Konten Media Partner

Alarm Pengusaha Kuliner, Hanya Dapat Bertahan 1 Bulan Lagi

21 April 2020 10:51 WIB
comment
52
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Situasi Ayam Bakar Wong Solo saat ini. (Fernando Fitusia)
zoom-in-whitePerbesar
Situasi Ayam Bakar Wong Solo saat ini. (Fernando Fitusia)
ADVERTISEMENT
SOLO - Pengusaha kuliner asal Solo, Puspo Wardoyo, pemilik usaha kuliner Ayam Bakar Wong Solo mengatakan bahwa dirinya hanya dapat bertahan 1 bulan lagi, ditengah mewabahnya virus COVID-19. Hal tersebut dikatakannya, Selasa (21/04).
ADVERTISEMENT
Menurutnya, kebijakan PSBB yang diterapkan pemerintah dibeberapa daerah di Indonesia banyak berdampak dan merugikan pengusaha terutama dibidang kuliner.
"Rumah makan itu penentu perekonomian Indonesia. Kalau rumah makan saja gak boleh berjualan habis sudah. Kita aja saat ini sudah merumahkan 3500 orang karyawan," terang Puspo Wardoyo.
Dirinya menerangkan bahwa rumah makan itu ada hulunya seperti para supplier yang terdiri dari supplier ayam, beras, gula, dan banyak lainnya. Kalau para supplier tersebut tidak dibelanjakan maka akan terjadi efek berantai seperti berlanjutnya dengan penutupan dan PHK karyawan.
"Sekarang kalau gak dibeli sama rumah makan apa yang terjadi? ini nantikan akan terjadi PHK semua, kalau di PHK semua ya ini nantikan akan habis. Ya, sudah akhirnya nanti banyak pengangguran," ucapnya.
ADVERTISEMENT
Menurutnya hal yang paling utama untuk membangkitkan ekonomi saat ini adalah rumah makan yang tutup harus dipelihara dan pemerintah harus menggandeng para pengusaha atau pun pihak swasta.
Puspo Wardoyo, pemilik usaha kuliner Ayam Bakar Wong Solo. (Fernando Fitusia)
"Seharusnya ada aturan boleh berjualan tetapi dengan jaga jarak atau lock down sekalian saja. Kalau lock down ada kepastian kalau PSBB kan tidak. Nah, saya yakin ini tantangan kedepan pemerintah untuk bekerjasama dengan pihak swasta," tutur Puspo Wardoyo.
Puspo Wardoyo meminta pemerintah untuk melakukan evaluasi terkait beberapa kebijakan yang dilakukannya seperti penerapan PSBB di beberapa daerah di indonesia.
"Pemerintah evaluasilah, panggil para pengusaha itu, diajak ngomong, diajak bicara, kita pasti bisa bantu gitu lho. Sekarang apakah mampu pemerintah meng-cover seluruh Indonesia, sedangkan orang di Indonesia itu banyak yang berlalu lalang," tutur Puspo Wardoyo.
ADVERTISEMENT
Diakhir sesi wawancara, Puspo kembali mengimbau kepada pemerintah untuk bekerja sama dengan para pengusaha. Sebelum terlambat waktunya.
"1 bulan ini masih belum terlambat, harus berani mengumpulkan data-data pengusaha di lapangan, setiap pengusaha yang banyak bisnisnya di kumpulin lalu ajak mereka bekerjasama. Kalau usahanya rumah makan pasti tinggal 1 bulan lagi, kalau pengusaha yang bergerak dibidang lain mungkin bisa sampai 2 bulan lagi," pungkas Puspo Wardoyo.
(Fernando Fitusia)