Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Bravo Windy Cantika, Hadiah Istimewa Hari Anak Nasional
25 Juli 2021 11:19 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Benny Iswardi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Usia belia tidak menghalangi berprestasi kelas dunia. Windy Cantika Aisah peraih medali pertama kontingen Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020
ADVERTISEMENT
Di saat berita duka cita acap kali mampir di media sosial kita, menyeruak berita gembira. Seolah memberikan sedikit angin segar di kala statistik Covid memperlihatkan angka yang suram dari hari ke hari. Indonesia mendapatkan medali pertama Olimpiade Tokyo 2020! Medali perunggu yang disumbangkan dari cabang olahraga angkat besi. Windy Cantika Aisah meraih medali di kelas 49 Putri Grup A pada laga kemarin, 24 Juli 2021.
Raihan medali Cantika meneruskan tradisi cabang angkat besi yang selalu menyumbangkan medali di perhelatan 5 Olimpiade terakhir sejak tahun 2000.
Cabor angkat besi pertama kali menyumbangkan 1 medali perak dan 2 medali perunggu di Olimpiade Sydney tahun 2000, ketiga medali itu disumbangkan oleh lifter putri. Kemudian berturut-turut cabor angkat besi menyumbangkan 1 medali perak lewat lifter putri di Olimpiade Athena 2004; di Olimpiade Beijing 2008 meraih 3 medali perunggu, 1 medali disumbangkan lifter putri; di Olimpiade London 2012 membawa pulang 2 medali perak dan 1 medali perunggu, 1 medali perak disumbangkan oleh lifter putri; dan di Olimpiade Rio de Janeiro 2016 menyabet 2 medali perak, 1 perak disumbangkan lifter putri.
ADVERTISEMENT
Prestasi Windy Cantika Aisah menjadi hadiah istimewa bagi anak-anak Indonesia yang merayakan Hari Anak Nasional pada tanggal 23 Juli. Perjuangan Cantika menembus seleksi Olimpiade Tokyo di saat usianya masuk kategori usia Anak. Saat inipun usianya masih 19 tahun.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2002 memberikan batasan seseorang disebut anak belum berusia 18 (delapan belas) tahun, termasuk anak yang masih dalam
kandungan. Batasan usia yang sama diberikan oleh PBB. Berbeda dengan definisi yang diberikan WHO, batasan usia anak adalah sejak anak di dalam kandungan sampai usia 19 tahun.
Ia masih berusia belia, 17 tahun ketika pertama kali mendapatkan poin kualifikasi Olimpiade. Ia mendapatkan medali perak Asian Junior Championships, di Pyongyang, Korea Utara tahun 2019. Di tahun yang sama ia meraih medali emas SEA Games Manila. Raihan medali emas juga ia raih pada pada kejuaraan angkat besi Asian Junior Championships di Tashkent, Uzbekistan tahun 2020. Turnamen Tashkent 2020 sebagai turnamen terakhir yang meloloskannya untuk berlaga di Olimpiade Tokyo.
ADVERTISEMENT
Menjelang keberangkatannya ke Tokyo, ia meraih medali emas kembali pada IWF Junior World Championships di Tashkent, Uzbekistan bulan Mei 2021.
Perjalanan prestasi Cantika bisa dijadikan pendorong semangat bagi anak-anak Indonesia yang kondisinya masih terpuruk di masa Pandemi. Anak-anak kehilangan kesempatan bercanda dan bermain dengan teman di sekolah, dan teman di sekitar rumah. Belajar pun masih di lalui dengan kelas online. Dengan segala keterbatasan di masa pandemi, anak Indonesia tetap dapat mengisi dengan kegiatan positif dan berprestasi hebat, seperti yang ditunjukkan Cantika..
Bagi penyintas Covid, hidup tidak juga berarti end, Cantika sebagai penyintas Covid telah menunjukkan dengan latihan yang keras dan kemauan yang kuat tetap dapat berprestasi dunia di ajang Olimpiade.
ADVERTISEMENT
Selamat hari anak nasional. Bravo Cantika… semoga selalu meraih sukses di masa mendatang.
Stay safe, stay healthy! Tetap semangat!!