Apeksi Kunjungi Kampung Batik Kauman Solo, Bima Arya: Inspiring dan Entertain

Ketua Apeksi, Bima Arya dan rombongan saat berkunjung ke kampung Batik Kauman Solo, Kamis (13/10/2022). FOTO: Fernando Fitusia

SOLO - Para kepala daerah di Indonesia yang tergabung dalam Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) berkunjung ke Kampung Wisata Batik Kauman Solo, Kamis (13/10/2022). Para anggota Apeksi tersebut berjalan kaki bersama sejauh 600 meter. Diawali dari Balaikota Solo menuju Kampung Wisata Batik Kauman.

Sesampainya di sana para anggota Apeksi sarapan terlebih dahulu di Batik Gunasti Kauman. Setelahnya dilanjutkan membatik bersama di depan Batik Setiawan Gunawan. Diakhiri dengan berkeliling kampung batik dan belanja.

Ketua Apeksi, Bima Arya mengaku terkesan dengan Kampung Batik Kauman yang menggabungkan konsep klasik dan modern serta menyuguhkan wisata edukasi. Pasalnya selain dimanjakan dengan beragam motif batik khas Solo, di sini pengunjung juga dapat belajar membatik.

Anggota Apeksi belajar membatik di Kampung batik Kauman Solo, Kamis (13/10/2022). FOTO: Fernando Fitusia

"Kami senang sekali melihat kampung batik ini berkembang. Bukan saja bisa memborong batik khas Solo tapi juga belajar canting batik. Di sini juga ada cafe-cafe modern," terang Bima Arya, Kamis (13/10/2022).

"Sangat menikmati, inspiring dan entertain di sini. Belanja banyak banget, mayoritas warna biru belanjanya buat oleh-oleh istri juga. Outer buat istri, kain buat dijahit, dikombinasikan semua. Lumayanlah berapa bulan kedepan aman," sambungnya.

Anggota Apeksi memborong oleh-oleh di Kampung Batik kauman Solo. FOTO: Fernando fitusia

Diakui Bima, Kampung Batik Kauman saat ini telah jauh berbeda dari terakhir kali dia berkunjung.

"Ke sini saat pandemi, masih sepi. Alhamdulillah, sekarang sudah recover balik lagi bahkan berinovasi dan berkreasi. Saya senang ada sentuhan sentuhan CSR dari BSI. Ini namanya kolaborasi sehingga ada hal-hal yang baru dan menarik," katanya.

Dirinya pun berharap pada generasi berikutnya batik harus berkolaborasi dengan sentuhan-sentuhan kekinian. Sehingga batik akan tetap eksis dan tak lekang oleh waktu.

(Fernando Fitusia)