nek hasil dari kebun ini biasane di bagikan secara merata ke masyarakat RW 1 terutama untuk lansia si mas," ujarnya. Ia juga menjelaskan bahwa berbagai jenis tanaman seperti cabai, sawi, bayam, terong, dan tomat tumbuh subur di lahan ini. "Untuk jenisnya apa saja, di sini ada cabai, sawi, bayem, terong, dan tomat mas, yaa koyok biasane sing di gawe nyayur bening," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Sumber: Pribadi
Keberadaan lahan pertanian Ijo Royo-Royo tidak hanya membantu menyediakan bahan pangan bagi warga sekitar, tetapi juga menjadi simbol ketahanan pangan di tengah tantangan urbanisasi. Dengan harga bahan pokok yang sering kali fluktuatif, lahan ini menjadi solusi bagi masyarakat untuk mendapatkan bahan pangan dengan harga yang lebih stabil dan tanpa bergantung sepenuhnya pada pasar. Inisiatif ini juga menunjukkan bahwa di tengah pesatnya perkembangan kota, masih ada ruang bagi pertanian urban yang memberikan manfaat bagi banyak orang.
Dengan semangat gotong royong, masyarakat RW 1 Warungboto-Umbulharjo terus menjaga kelestarian Ijo Royo-Royo sebagai sumber kehidupan dan ketahanan pangan. Harapannya, konsep pertanian di tengah kota ini dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk memanfaatkan lahan kosong sebagai solusi dalam menghadapi tantangan ekonomi dan urbanisasi yang semakin kompleks.
ADVERTISEMENT