Konten Media Partner

Ba'asyir Pulang, Pesantren Ngruki Lakukan Pengamanan Mandiri

7 Januari 2021 17:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gerbang depan Pesantren Al Mukmin, Ngruki, Sukoharjo
zoom-in-whitePerbesar
Gerbang depan Pesantren Al Mukmin, Ngruki, Sukoharjo
ADVERTISEMENT
SOLO-Terpidana kasus terorisme Abu Bakar Ba'asyir bakal bebas dari penjara 8 Januari besok. Dia akan pulang ke rumahnya yang berada di dalam kompleks Pondok Pesantren Al Mukmin, Ngruki, Sukoharjo.
ADVERTISEMENT
Pihak pesantren akan melakukan penjagaan swakarsa di sekitar pesantren. Salah satu pengajar di pesantren itu, Endro Sudarsono menyebut penjagaan dilakukan untuk mencegah kemungkinan kedatangan massa untuk penyambutan.
"Penjagaan dilakukan oleh 30 orang," katanya, Kamis (07/01). Mereka berasal dari internal pesantren, para alumni dan Dewan Syariah Kota Surakarta (DSKS).
Menurut Endro, penjagaan dilakukan di sejumlah titik, baik di dalam maupun luar pesantren. Mereka juga hanya membuka satu gerbang pesantren untuk mempermudah penjagaan.
Pihaknya tidak akan menempatkan petugas untuk pengecekan kesehatan di pintu masuk pesantren. "Tidak ada pemeriksaan kesehatan karena memang tidak akan ada tamu yang diperbolehkan masuk," katanya.
Sekretaris Pesantren Al-Mukmin, Muhammad Darwis mengatakan rombongan penjemput Abu Bakar Ba'asyir akan berangkat dari Lapas Gunung Sindur, Bogor pada pagi hari. "Kemungkinan tiba di sini pada petang hari," katanya. Rombongan itu akan membawa pulang Ba'asyir melalui perjalanan darat.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Kapolda Jawa Tengah Irjen Ahmad Luthfi menyebut polisi tidak akan melakukan pengamanan. "Tidak ada. Dari keluarga juga sudah mengumumkan tidak ada acara penyambutan," katanya usai pembukaan latihan gabungan Polri dan TNI di Markas Brimob Kompi III Detasemen C Pelopor Polda Jateng, Gunung Kendil, Boyolali.
Pihaknya juga mendukung upaya mengamanan yang dilakukan secara swakarsa oleh Pesantren. Menurutnya, pencegahan terhadap kemungkinan adanya penyambutan dari massa perlu dilakukan mengingat kesehatan Abu Bakar Ba'asyir.
(Tara Wahyu/Agung Santoso)