Konten dari Pengguna

Flat Foot : Hambatan atau Tantangan dalam Dunia Olahraga?

Bennaya Giridarma Sambodo
Pelajar SMA Citra Berkat Surabaya
22 Januari 2025 12:40 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Bennaya Giridarma Sambodo tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
https://www.freepik.com/free-vector/collection-different-print-foots-black-silhouette-set-vector_24450714.htm#fromView=search&page=1&position=46&uuid=2eb71af3-5571-417f-840a-b0eb6c599be3&query=foot
zoom-in-whitePerbesar
https://www.freepik.com/free-vector/collection-different-print-foots-black-silhouette-set-vector_24450714.htm#fromView=search&page=1&position=46&uuid=2eb71af3-5571-417f-840a-b0eb6c599be3&query=foot
ADVERTISEMENT
Salah satu kondisi gangguan muskuloskeletal pada kaki adalah flat foot atau pes planus adalah keadaan dimana archus longitudinal medial tidak membentuk lengkungan sehingga kaki kontak langsung dengan tanah. (Setyaningrahayu F.; Rahmanto S.; Multazam A. 2020). Kaki datar atau flat foot dapat mempengaruhi kualitas hidup, terutama bagi mereka yang aktif berolahraga. Kondisi ini menyebabkan lengkungan kaki yang rendah, sehingga meningkatkan risiko nyeri dan kelelahan saat bergerak. Penelitian menunjukkan bahwa individu dengan flat foot cenderung mengalami pola jalan yang abnormal, yang dapat mengganggu keseimbangan dan performa fisik mereka.
ADVERTISEMENT
Sebagai seorang yang sering berolahraga, saya merasakan dampak nyata dari flat foot. Rasa nyeri yang muncul di area lengkungan kaki sering kali mengganggu latihan dan kompetisi. Selain itu, saya juga merasa lebih cepat lelah dibandingkan rekan-rekan yang tidak mengalami kondisi ini. Hal ini menunjukkan bahwa flat foot tidak hanya berpengaruh pada kenyamanan, tetapi juga pada performa olahraga secara keseluruhan.
Untuk mengatasi masalah ini, latihan seperti short foot exercise dapat membantu memperkuat otot-otot intrinsik kaki dan meningkatkan stabilitas. Menurut Hal ini berkaitan dengan short foot exercise jauh lebih baik dalam mengisolasi.
otot instrinsik kaki karena gerakan short foot exercise lebih melibatkan kontribusi besar dari otot-otot intrinsik sedangkan Towel Curl Exercise melibatkan kontribusi besar dari otot-otot ekstrinsik seperti fleksor digitorum longus. Dengan meningkatkan kekuatan otot-otot tersebut, diharapkan dapat mengurangi rasa nyeri dan meningkatkan kemampuan berolahraga. (Nurhayati U.A.; Khotimah S.; Ratnawati P. 2022).
ADVERTISEMENT
Daftar Pustaka
Nurhayati U.A.; Khotimah S.; Ratnawati P. (2022). Perbedaan pengaruh Short Foot Exercise dan Towel Curl Exercise terhadap keseimbangan dinamis pada remaja Flat foot. Diperoleh tanggal 13 Januari 2025
https://ejournal.unisayogya.ac.id/index.php/JITU/article/download/2656/pdf/6596
Setyaningrahayu F.; Rahmanto S.; Multazam A. (2020). HUBUNGAN KEJADIAN FLAT FOOT TERHADAP KESEIMBANGAN DINAMIS PADA PELAJAR DI SMAN 3 MALANG. Diperoleh tanggal 13 Januari 2025
https://ejournal.umm.ac.id/index.php/physiohs/article/download/14494/pdf/43115