Konten Media Partner

Aris Joko Saraswo, Pembuat Alat Semprot Disinfektan Otomatis Asal Solo

18 Mei 2020 20:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bilik disinfektan otomatis. (Fernando Fitusia)
zoom-in-whitePerbesar
Bilik disinfektan otomatis. (Fernando Fitusia)
ADVERTISEMENT
SOLO - Mengurangi penyebaran virus COVID-19 yang mewabah di Kota Solo, warga Kelurahan Danukusuman, Kecamatan Serengan, Solo, Aris Joko Saraswo (41), menciptakan alat penyemprot disinfektan otomatis.
ADVERTISEMENT
Pembuatan alat ini diinisiasi oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Masyarakat (PPPAPM) Surakarta, kemudian dibuat oleh Aris Joko Saraswo, yang juga selaku pengurus Pos Pelayanan Teknologi (Posyantek) Kelurahan Danukusuman.
Alat penyemprot disinfektan otomatis ini terdiri dari 2 macam. Pertama, berbentuk portal yang diberi nama "Portal Disinfektan Otomatis Lawan COVID-19" dimana alat ini berfungsi untuk menyemprotkan disinfektan secara otomatis pada alat transportasi, mulai dari sepeda, becak, sepeda motor, hingga mobil.
Kedua alat penyemprot disinfektan otomatis berbentuk seperti sebuah kotak yang diberi nama "Konter Sehat Lawan COVID-19" alat penyemprot disinfektan ini dikhususkan untuk manusia, sehingga seseorang dapat masuk kedalam kotak dan secara otomatis akan disemprot cairan disinfektan.
Portal disinfektan otomatis. (Fernando Fitusia)
Menurut aris, alat penyemprot disinfektan otomatis ini telah terpasang di 8 titik lokasi di Kota Solo. 
ADVERTISEMENT
"Alat ini sudah ada di Balaikota, ada di rumah pribadi, masjid, Dishub juga ada, tetapi kita juga tidak memantau setiap hari. Digunakan apa tidak kita tidak bisa memantau," terang Aris ditemui Senin (18/05).
Alat penyemprot disinfektan otomatis ini terbuat dari pipa holo ukuran 3x3, sensor gerak yang berfungsi sebagai penyemprot otomatis ketika ada orang masuk. Kemudian ada pompa rangkaian elektronik yang menghubungkan antara sensor gerak dengan pompa, selang, sprayer, dan terakhir kelengkapan disinfektan.
"Ini kita jual seharga 2 juta karena memang niatnya dari awal kemarin niatnya untuk sosial," jelas Aris. 
Menurut aris yang juga mengikuti komunitas inventor teknologi (penemu teknologi tepat guna) ini mengungkapkan bahwa alat penyemprot disinfektan otomatis buatannya belum pernah diikutkan lomba dan belum pernah mendapatkan penghargaan secara nasional.
ADVERTISEMENT
"Saya ini hanya mengikuti pos pelayanan teknologi, tetapi di Indonesia ini juga ada namanya komunitas inventor teknologi, jadi kayak semacam penemu teknologi tepat guna. Itu kita sering bertemu satu tahun sekali biasanya. Tahun ini saya mendengar anggaran untuk ketemuan inventor nasional maupun lomba teknologi tepat guna dialihkan ke hal yang lain," ucap Aris.
Melalui karya alat penyemprot disinfektan otomatis buatannya, Aris berharap Pemerintah dapat membantu pengembangan teknologi tepat guna yang dibuat oleh warganya. Bukan malah import teknologi dari negara luar.
"Kalau pada kondisi saat ini tidak semua teknologi itu kita bisa import karena pada kondisi saat ini kebutuhan di negara mereka juga lagi banyak. Kita juga akan mengalami kesulitan mendapatkan barangnya. Kalau kita seperti Pemerintah dapat membuat APD yang sederhana. Membuat kacamata pelindung itu dengan mesin kemudian Pemerintah bisa membantu Pos Pelayanan Teknologi (Posyantek) di daerah-daerah. Nah, itu mungkin Posyantek juga akan berkembang dan akan membantu kebutuhan Pemerintah," ujarnya. (Fernando Fitusia)
ADVERTISEMENT