Aksi Gibran Lepas Paksa Masker Paspampres di Solo Undang Beragam Reaksi Warganet

Konten Media Partner
12 Agustus 2022 21:37 WIB
·
waktu baca 2 menit
Cuitan pengguna Twitter mengomentari aksi Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, yang mencopot paksa masker anggota Paspampres. FOTO: Tangkap layar Twitter
zoom-in-whitePerbesar
Cuitan pengguna Twitter mengomentari aksi Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, yang mencopot paksa masker anggota Paspampres. FOTO: Tangkap layar Twitter
ADVERTISEMENT
SOLO - Aksi Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, melepas paksa masker anggota Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) yang memukul sopir truk, Hari Misbah, viral di media sosial.
ADVERTISEMENT
Pengguna Twitter melontarkan beragam reaksi atas aksi Gibran sebelum Hari meminta maaf kepada korban di Balai Kota Solo, Jumat (12/08/2022), tersebut.
Topik terkait Paspampres juga menjadi trending topik di Twitter.
Trending topic Paspampres di Twitter. FOTO: Tangkap layar Twitter
Pengguna akun @rudisarupa menganggap aksi Gibran mencopot paksa masker Hari kurang sopan. Ia juga mengingatkan Gibran untuk menjaga wibawa tentara.
“Tapi caranya melepas masker Paspampres menurut saya kurang sopan pak wali. Marah boleh, tapi ingat mereka itu tentara loh, harus tetap dijaga wibawanya,” cuitnya.
Gibran pun langsung menjawab cuitan tersebut. Ia mengaku lebih memihak warga yang telah dipukuli anggota Paspampres.
“Dia sudah memukuli warga saya,” balas Gibran, lewat akun @gibran_tweet.
Cuitan akun Twitter Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka. FOTO: Tangkap layar Twitter
Gibran bahkan mengomentari pernyataan @rudisarupa sebanyak 2 kali.
“Maaf, justru wibawa korban yang harus saya jaga,” balas Gibran dalam cuitan yang berbeda.
ADVERTISEMENT
Warganet lain turut berkomentar. Salah satunya Cipto Simanjuntak.
“Terus kenapa kalau tentara, boleh mukulin orang? Kalau tentara mukul orang harus dijaga wibawanya? Mikirnya gimana pak ?!.”
Akun Capt. Capung Laut turut memberikan komentar.
“Tentara yang mukuli rakyat yang tidak membawa ancaman sudah menurunkan wibawanya sendiri pak,” cuitnya.
(Fernando Fitusia)