Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0
Konten dari Pengguna
Mengungkap Sisi Gelap Futōkō: Fenomena Pendidikan di Jepang Yang Perlu Diketahui
16 April 2025 11:48 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Benedicta Prasasti Cinta Ayundra tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Jepang, negara yang dikenal dengan disiplin dan kemajuan dalam pendidikan, kini menghadapi masalah serius yang mengancam masa depan generasi mudanya dengan fenomena futōkō. Istilah ini merujuk pada siswa yang berhenti bersekolah tanpa alasan yang jelas, dan angka yang mencolok menunjukkan betapa mendesaknya masalah ini.
ADVERTISEMENT
Apa Itu Futoko?
Futōkō yang berarti "tidak bersekolah," adalah kondisi di mana siswa tidak menghadiri sekolah selama lebih dari 30 hari tanpa alasan yang sah. Data terbaru dari Kementerian Pendidikan Jepang (MEXT) mencatat lebih dari 181.000 siswa terlibat dalam fenomena ini pada 2019—sebuah angka yang mengkhawatirkan dan patut dicermati.
Mengapa Futoko terjadi?
Ada tiga faktor utama yang mendorong terjadinya futōkō:
Dampak Futōkō yang Kian Mengkhawatirkan
ADVERTISEMENT
Dampak dari fenomena ini sangat luas dan merugikan:
Upaya Pemerintah: Langkah Menuju
Solusi
Menanggapi fenomena ini, pemerintah Jepang melalui MEXT telah meluncurkan sejumlah kebijakan untuk menangani futōkō:
ADVERTISEMENT
Fenomena futōkō adalah tantangan serius dalam sistem pendidikan Jepang. Dengan memahami penyebab dan dampaknya, serta melaksanakan kebijakan yang efektif, kita dapat berharap untuk melindungi masa depan pendidikan di Jepang.
Melalui upaya kolaboratif antara pemerintah, sekolah, dan masyarakat, diharapkan fenomena ini dapat diminimalisir. Setiap siswa berhak mendapatkan pendidikan yang layak dan kesempatan untuk meraih masa depan yang lebih cerah. Mari kita dukung upaya ini demi generasi mendatang!