Konten Media Partner

Alami Kelelahan dan Hipotermia, Pendaki Asal Tangerang Meninggal di Gunung Lawu

28 Februari 2022 18:44 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tim SAR gabungan mengevakuasi pendaki yang meninggal di Gunung Lawu, Karanganyar. FOTO: Dok Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Tim SAR gabungan mengevakuasi pendaki yang meninggal di Gunung Lawu, Karanganyar. FOTO: Dok Istimewa
ADVERTISEMENT
KARANGANYAR - Seorang pendaki asal Tangerang, Yusuf (40), meninggal dunia saat mendaki Gunung Lawu di Kabupaten Karanganyar, Senin (28/02/2022).
ADVERTISEMENT
Diduga, pendaki tersebut mengalami kelelahan dan hipotermia sebelum meninggal.
Koordinator Basarnas Pos SAR Solo, Arief Sugiyarto, menjelaskan jika korban mendaki bersama anggota rombongan yang berjumlah 115 orang.
Mereka adalah rombongan jamaah spiritual dari Salatiga, yang mendaki Gunung Lawu untuk keperluan ritual.
Rombongan itu mendaki melalui jalur Cemoro Kandang, Sabtu (26/2/2022) sekira pukul 09.00.
“Setibanya di jalur pendakian antara pos 3 dan 4, salah satu peserta yakni Yusuf mengalami kelelahan,” tutur Arief.
Korban akhirnya memutuskan untuk beristirahat di warung yang berada di pos 4.
“Ada 2 orang rekannya yang menemani di pos 4. Sedangkan anggota rombongan lain melanjutkan perjalanan menuju puncak.”
Selama beristirahat, kondisi fisik korban terus menurun. “Yang bersangkutan ada (menderita) diabetes dan lupa bawa obat. Sempat turun hujan lebat juga, akhirnya terkena hipotermia,” beber Arief.
ADVERTISEMENT
Karena kondisi korban kian melemah, pedagang di pos 4 memberikan kabar kepada petugas di basecamp untuk meminta bantuan.
"Laporan masuk Minggu (27/02/2022) pukul 20.00. Lalu Senin dini hari, tim pertama bergerak ke lokasi. Disusul tim 2,3 dan 4."
Tak kurang 70 personel tim SAR gabungan dilibatkan dalam evaluasi tersebut. Sayangnya setiba di lokasi, tim mendapati kalau kondisi pendaki tersebut tak kunjung membaik.
Tim lantas melakukan penanganan pertama. “Tapi sekitar pukul 08.00 WIB, yang bersangkutan sudah tidak ada (meninggal)," kata Arief.
Korban lantas dibawa ke Puskesmas Tawangmangu, untuk menjalani visum.
“Sementara rombongan pendaki lainnya juga turun melalui Cemoro Sewu. Hanya 6 orang yang turun melalui jalur Cemoro Kandang,” papar Arief.
Belajar dari kejadian tersebut, Arief mengimbau, setiap pendaki harus menyiapkan fisik, obat-obatan dan logistik.
ADVERTISEMENT
“Yang tak kalah penting, kalau cuaca tidak mendukung jangan dipaksakan,” tandasnya.
(Agung Santoso)